Asing Jual Rp1,3 T, Harga Saham Beberapa Bank Ini Ikut Anjlok
Indeks keuangan ikut tekoreksi hingga 14,5 persen menjadi 701,87 dari sebelumnya 870,33
Indeks keuangan ikut tekoreksi hingga 14,5 persen menjadi 701,87 dari sebelumnya 870,33
Bareksa.com - Harga sejumlah saham bank terbesar di Indonesia sejak 21 April hingga penutupan hari ini, Kamis 11 Juni 2015 terus menurun cukup signifikan.
Menurut Analis Paramita Sekuritas Mohammad Adityo, rilis kinerja perusahaan yang tidak sesuai dari harapan pasar memicu tekanan terhadap saham-saham perbankan. Padahal sektor perbankan merupakan salah satu barometer perekonomian.
Perlambatan ekonomi, kata dia, tampaknya memengaruhi kinerja perbankan. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit di bawah target pertumbuhan sekitar 15-17 persen pada 2015
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, kata Adityo, rencana pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya membantu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga ikut menekan saham perbankan. Penurunan suku bunga KUR itu berpotensi semakin menekan marjin keuntungan perbankan.
Rencananya Suku bunga KUR ini akan diturunkan bertahap hingga level yang sama dengan kredit korporasi sekitar 12 persen dari saat ini 16 persen (untuk ritel KUR) dan 21 persen dari sebelumnya 22 persen (untuk mikro KUR). (Baca juga: Saham Perbakan Kembali Longsor Setelah Wacana Penurunan Suku Bunga KUR )
Aksi jual broker asing sejak akhir April hingga penutupan hari ini pada sektor perbankan sebesar Rp 391 miliar. Seiring dengan hal tersebut membuat indeks keuangan ikut terkoreksi 20,24 persen menjadi 694,188 dari sebelumnya 870,33
Pergerakan Indeks Keuangan Dari 21 April 2015 Hingga Hari Ini
sumber:Bareksa.com
Empat dari lima bank terbesar di Indonesia terkena aksi jual (net sell) oleh asing lebih dari Rp1,5 triliun. Bank-bank tersebut adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Hanya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) yang mencatatkan beli bersih oleh asing.
Aditio mengatakan, aksi jual investor asing ini hanya berpengaruh pada emiten perbankan dengan lini usaha perkreditan mikro. BBTN tak terpengaruh karena berfokus pada kredit perumahan, sehingga rencana penurunan KUR tidak akan mempengaruhi marjin keuntungan BBTN.
Grafik Penjualan dan Pembelian Asing Terhadap 5 Bank Sejak 21 April 2015 Hingga Hari Ini
sumber: bareksa.com
Keluarnya asing sebesar Rp3,8 triliun membuat harga saham BBRI anjlok 23,29 persen menjadi Rp 10.125 dari sebelumnya Rp13.200. Asing telah keluar dari saham BBRI sebesar Rp3,8 triliun, melalui pantauan Bareksa tercatat pula broker yang melakukan penjualan terbesar yaitu UBS Securities Indonesia (AK) dengan melakukan jual bersih (net sell) sebesar satu jula lembar saham senilai Rp1,24 triliun.
Selain itu keluarnya asing sebesar Rp1,34 triliun pada saham BBNI membuat harga saham turun 22,3 persen menjadi Rp5.575 dari sebelumnya Rp7.175.
BMRI dan BBCA juga mengalami hal serupa. Keduanya mencatakan jual bersih oleh asing sebesar Rp 2,36 triliun dan Rp1,64 triliun. Walhasil harga saham BMRI turun 20,4 persen menjadi Rp9.675 dari sebelumnya Rp12.150 dan BBCA turun 10,4 persen menjadi Rp13.350 dari sebelumnya Rp14.900.
Meskipun BBTN mencatatkan net buy oleh asing sebesar Rp341 miliar, tapi tidak mendorong penurunan harga saham sebesar 4,6 persen menjadi Rp1.125 dari sebelumnya Rp1.180.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.