BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksa Dana Syariah Global, Alternatif Diversifikasi Produk Lokal

25 Januari 2016
Tags:
Reksa Dana Syariah Global, Alternatif Diversifikasi Produk Lokal
Petugas menghitung mata uang dolar AS di salah satu tempat penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (16/10). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Sejumlah manajer investasi berencana menerbitkan reksa dana syariah global

Bareksa.com - Sejumlah manajer investasi mulai menyusun reksa dana syariah berbasis saham di luar negeri, seiring dengan peraturan baru yang mendorong pertumbuhan pasar modal berdasarkan prinsip Islam. Reksa dana ini bisa menjadi alternatif investasi bagi investor lokal yang ingin menyicip imbal hasil dengan acuan global.

CIMB Principal Asset Management (CPAM) merupakan salah satu manajer investasi yang sedang dalam proses menerbitkan reksa dana syariah global, dengan nama RDS CIMB-Principal Asia Pacific Equity Syariah. Reksa dana ini akan berinvestasi pada efek bersifat ekuitas asing di luar negeri yang patuh dengan prinsip Syariah dengan sepuluh negara tujuan: Singapura, China, Filipina, Thailand, Malaysia, Hong Kong, India, Korea Selatan, Taiwan, dan Indonesia.

"Kami ingin memanfaatkan diversifikasi risiko dan return. Contohnya, pada 2015 kami melihat benchmark MSCI Asia Pacific di luar Jepang memberi return lebih tinggi, cukup signifikan dibandingkan Jakarta Islamic Index. Ini kesempatan investor untuk mengambil produk," ujar President Director CPAM Fajar R. Hidajat di depan wartawan 22 Januari 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Target penerbitan reksa dana itu pada Maret 2016. CPAM saat ini sedang dalam proses memasukkan dokumen ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tinggal menunggu persetujuan. Fajar mengatakan produk baru tersebut ditargetkan menggaet dana kelolaan (asset under management/AUM) sebesar Rp150 - 200 miliar pada tahun pertama.

Sebelumnya, PT BNP Paribas Investment Partners (BNPP IP) mengumumkan telah mendapat pernyataan efektif dari OJK untuk menerbitkan reksa dana serupa. Manajer investasi yang terafiliasi Grup BNP Paribas ini akan menerbitkan Reksa Dana Syariah BNP Paribas Cakra Syariah USD (BNP Paribas Cakra Syariah USD) pada triwulan pertama 2016.

"Kami akan melakukan peluncuran BNP Paribas Cakra Syariah USD segera setelah para agen penjual mendapatkan persetujuan regulator untuk mendistribusikan reksa dana ini,” ujarnya dalam siaran pers Kamis 21 Januari 2016. (Baca juga: BNP Paribas Akan Luncurkan Reksa Dana Syariah Dolar Pertama di Indonesia.)

Sementara itu, Fajar menjelaskan pasar modal syariah sudah mendapat keuntungan dengan diberlakukannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 19/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Reksa Dana Syariah. Beberapa poin yang menguntungkan untuk produk syariah adalah soal AUM minimum, periode pengumpulan AUM minimum yang lebih panjang, dan diperbolehkan berinvestasi di satu efek syariah lebih besar.

Sekarang, nilai AUM minimum reksa dana syariah turun menjadi Rp10 miliar dari sebelumnya Rp25 miliar. Angka tersebut juga dikumpulkan dalam jangka waktu lebih panjang, yaitu 240 hari (6 bulan) dari sebelumnya hanya 120 hari (3 bulan). Selain itu, reksa dana syariah boleh berinvestasi di satu efek syariah menjadi 20 persen portofolio, atau dua kali lipat lebih besar daripada sebelumnya 10 persen.

Akan tetapi, reksa dana syariah berdenominasi asing atau dolar hanya dapat dibeli dengan dana minimum US$10.000 atau sekitar Rp13,5 juta (dengan asumsi nilai tukar Rp13.500 per dolar). Angka ini jauh lebih besar dibandingkan reksa dana rupiah yang minimum bisa sebesar Rp100.000 saja.

"Mungkin target OJK agar industri reksa dana ini lebih cepat berkembang dari segi dana kelolaannya. Target pangsa pasarnya khusus, yaitu ritel kelas menengah atas dan mungkin asuransi. Tetapi kami sudah diuntungkan dengan kemudahan lain termasuk jangka waktu pengumpulan lebih lama," ujar Fajar.

Selama ini, pangsa pasar reksa dana syariah masih sangat kecil yaitu hanya 5 persen dari total kelolaan dana industri reksa dana. Per Desember 2015, dana kelolaan reksa dana syariah sebesar Rp12,7 triliun, dibandingkan total kelolaan industri Rp240,5 triliun.

Grafik: Porsi Reksa Dana Syariah dalam Industri per Desember 2015

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Grafik: Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksa Dana Syariah

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Akan tetapi, pertumbuhannya terbilang sangat signifikan selama lima tahun terakhir. Hingga 2015, kelolaan reksa dana syariah sudah bertumbuh 277 persen, atau hampir empat kali lipat dibandingkan Rp3 triliun pada 2010.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.381,72

Up0,79%
Up4,58%
Up7,47%
Up8,70%
Up19,15%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.092,63

Up0,46%
Up4,81%
Up6,91%
Up7,36%
Up2,52%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

1.077,99

Up0,64%
Up3,96%
Up6,92%
Up7,73%
--

Capital Fixed Income Fund

1.842,22

Up0,53%
Up3,90%
Up6,53%
Up7,39%
Up16,96%
Up39,93%

Insight Renewable Energy Fund

2.266,09

Up0,79%
Up3,81%
Up6,34%
Up7,11%
Up19,79%
Up35,60%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua