Laba Bersih Summarecon 2014 Naik 27% Didorong Peningkatan Pendapatan
Pendapatan bersih Summarecon mencapai Rp5,33 triliun, lebih tinggi 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih Summarecon mencapai Rp5,33 triliun, lebih tinggi 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Bareksa.com - Pengembang properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 26,9 persen sepanjang tahun 2014. Kenaikan laba tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan bersih.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dirilis hari ini, Selasa 31 Maret 2015, Summarecon berhasil membukukan laba bersih Rp1,39 triliun atau Rp96,92 per saham dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,1 triliun atau Rp76,4 per saham.
Pada tahun 2014, pendapatan bersih yang dihasilkan Summarecon mencapai Rp5,33 triliun, lebih tinggi 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp4,09 triliun. Namun margin laba bersih Summarecon cenderung stagnan di angka 26 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Meskipun beban pokok penjualan mengalami kenaikan hingga 30 persen, namun hal tersebut tidak menahan laju laba kotor. Laba kotor Summarecon justru mengalami peningkatan hingga 30,4 persen menjadi Rp2,79 triliun dari Rp2,14 triliun.
Selain kenaikan pada beban pokok penjualan, juga terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada beban umum dan administrasi sebesar 25 persen menjadi Rp705 miliar serta peningkatan yang signifikan pada beban keuangan hingga 80 persen menjadi Rp304 miliar.
Di sisi neraca, jumlah aset yang dimiliki Summarecon per akhir Desember 2014 meningkat 37,5 persen menjadi Rp9,9 triliun. Bertambahnya lahan yang belum dikembangkan hingga 51 persen menjadi Rp4,3 triliun dan properti investasi yang juga meningkat 28 persen menjadi Rp4 triliun menambah total aset yang dimiliki Summarecon.
Sementara itu utang jangka panjang yang dimiliki Summarecon melonjak 71 persen karena bertambahnya utang obligasi menjadi Rp1,68 triliun dari sebelumnya hanya Rp590 miliar. Meskipun utang jangka panjang melonjak, namun total liabilitas Summarecon hanya meningkat tipis 4,3 persen menjadi Rp9,9 triliun karena adanya penurunan pada uang muka yang diterima hingga 45 persen.
Saldo laba Summarecon meningkat 36 persen sehingga jumlah ekuitas Summarecon bertambah 24 persen menjadi Rp5,5 triliun. Hal tersebut membuat rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) turun menjadi 1,7 kali dari sebelumnya 2 kali.(al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.