BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Tren Kenaikan Rasio Kredit Macet Perbankan, Perlu Dikhawatirkan?

Bareksa29 Januari 2016
Tags:
Tren Kenaikan Rasio Kredit Macet Perbankan, Perlu Dikhawatirkan?
Petugas menunjukkan uang rupiah pecahan Rp100 ribu di gerai BNI Syariah, Kuningan, Jakarta

Rasio NPL diperkirakan mencapai puncaknya pada kuartal III 2015

Bareksa.com – Seiring dengan perlambatan ekonomi global, kredit macet perbankan Indonesia mulai merangkak naik. Rasio non-performing loan/NPL yang merupakan rasio untuk mengukur porsi kredit macet terhadap total pinjaman yang diberikan oleh bank menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Ketika Indonesia menghadapi krisis moneter 1998, NPL perbankan pernah mencapai 60 persen, sedangkan ketika krisis mini terjadi pada 2008, rasio NPL tercatat 3,8 persen.

Grafik: Perkembangan NPL Perbankan Indonesia

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: BI, Mandiri Sekuritas, diolah Bareksa

Beberapa analis memperkirakan adanya risiko kenaikan NPL pada 2016. Padahal per November 2015, rasio NPL telah menyentuh 2,7 persen, naik hampir dua kali lipat dibanding akhir 2013.

Mandiri Sekuritas dalam laporan risetnya pada 13 Januari lalu meyakini kualitas kredit perbankan yang tercermin dari rasio NPL masih akan memburuk dan mencapai puncaknya pada kuartal II-2016, meskipun data perbankan terakhir menunjukan perbaikan NPL.

Senada dengan Mandiri Sekuritas, analis Deutsche Bank, Ray Kosasih memperkirakan NPL akan meningkat dan mencapai titik tertingginya pada kuartal III-2016.

Kenaikan NPL, perlukah dikhawatirkan?

Meskipun rasio NPL pada 2016 diperkirakan susah turun, tapi Deutsche Bank mengungkapkan bahwa NPL formation rate -- seberapa cepat rasio kredit macet meningkat -- akan mulai berkurang setelah kuartal III-2016.

Selain itu, rilis laporan keuangan beberapa bank besar menunjukkan rasio NPL yang tidak seburuk perkiraan sebelumnya. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang pertama kali merilis laporan keuangannya 2015 mencatatkan perbaikan rasio NPL menjadi 2,7 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar 2,8 persen.

Sementara PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dalam rilis laporan keuangannya 2015 juga menunjukkan perbaikan rasio NPL menjadi 3,5 persen.

Pemerintah dan Bank Indonesia juga tidak tinggal diam di tengah meningkatnya rasio kredit macet. Selain berupaya menurunkan bunga kredit dengan dipangkasnya suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga memberi izin kepada perbankan untuk membentuk Asset Management Unit (AMU). AMU merupakan lembaga yang bertugas menampung dan mengelola kredit bermasalah. (Baca juga: OJK Izinkan Pembentukan AMU. Ini 2 Bank yang NPL-nya Bakal Turun)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua