MARKET BRIEF: BNBR Akhirnya Cetak Untung, Laba CPIN Naik 2 Kali Lipat
Krakatau Steel membukukan volume penjualan baja 1,68 juta ton pada Januari-September 2016.
Krakatau Steel membukukan volume penjualan baja 1,68 juta ton pada Januari-September 2016.
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)
Distributor gas yang dikendalikan oleh negara ini sepanjang sembilan bulan di tahun 2016 membukukan pendapatan bersih sebesar $2,16 miliar atau naik sekitar 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar $2,14 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Peningkatan pendapatan terutama diperoleh dari hasil kontribusi dari beroperasinya pipa transmisi gas bumi Kalija I yang dioperasikan PT Kalimantan Jawa Gas dan hasil kontribusi penjualan gas dari sektor hulu melalui SEI. Sedangkan laba operasi sembilan bulan di tahun 2016 sebesar $394,24 juta. Sementara laba bersih sebesar $241,99 juta atau Rp3,23 triliun (kurs rata-rata sembilan bulan di tahun 2016 Rp13.328).
Adapun EBITDA sembilan bulan di tahun 2016 sebesar $641,51 juta, naik 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar $614,34 juta.
PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)
Produsen semen ini masih mencatatkan kerugian di kuartal III-2016, meskipun jumlahnya menurun seiring dengan naiknya penjualan. Tercatat, Holcim Indonesia mengalami rugi bersih Rp160 miliar di kuartal III-2016, mengecil 56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp372 miliar.
Menurunnya rugi bersih Holcim Indonesia ditopang penjualan yang mencapai Rp6,9 triliun atau naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp6,5 triliun.
Volume penjualannya mencapai 6,2 juta ton aau meningkat 10,4 persen di tengah pertumbuhan penjualan semen nasional masih di bawah 3 persen atau 44,7 juta ton. Sementara harga jual juga masih tertekan karena kondisi kelebihan pasokan dari peningkatan kapasitas industri semen yang signifikan selama dua tahun belakangan, serta lesunya permintaan pasar.
PT Krakatau Steel (persero) Tbk (KRAS)
Emiten produsen baja ini masih membukukan kerugian akibat peningkatan biaya meski volume penjualan baja meningkat. KRAS membukukan volume penjualan baja 1,68 juta ton pada Januari-September 2016 atau meningkat 22,25 persen dibandingkan dengan 1,37 juta ton pada periode yang sama 2015.
Dari volume penjualan itu, berdasarkan laporan keuangan yang terbit pada Senin 31 Oktober 2016, perusahaan membukukan pendapatan usaha sebesar US$982,29 juta pada Januari-September 2016 atau turun 1,12 persen dibandingkan dengan US$993,38 juta pada periode yang sama 2015.
Biaya pokok penjualan sendiri mencapai $844,3 juta pada Januari-September 2016 atau meningkat 16,75 persen dibandingkan dengan $1,01 miliar pada periode yang sama 2015. Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar menyebutkan kinerja perusahaan mengalami perbaikan.
Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar $114,7 juta pada Januari-September 2016 atau meningkat 28,42 persen dibandingkan dengan $160,24 juta pada periode yang sama 2015.
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR)
Perusahaan investasi Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akhirnya membukukan laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun ini. Laba bersih BNBR tercatat sebesar Rp20 miliar, lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kerugian Rp603,5 miliar.
Margin perseroan tertolong dari laba kurs yang tercatat sebesar Rp531,9 miliar. Tahun lalu, rugi kurs yang terjadi mencapai Rp1,1 triliun. Beban usaha juga mulai menyusut menjadi Rp366,5 miliar dari sebelumnya Rp518,6 miliar.
Di sisi lain, pendapatan perseroan masih terpangkas 58 persen menjadi Rp 1,3 triliun. Pendapatan ini ditopang dari bisnis infrastruktur dan manufaktur.
PT Charoen Pokhpand Indonesia Tbk (CPIN)
Emiten pakan dan unggas ini membukukan peningkatan laba bersih hingga dua kali lipat sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini didukung oleh naiknya penjualan. CPIN mencatat penjualan sebesar Rp 28,3 triliun per kuartal III-2016, naik 27,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 22,5 triliun.
Seiring kenaikan penjualan, beban pokok penjualan juga ikut naik 4,5persen year on year (yoy) dari Rp 22,51 triliun menjadi sebesar Rp 23,52 triliun.
Namun, pemilik merk Fiesta ini masih meraup laba bersih sebesar Rp 2,49 triliun pada triwulan ketiga tahun ini. Pencapaian tersebut naik 99,2 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sejumlah Rp 1,25 triliun.
Dari sisi aset, total yang dimiliki perusahaan hingga kuartal III-2016 mencapai Rp 25,2 triliun, naik 2,4 persen yoy dari sebelumnya Rp 24,6 triliun.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,45% | 4,28% | 7,56% | 8,65% | 19,15% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,42% | 4,45% | 7,00% | 7,43% | 2,51% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 4,04% | 7,13% | 7,77% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,95% | 6,71% | 7,40% | 16,95% | 40,32% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,82% | 3,96% | 6,62% | 7,24% | 20,21% | 35,65% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.