BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Tergerus Biaya Ekspansi, Laba Blue Bird 2014 Hanya Naik 4%; Bahan Bakar Naik 34%

Bareksa26 Maret 2015
Tags:
Tergerus Biaya Ekspansi, Laba Blue Bird 2014 Hanya Naik 4%; Bahan Bakar Naik 34%
Kiri ke kanan: Direktur Blue Bird Group Andre DjokoSoetono, Presdir Purnomo Prawiro, Presdir Blue Bird Group Holding, Noni Purnomo, Direktur Sigit PD dan Chief Finance Officer, Robert R. usai public expose di Jakarta, Jumat 3 Oktober 2014

Beban bunga meningkat hingga 49 persen menjadi Rp282,7 miliar

Bareksa.com - Operator taksi PT Blue Bird Tbk (BIRD) hanya membukukan kenaikan laba bersih 4 persen di tahun 2014 imbas dari meningkatnya beban bunga serta biaya operasional akibat ekspansi agresif yang dilakukan setelah Blue Bird memperoleh dana dari hasil penjualan saham perdana (Initial Public Offering / IPO).

Sepanjang tahun 2014, laba konsolidasi Blue Bird hanya mencapai Rp735 miliar atau 336 per saham dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp707 miliar atau 333 per saham.

Pendapatan Blue Bird sebetulnya naik 21,3 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp4,76 triliun. Tetapi biaya langsung juga meningkat 27,7 persen sehingga berakibat pertumbuhan laba kotor hanya sebesar 9 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Kenaikan biaya gaji 25 persen menjadi Rp1,36 triliun menjadi komponen terbesar naiknya biaya langsung. Kemudian diikuti naiknya biaya bahan bakar 34,15 persen menjadi Rp1 triliun dan beban penyusutan 28,6 persen menjadi Rp628 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan naiknya jumlah armada taksi yang dikelola Blue Bird sebagai langkah ekspansi. Selain itu kenaikan biaya bahan bakar juga sedikit terpengaruh faktor naiknya harga bahan bakar minyak pada pertengahan November 2014.

Sebagai langkah persiapan IPO, ekspansi sebelumnya dilakukan melalui pembiayaan utang, sehingga menyebabkan lonjakan beban bunga hingga 49 persen menjadi Rp282,7 miliar. Untungnya kerugian kurs berkurang 92 persen sehingga masih menopang kenaikan laba bersih Blue Bird.

Setelah IPO, per akhir Desember 2014, ekuitas Blue Bird naik menjadi Rp3,5 triliun dari Rp1,13 triliun. Hal tersebut membuat rasio utang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) turun drastis menjadi 1 kali dari sebelumnya 3,3 kali. (np)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,88

Up0,45%
Up4,28%
Up7,56%
Up8,64%
Up19,14%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,54

Up0,42%
Up4,45%
Up7,00%
Up7,43%
Up2,63%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.080,63

Up0,65%
Up4,10%
Up7,18%
Up7,82%
--

Capital Fixed Income Fund

1.845,73

Up0,55%
Up3,96%
Up6,73%
Up7,42%
Up17,09%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.272,77

Up0,85%
Up3,99%
Up6,65%
Up7,27%
Up20,21%
Up35,67%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua