BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Go-Jek Rambah Bisnis Pulsa, Gandeng PT Tiphone Mobile Dirikan Go-Pulsa

Bareksa12 Januari 2016
Tags:
Go-Jek Rambah Bisnis Pulsa, Gandeng PT Tiphone Mobile Dirikan Go-Pulsa
Salah satu gerai PT Telesindo Shop, anak usaha PT TiPhone Mobile Indonesia Tbk (TELE) (company)

Go-Jek akan menjadi chanel penjualan pulsa untuk TELE

Bareksa.com – Setelah menambah berbagai layanan pada platform Go-Jek, mulai dari Go-Massage hingga Go-Box, Go-Jek dikabarkan akan merambah ke bisnis pulsa.

Berdasarkan catatan pertemuan antara Kim Eng dengan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di Singapura terungkap bahwa emiten yang bergerak di penjualan pulsa ini rencananya akan bekerja sama dengan Go-Jek untuk mendirikan Go-Pulsa. Nantinya Go-Jek akan menjadi salah satu jaringan (channel) penjualan pulsa untuk TELE.

Saat ini jaringan penjualan TELE dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pembelian pulsa jaringan tradisional yang berkontribusi 87 persen, pasar modern (modern trade) dengan kontribusi 3 persen dan jaringan perbankan dengan kontribusi 10 persen. Manajemen TELE mengungkapkan pertumbuhan paling tinggi saat ini berasal dari modern trade (misalnya melalui Alfamart dan Indomaret) dan pembelian pulsa lewat bank.

Promo Terbaru di Bareksa

Marjin kotor dari kerja sama dengan Go-Jek diperkirakan sama dengan modern trade sebesar 3 - 3,5 persen. Pembayaran pulsa oleh pelanggan akan difasilitasi oleh Go-Jek sehingga TELE tidak akan kesulitan dalam segi penerimaan pembayaran pelanggan.

Grafik: Penjualan dan Laba Bersih TELE

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Bisnis voucher masih menjadi pendapatan utama bagi TELE. Per September 2015, pendapatan dari bisnis voucher naik 44 persen. Hal ini dipicu naiknya penggunaan data dari prepaid Telkomsel dengan rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/APRU) naik menjadi Rp40.000 pada 2015 dari Rp30.000 pada 2014.

Bisnis voucher TELE diuntungkan dengan restrukturisasi PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui distribusi voucher. Pada 2015, TLKM memangkas jumlah klaster dan mengurangi distributor dari 90 menjadi 60 sehingga pangsa pasar TELE bertambah. Manajemen yakin di masa mendatang, TLKM akan memangkas klasternya kembali dan akan menguntungkan TELE.

Grafik: Penjualan TELE Per Segmen Bisnis

Illustration

Sumber: IDX, Bareksa.com

Kim Eng merekomendasikan ‘buy’ dengan target harga Rp 1.200 untuk 2016. Harga penutupan TELE pada hari ini tercatat Rp705 sehingga terdapat potensi kenaikan hingga 70 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.385,6

Up0,21%
Up4,12%
Up7,77%
Up8,02%
Up19,27%
Up38,33%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,56

Up0,20%
Up4,14%
Up7,20%
Up7,44%
Up2,99%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.085,51

Up0,57%
Up4,03%
Up7,67%
Up7,80%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.854,58

Up0,55%
Up3,90%
Up7,24%
Up7,38%
Up17,49%
Up40,84%

Insight Renewable Energy Fund

2.288,82

Up0,81%
Up4,14%
Up7,41%
Up7,53%
Up19,89%
Up35,81%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua