Suku Bunga Riil di Indonesia Paling Tinggi Dibandingkan Negara ASEAN Lain
Suku bunga riil Indonesia per akhir tahun lalu tercatat sebesar 6,8 persen.
Suku bunga riil Indonesia per akhir tahun lalu tercatat sebesar 6,8 persen.
Bareksa.com - Rendahnya laju inflasi bulan November 2015 membuka ruang kian luas untuk penurunan suku bunga. Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan inflasi November sebesar 0,21 persen month-on-month sedangkan inflasi tahunan 4,89 persen year-on-year. Diberitakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan tingkat suku bunga di Indonesia terlalu tinggi dan kalah dengan negara lain. "Mudah-mudahan bunga bank bisa segera 5%," kata Jusuf Kalla, Selasa 1 Desember.
Untuk mengukur perbandingan suku bunga yang sesungguhnya di suatu negara dengan negara lain, biasanya digunakan tingkat suku bunga riil (real interest rate) yaitu tingkat suku bunga yang telah disesuaikan dengan laju inflasi. Di satu sisi, tingginya suku bunga riil memang menguntungkan bagi investor karena imbal hasil yang diperoleh lebih tinggi dari nilai riilnya namun sebaliknya akan berdampak negatif terhadap kreditur. Tingginya suku bunga riil juga memberatkan dunia usaha apalagi di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi.
Menurut Bank Dunia, suku bunga riil diukur dari suku bunga pinjaman dikurangi dengan inflasi berdasarkan deflator Pertumbuhan Domestik Bruto (PDB). Pada akhir tahun lalu, suku bunga riil Indonesia tercatat sebesar 6,8 persen. Bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan Asia Tenggara, Indonesia tercatat paling tinggi, bahkan di atas Vietnam dan Thailand.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Suku Bunga Riil Beberapa Negara Asia Tenggara 2014 (%)
Sumber: World Bank, Bareksa.com
Suku bunga riil akhir tahun diperkirakan lebih tinggi dikarenakan inflasi yang rendah. Macquarie Securities memperkirakan inflasi Desember 2015 sebesar 3,5 persen atau berada di batas bawah target inflasi Bank Indonesia 2015. Untuk itu, BI dinilai semestinya memiliki ruang untuk menurunkan bunga.
Grafik: Suku Bunga Riil Indonesia (%)
Sumber Tradingeconomics.com
Grafik Inflasi Tahunan Indonesia
Sumber: Bareksa
JP Morgan dalam laporan risetnya menyebutkan outlook perekonomian Indonesia akan positif jika suku bunga riil turun. Ini karena belanja modal perseroan akan meningkat yang pada gilirannya bakal menarik aliran dana ke pasar saham dan pada akhirnya menopang nilai tukar rupiah. (kd)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.390,52 | 0,45% | 4,03% | 0,19% | 8,14% | 20,14% | 38,13% |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.088,58 | 0,52% | 4,00% | 0,17% | 7,78% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.860,19 | 0,55% | 3,88% | 0,18% | 7,35% | 18,09% | 40,11% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.098,79 | 0,38% | 3,83% | 0,17% | 7,45% | 6,40% | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.295,37 | 0,64% | 4,09% | 0,17% | 7,48% | 19,68% | 35,68% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.