2015, Ada 2 Saham Tambang Bakrie Susul Teman-temannya di Klub 50 (Bagian IV)
Saham-saham ini menurun karena performanya yang kurang menarik ataupun terkena sentimen menurunnya harga komoditas.
Saham-saham ini menurun karena performanya yang kurang menarik ataupun terkena sentimen menurunnya harga komoditas.
Bareksa.com - Banyak sudah saham yang terjeblos ke zona terendah bursa sejak awal 2015 hingga saat ini. Saham-saham ini menurun karena kurang menarik atau pun terkena sentimen lain, seperti kinerja perusahaannya tidak meyakinkan.
Salah satu contohnya saham pertambangan PT Bumi Resources Tbk. Emiten milik Bakrie harga sahamnya harus menyusul rekan-rekan satu grupnya yang lain di lantai bursa saham. Mereka adalah PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persadha Tbk (ENRG), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP).
Saham BUMI dibuka pada harga Rp87 per lembarnya pada 2 Januari 2015. Pada Januari, saham BUMI sempat naik menjadi Rp110 per lembar, tapi terus menurun hingga mentok di Rp50 per saham pada Juli 2015 hingga hari ini (Jumat, 18 Desember 2015).
Promo Terbaru di Bareksa
Grafis: Pergerakan Saham BUMI, BRMS, ABBA dan BIPI
Sumber: Bareksa.com
Selain BUMI, saham tambang milik Bakrie lainnya, PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) juga harus ikut mendekam di Klub 50. Padahal BRMS mengawali awal tahun dengan lebih baik dan harga sahamnya Rp288 per lembarnya. Harga saham BRMS menurun secara berkala hingga mencapai Rp50 per lembarnya pada 7 Agustus 2015 hingga hari ini.
Saham media milik Mahaka Grup, PT Makaha Media Tbk (ABBA) juga menurun tajam. Induk usaha dari harian Republika ini mulai 'tertidur' di Rp50 pada Mei 2015. Sejak itu saham ABBA tidak juga naik hingga saat ini.
Saham PT Benakat Integra Tbk (BIPI) mulai dipergadangkan pada harga Rp123 per lembar saham. Nilai saham perusahaan pertambangan ini perlahan terus menurun sepanjang tahun. Namun pada Desemberlah nilai saham perusahaan mentok pada harga Rp50 per lembar. Saham-saham tambang memang menanggung beban berat pada tahun ini dengan penurunan harga komditas dan juga larangan ekspor mineral mentah oleh pemerintah.
Grafis : Return Saham BUMI, BRMS, ABBA dan BIPI pada 2015
Sumber: Bareksa.com
Secara return BRMS memberi minus terbesar ke pemegang sahamnya. Emiten Grup Bakrie ini membukukan return negatif 81,06 persen sejak awal 2015. Selanjutnya BIPI memberi return minus 58,68 persen.
Adapun BUMI dan ABBA menyumbang masing masing return minus 12,28 persen dan minus 21,88 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.