BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Belajar dari Revaluasi PLN, Emiten BUMN Mana yang Memungkinkan Revaluasi?

26 Oktober 2015
Tags:
Belajar dari Revaluasi PLN, Emiten BUMN Mana yang Memungkinkan Revaluasi?
Gedung Kementerian BUMN (ANTARAnews/Lukisatrio)

Setelah revaluasi, aset PLN meningkat hampir tiga kali lipat dan membukukan laba dalam waktu empat tahun

Bareksa.com - Paket kebijakan ekonomi tahap V yang dirilis pemerintah pada minggu lalu (22/10) menyebutkan keringanan pajak atas revaluasi aset perusahaan. Pemerintah akan memberi tarif khusus revaluasi dari semula 10 persen menjadi 3 – 6 persen.

Tarif Khusus PPh Final Revaluasi
Sebelum 31 Des 2015 3%
1 Januari 2016 - 30 Juni 2016 4%
1 Juli 2016 - 31 Desember 2016 6%

Sumber : Bareksa

Revaluasi aset akan meningkatkan nilai aset perusahaan sehingga perusahaan akan memiliki struktur permodalan yang lebih baik dengan kemampuan leverage yang lebih tinggi. Pada tahun-tahun berikutnya, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba diharapkan meningkat.

Promo Terbaru di Bareksa

Perusahaan yang pernah merevaluasi asetnya adalah PT PLN (persero) pada 2002. Kondisi keuangan PLN pada 2000 cukup mengkhawatirkan. BUMN ini mencatatkan rugi bersih Rp 22 triliun. Saat itu, PLN sempat meminta bantuan pemerintah agar menyuntikan modal. Namun, Menteri Koordinator Perekonomian saat itu, Rizal Ramli, menolak dan mengambil langkah revaluasi aset.

Bagaimana kinerja PLN setelah revaluasi?

Setelah revaluasi, aset PLN meningkat hampir tiga kali lipat menjadi Rp214 triliun dari sebelumnya Rp 80 triliun. Empat tahun setelah revaluasi, PLN akhirnya dapat membalik keadaan dari rugi menjadi membukukan untung Rp2 triliun. Tahun lalu, PLN mencatatkan laba bersih Rp11,7 triliun.

Penambahan aset akibat revaluasi kala itu mencapai Rp137, 6 triliun dan PPh final atas revaluasi yang dikenakan sebesar Rp11 triliun. PLN mencicilnya selama lima tahun.

Grafik Perbandingan Posisi Neraca PLN (Rp Triiun)

Illustration

Grafik Perbandingan Laba/Rugi Bersih PLN (Rp Triliun)

Illustration

Sumber : PLN, Bareksa diolah

Emiten mana yang layak merevaluasi asetnya?

BUMN yang memiliki aset tetap, seperti tanah dan bangunan dalam jumlah besar memungkinkan nilai revaluasi aset yang tinggi. Tiga emiten BUMN dengan aset tetap terbesar berdasarkan laporan keuangan kuartal II 2015, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dengan aset tetap Rp98,3 triliun, PT Perusahaan Gas Negara Tbk ( PGAS) dengan jumlah aset tetap Rp26,9 triliun dan PT Semen Indonesia Tbk. (SMGR) memiliki aset tetap Rp22 triliun.

Tabel Total Aset dan Aset Tetap Emiten BUMN Juni 2015 (Rp Triliun)

No. Emiten BUMN Total Aset Aset Tetap
1 ADHI 12.000 594
2 ANTM 22.550 8.963
3 BBNI 430.965 12.903
4 BBRI 773.313 6.705
5 BBTN 155.951 1.476
6 BMRI 914.075 8.930
7 GIAA 44.822 12.063
8 INAF 1.247 394
9 JSMR 32.678 707
10 KAEF 2.980 613
11 KRAS 35.357 16.759
12 PGAS 80.743 26.934
13 PTBA 15.229 4.186
14 PTPP 15.338 743
15 SMBR 3.036 546
16 SMGR 34.685 22.026
17 TINS 9.368 2.212
18 TLKM 154.050 98.324
19 WIKA 17.054 2.934
20 WSKT 18.568 837

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.337,76

Up0,50%
Up3,71%
Up0,04%
Up4,77%
Up18,50%
-

Capital Fixed Income Fund

1.793,05

Up0,58%
Up3,35%
Up0,04%
Up6,97%
Up16,56%
Up39,91%

I-Hajj Syariah Fund

4.872,25

Up0,61%
Up3,20%
Up0,04%
Up6,18%
Up22,01%
Up40,68%

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.047,87

Up0,54%
Up3,63%
Up0,04%
---

Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid

1.147,05

Up0,31%
Up2,62%
Up0,03%
Up4,98%
Up14,26%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua