DATA: Ekonomi Makro Indonesia Semakin Membaik, Ruang BI Rate Turun Semakin Lebar
Nilai impor Indonesia pada bulan November naik 3,6% menjadi US$11,5 miliar
Nilai impor Indonesia pada bulan November naik 3,6% menjadi US$11,5 miliar
Bareksa.com – Perekonomian Indonesia sejak awal 2015 telah melambat. Kondisi tersebut terjadi karena adanya sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Berikut sejumlah data-data menarik terkait makro ekonomi yang berhasil dikompilasi tim Bareksa:
• Data Ekonomi Indonesia Membaik, BI Rate Berpeluang Turun Awal Tahun Depan
Promo Terbaru di Bareksa
Pada 17 Desember 2015 lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 7,5 persen karena membaiknya data perekonomian Indonesia pada bulan lalu. Memang neraca perdagangan November mencatatkan defisit, tapi itu sejalan dengan indikasi meningkatnya aktivitas ekonomi domestik pada triwulan IV-2015. Lantaran data ekonomi Indonesia sudah mengindikasikan adanya peningkatan maka membuka ruang penurunan BI rate pada tahun depan.
Berdasarkan data Bareksa, nilai impor Indonesia pada November naik 3,6 persen menjadi US$11,5 miliar dibanding bulan sebelumnya. Selain itu, inflasi pada November meningkat 0,29 persen dibanding bulan sebelumnya yang mencatatkan deflasi. Untuk lebih jelasnya bisa mengklik tautan berikut http://goo.gl/ijcBFp
• Harga Minyak dan Emas Turun, Harga CPO Justru Naik
Sepanjang 2015, harga emas dan minyak mentah terus tertekan. Keduanya dalam tren menurun. Akibatnya banyak perusahaan harus meningkatkan efisiensi demi menjaga tingkat profitabilitasnya.
Harga emas hari ini menembus US$1.073 per troy ounce dan harga minyak mendekati US$40 per barel, harga terendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tetapi di sisi lain, harga Crude Palm Oil (CPO) mulai menanjak. Berikut grafiknya:
Harga CPO yang mayoritas pasar ekspornya dikuasai oleh Indonesia dan Malaysia, menyentuh harga tertinggi pada tahun ini. Harga ini berada dalam tren bullish semenjak rebound pada akhir Agustus 2015. Untuk indikator makro lainnya bisa dilihat pada tautan ini http://goo.gl/3ftyUi
• Cadangan Devisa Sedikit Menurun
Sumber: Bareksa.com
Cadangan devisa Indonesia pada November lalu turun 12,26 persen menjadi US$100,24 miliar dibanding bulan sebelumnya. Padahal cadangan devisa Indonesia sempat menyentuh nilai tertinggi sebesar US$124,6 miliar pada Agustus 2011.
Terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika membuat Bank Indonesia melakukan intervensi untuk menjaga volatilitas rupiah. Selain itu, penurunan cadangan devisa pada November lalu dikarenakan adanya pembayaran utang dalam denominasi dolar Amerika. Untuk data cadangan devisa lebih lengkap dapat diakses di http://goo.gl/1q1TOk
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.