MARKET FLASH: Felda Minta Diskon BWPT 15%; WSKT Kaji Obligasi Rp5 Triliun
SMGR Jajaki pinjaman Rp1 triliun PPRO siapkan Rp600 miliar untuk JV
SMGR Jajaki pinjaman Rp1 triliun PPRO siapkan Rp600 miliar untuk JV
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT)
Group Felda melalui Felda Investment Corp masih bernegosiasi dengan PT Rajawali Corpora terkait akuisisi 37 persen saham perusahaan sawit BWPT. Felda dikabarkan meminta diskon harga akuisisi 10-15 persen dari harga awal US$680 juta, menurut sumber. Meski demikian, perusahaan Malaysia itu masih berniat membeli BWPT.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, Rajawali juga telah mendapatkan pinjaman asing US$150 juta dengan menjaminkan aset gedung di Manhattan, New York pada awal Januari 2016. Pinjaman itu akan digunakan untuk melunasi utang jatuh tempo sekitar US$180 juta. (Investor Daily)
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)
SMGR menjajaki pinjaman Rp1 triliun dari lembaga pembiayaan ekspor (ECA) tahun ini. Pinjaman itu akan menjadi salah satu sumber belanja modal 2016 senilai Rp7 triliun.
Direktur Keuangan SMGR Ahyanizzaman mengatakan pinjaman ECA itu akan digunakan untuk pembangunan pabrik baru di Sumatera Utara dan di Jawa. Selain dari ECA, SMGR juga mengkaji penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai Rp3 triliun pada semester pertama tahun ini. (Investor Daily)
PT PP Tbk (PTPP)
PTPP telah menyiapkan modal sebesar Rp300 - 400 miliar untuk pembentukan anak usaha baru di bisnis engineering, procurement, and construction (EPC) minyak dan gas. Anak usaha tersebut rencananya bernama PT PP Energi dan kemungkinan beroperasi kuartal keempat tahun ini.
Pembentukan anak usaha baru sudah digagas sejak tahun lalu, berkaca pada pengalaman perseroan mengerjakan proyek-proyek pembangkit listrik. Proyek pembangkit listrik yang pernah digarap perseroan yakni PLTG Gorontalo berkapasitas 100 megawatt dengan nilai kontrak Rp1,63 triliun. (Bisnis Indonesia)
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
WSKT menjajaki penerbitan surat utang senilai total Rp5 triliun sebagai salah satu sumber pendanaan pada 2016. Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Choliq mengatakan rencana tersebut masih akan disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan perusahaan pada tahun ini.
Penerbitan obligasinya bertahap, tahun ini sekitar Rp2 triliun. katanya, ketika dihubungi, pekan lalu. Choliq mengatakan penerbitan obligasi menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan pada 2016. Di samping itu, sumber pendanaan perusahaan lainnya berasal dari rencana penawaran umum per dana (IPO) saham anak usaha, PT Waskita Beton Precast dengan target perolehan dana sekitar Rp3,5 - 4 triliun. (Bisnis Indonesia)
PT PP Properti Tbk (PPRO)
PPRO akan fokus menjalin kerja sama dengan mitra melalui pembentukan perusahaan patungan alias joint venture (JV) di tengah keterbatasan lahan. Tahun ini, PPRO menyiapkan Rp 600 miliar untuk penyertaan modal pada perusahaan JV.
Giyoko Surachmat, Direktur Pengembangan Bisnis PPRO, mengatakan, lantaran keterbatasan lahan perseroan lebih memilih bekerja sama dengan pemilik lahan untuk mengembangkan properti dalam jangka pendek dan menengah. Rencananya perseroan akan membuat lima usaha patungan, salah satunya dengan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) untuk membangun apartemen. (Kontan)
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
SMDR menyediakan dana belanja modal alias capital expenditure US$ 150 juta tahun ini untuk belanja kapal dan membentuk anak usaha. Pertama, US$ 100 juta untuk belanja lima kapal. Sebanyak US$ 30 juta untuk belanja empat kapal berjenis kontainer. Lantas, US$ 70 juta untuk beli satu kapal tanker. Dua dari lima kapal tadi siap melaut dengan bendera Samudera Indonesia pada kuartal I-2016.
Kedua, US$ 50 juta untuk membiayai kelanjutan pembentukan perusahaan holding terminal. Ini rencana yang sudah Samudera Indonesia gagas sejak tahun lalu. Paling tidak, akan ada lima perusahaan yang akan masuk dalam perusahaan holding tersebut. (Kontan)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.