MARKET FLASH: BRI Bidik Laba Rp26 Triliun; APEX Dapat Kontrak Pertamina
Penjualan 2.500 menara XL diperkirakan senilai Rp4 triliun; KAEF target laba Rp268 miliar
Penjualan 2.500 menara XL diperkirakan senilai Rp4 triliun; KAEF target laba Rp268 miliar
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional:
PT XL Axiata Tbk (EXCL)
EXCL kembali menggelar lelang menara telekomunikasi. Kali ini, operator telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia itu bakal melelang 2.000 - 2.500 unit menara dengan potensi dana yang diraih Rp3,2 - 4 triliun. Dana hasil lelang akan dipakai untuk mengurangi utang, yang sebagian akan jatuh tempo pada tahun ini dan dipercepat pembayarannya.
Promo Terbaru di Bareksa
Hingga saat ini XL Axiata memiliki sekitar 6.500 menara. Rinciannya, sekitar 4.500 menara dikuasai oleh XL Axiata dan sisanya bawaan dari PT Axis Telekom Indonesia. Pada Juni 2014, operator seluler itu menggelar lelang 3.500 menara senilai Rp5,6 triliun, atau senilai Rp1,6 miliar per menara. Dengan memakai asumsi itu, maka dari lelang kali ini perseroan berpotensi meraup dana segar hingga Rp4 triliun.
PT Kimia Farma Tbk (KAEF)
KAEF tahun ini menargetkan laba bersih Rp268 miliar, naik 10,74 persen dari prognosa tahun lalu yang mencapai Rp242 miliar. Corporate Secretary KAEF Eddy Murianto mengatakan meski masih dalam proses audit, laba bersih 2015 melampaui prognosa yang ditargetkan.
Pada 2016 KAEF menargetkan penambahan 100 unit apotek baru dan 50 unit klinik yang akan dibangun di seluruh penjuru Indonesia. Perusahaan milik negara ini juga menyiapkan Rp1 triliun untuk belanja modal tahun ini, naik hampir tiga kali dari realisasi tahun lalu. Sumber dana berasal dari kas internal.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
BRI optimistis bisa meraih prestasi lebih baik dibanding tahun lalu seiring dengan beberapa indikator makro ekonomi yang menunjukkan sinyal perbaikan pada tahun ini. Direktur Utama BBRI Asmawi Sjam mengatakan tahun ini BRI membidik laba bersih sebesar Rp 26,1 triliun. Sebagai gambaran, berasarkan laporan keuangan publikasi per November 2015, laba bersih BRI hanya naik tipis 0,34 persen menjadi Rp 22,6 triliun atau di bawah target laba Rp 24,5 triliun pada akhir 2015.
Direktur Mikro BRI Muhammad Irfan berharap berkah kredit usaha rakyat (KUR). Sebagai penyandang predikat bank spesialis kredit mikro, BRI mendapatkan jatah penyaluran KUR sebesar Rp 100 - 120 triliun dari pemerintah sepanjang 2016. Jatah KUR ini bakal mendongkrak pertumbuhan kredit mikro BRI sebesar 19 - 20 persen, lebih tinggi ketimbang tahun lalu sebesar 17 persen.
PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)
APEX mendapatkan kontrak baru dari PT Pertamina Geothermal Energy. Ini merupakan kontrak pekerjaan jasa pengeboran darat di wilayah Lahendong, Sulawesi Utara. Total nilai kontrak mencapai US$ 15,7 juta.
Direktur Utama APEX Zainal Abidinsyah Siregar mengatakan, kontrak tersebut telah ditandatangani kedua pihak pada 5 Januari 2016. Jangka waktu kontrak selama 18 bulan. Selama ini, porsi kontrak Apexindo terbesar memang masih bersumber dari kontraktor migas di dalam negeri. Sehingga, APEX masih akan berusaha fokus mengejar tender dari Pertamina dan beberapa order dari kontraktor migas asing lain.
PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO)
RIMO meberi detail transaksi akuisisi 77,45 persen saham PT Hokindo Mediatama kepada otoritas Bursa Efek Indonesia. Salah satunya mengenai profil penjual saham Hokindo, yakni PT Fajarindah Megah Perkasa.
Sesuai ketentuan dalam perjanjian, jual beli saham Hokindo senilai sekitar Rp 5,6 triliun dapat dibatalkan bila PUT I RIMO tak mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. Hokindo hingga 30 September 2015 membukukan rugi Rp 133,12 miliar. Henry Purwanto, Direktur Utama RIMO, dalam keterbukaan informasi menyatakan RIMO tetap berniat mengakuisisi saham Hokindo. Pertimbangannya, Hokindo memiliki landbank yang tersebar di lokasi strategis.
Penjualan Sepeda Motor
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan penjualan pada 2015 mencapai target yang telah direvisi, yaitu sekitar 6,4 juta unit. AISI mencatat, pada Januari - November penjualan baru mencapai 5,959 juta unit. Adapun pada Desember, biasanya penjualan bisa menembus kisaran 500.000 unit.
Kondisi pasar yang tidak membaik telah membuat AISI merevisi target penjualan. Pada awal 2015, ditetapkan target mencapai 8 juta unit karena berkaca dengan pencapaian 2014 di tengah riuh pemilu masih merengkuh angka 7,9 juta unit. Sementara itu, kendati mengalami penurunan penjualan, manajemen Astra Honda Motor (AHM) optimistis masih menguasai pasar nasional dengan market share lebih dari 69 persen.
Proyek Kementerian PUPR
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menandatangani 644 paket kontrak proyek tahun anggaran 2016 senilai total Rp8,81 triliun dengan sejumlah kontraktor dan pejabat terkait, kemarin. Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono menyatakan kesiapannya mempercepat pembangunan infrastruktur.
Pada tahun ini, PUPR memiliki 10.752 paket kontrak senilai Rp73,41 triliun dan sebanyak 5.344 paket senilai Rp42,74 triliun telah dilelang dini sejak Agustus tahun lalu. Menteri PUPR berharap penyerapan anggaran pada Januari bisa mencapai 5 - 6 persen, yang biasanya selama ini diserap pada Mei atau Juni. Tahun lalu pada Januari anggaran hanya terserap 0,2 persen. Basoeki juga menyampaikan laporan penyerapan anggaran pada 2015 yang mencapai 94,4 persen, sedikit lebih tinggi dari target yang ditetapkan 93 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.