MARKET FLASH: Postur APBN Bakal Dirombak; Rugi EXCL Menyusut
akan ada potensi pemangkasan belanja baik di kementerian/lembaga maupun transfer ke daerah
akan ada potensi pemangkasan belanja baik di kementerian/lembaga maupun transfer ke daerah
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
APBN 2016
Pemerintah dipastikan akan merombak postur kebijakan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (APBN) tahun ini, seiring dengan bergesernya sejumlah asumsi makro ekonomi. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menegaskan dari tujuh asumsi makro APBN 2016, harga minyak mentah Indonesia pasti akan berubah. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan fluktuatifnya harga minyak dunia, yang bahkan sempat menyentuh US$30 per barel.
Promo Terbaru di Bareksa
Rendahnya harga minyak dikhawatirkan akan menurunkan pos penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan pajak penghasilan (PPh) migas. Terkait dengan berkurangnya penerimaan itu, Menteri Bambang mengaku masih akan melihat alternatif peluang penerimaan dari kebijakan pengampunan pajak. Namun, jika tidak, akan ada potensi pemangkasan belanja baik di kementerian/lembaga maupun transfer ke daerah.
PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Perusahaan penyedia layanan telekomunikasi ini berhasil menyusutkan kerugian pada 2015 menjadi Rp25,33 miliar, turun drastis dari rugi bersih pada thun 2014 sebesar Rp802,71 miliar. Menyusutnya kerugian disebabkan perolehan laba usaha yang naik 97,9 persen menjadi Rp3,14 triliun.
Peningkatan laba usaha didorong oleh penjualan dan sewa-balik menara pada tahun laluyang mencapai Rp2,03 triliun. Nilai tersebut meningkat 651 persen dari 2014. Selain itu, EXCL juga berhasil melakukan efisiensi dengan menurunkan beban pada 2015. Beban infrastruktur turun 12,84 persen dari tahun sebelumnya, beban interkoneksi turun 31 persen, dan beban amortisasi turun 60,3 persen.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
Perusahaan kontraktor BUMN ini pada Febuari 2016 menambah modal disetor dan ditempatkan senilai Rp536 miliar kepada anak perusahaannya. Dana tersebut mengalir kepada dua anak usaha WSKT, yakni PT Waskita Toll Road sebesar Rp236,3 miliar dan PT Waskita Beton Precast sebesar Rp300 miliar.
Perseroan mengungkapkan bahwa dana yang disuntikan kepada Waskita Toll Road akan digunakan untuk mengakuisisi salah satu ruas Tol Trans Jawa, yakni Pemalang-Batang yang dimiliki PT Pemalang Batang Tol Road. Sementara dana yang diberikan kepada Waskita Beton untuk meninggkatkan kapasitas produksi.
PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA)
Unit usaha Sinarmas Grup, PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA), kembali mengincar proyek pembangkit listrik di Sumatera Selatan. Langkah ini dimulai dengan membentuk anak usaha baru, yakni PT DSSP Power Sumsel Dua. Modal dasar DSSP Power Sumsel Dua sebilai Rp40 miliar, yang terbagi atas 40 ribu saham dengan nilai nomial Rp1 juta per saham.
Sayangnya, perseroan belum mengungkapkan secara spesifik kapasitas pembangkit listrik yang tengah diincar perseroan. Sejauh ini, perseroan baru menggarap proyek Sumsel-5 Musi Banyuasin berkapasitas 2x150 megawatt. Sumsel-5 yang dibangun sejak 2013 telah menyerap investasi sebesar $420 juta.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.