Bareksa.com – Memasuki 2016, aktivitas manufaktur Indonesia tercatat meningkat tipis meskipun masih berada di level kontraksi (menyusut). Data indeks manufaktur Indonesia (Purchasing Manager Index/PMI) pada Januari 2016 yang dirilis oleh Markit tercatat sebesar 48,9, naik tipis dari Desember 2015 sebesar 47,8.
Angka di bawah 50 menunjukan sektor manufaktur Indonesia masih berkutat dengan kontraksi. Kondisi ini bertahan selama 16 bulan berturut-turut atau sejak Oktober 2014.
Grafik: Indeks PMI Manufaktur Indonesia dan China Januari 2013 - Januari 2016
Sumber: tradingeconomics.com, diolah Bareksa.com
Senasib dengan Indonesia, aktivitas PMI manufaktur China juga berada di level kontraksi selama enam bulan berturut-turut yang menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi negara dengan kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia. Indeks PMI Manufaktur China pada Januari 2016 sebesar 49,4, naik tipis dari Desember 2015 sebesar 48,4.