SMGR Tahan Laba Demi Jaga Pangsa Pasar; Capex Ditambah 2T
RUPS sepakat rasio dividen diturunkan jadi 40%
RUPS sepakat rasio dividen diturunkan jadi 40%
Bareksa.com - Semen Indonesia Tbk. pada 2015 akan menambah kapasitas produksi. Dalam RUPS tahunan pada 16 April 2015, Direktur utama Semen Indonesia Suparni mengatakan perseroan menargetkan mampu mencapai kapasitas produksi sebesar 40 juta ton pada 2017. Tujuannya menjaga pangsa pasar semen di tengah masuknya sejumlah pemain asing ke Indonesia.
Sampai tiga bulan pertama 2015, SMGR masih menguasai pangsa pasar semen nasional. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), emiten berkode SMGR ini menguasai 44,4 persen pangsa pasar semen domestik. Capaian tersebut naik dari periode yang sama tahun sebelumnya 43,8 persen. (baca juga:Indonesia Kembali Jadi Incaran Produsen Semen Asing, Kenapa SMGR Bersiap Diri?)
Dalam RUPS juga, pemegang saham Semen Indonesia sepakat menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp7-11 triliun, naik dari rencana semula Rp5-7 triliun. Dengan kenaikan capex Rp2 triliun, produsen semen pelat merah itu berencana mengakuisisi pabrik semen di vietnam yang memiliki kapasitas di bawah 2 juta ton per tahun. Nilai akuisisi diperkirakan tidak lebih dari 20 persen capex 2015.
Promo Terbaru di Bareksa
Capex juga akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, dan Indarung, Sumatera Barat. Targetnya pada kuartal III 2016 kedua pabrik tersebut akan selesai dan menambah kapasitas produksi SMGR dari 31,8 juta ton menjadi 37,8 juta ton. Dua pabrik lainnya masih dalam tahap perencanaan, yaitu pabrik di Aceh dengan kapasitas 2-3 juta ton per tahun dengan investasi sekitar $300-450 juta, dan di Jayapura dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dengan perkiraan investasi $150 juta.
Penambahan kapasitas yang membutuhkan banyak dana membuat perseroan menurunkan presentase dividen menjadi 40 persen dari laba bersih 2014, turun dibanding tahun sebelumnya 45 persen. Dalam RUPST disepakati SMGR membagikan Rp2,22 triliun untuk dividen atau turun dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2,42 triliun. (baca juga:Penjualan Semen Kuartal Pertama Merosot; Harga Saham Produsen Ikut Ambrol). (np/pi)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.