Bareksa.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Januari 2015 terjadi penurunan harga atau deflasi sebesar 0,24 persen dibandingkan bulan Desember 2014 (month-on-month) karena adanya penurunan harga pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Penurunan terjadi setelah pemerintah dua kali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) sejak awal tahun.

Di saat yang sama, BPS juga mengumumkan bahwa terjadi kenaikan harga atau inflasi selama bulan Januari 2015 dibandingkan dengan setahun sebelumnya (year-on-year) sebesar 6,96 persen. Angka tersebut juga turun bila dibandingkan inflasi tahunan 8,36 persen pada Desember 2014.

Data BPS menunjukkan indeks harga kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami penurunan 4,04 persen menjadi 122,13 dari sebelumnya 127,27 di bulan Desember 2014. Hanya kelompok tersebut yang mengalami penurunan harga dari 7 kelompok pengeluaran yang disurvei BPS. Seiring dengan penurunan harga kelompok transportasi, sejumlah komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain bensin, tarif angkutan, cabai merah, dan sayuran lainnya seperti buncis, kacang panjang, dan ketimun.

Penurunan harga terjadi setelah pemerintah menetapkan harga bensin turun menjadi Rp6.600 per liter per 19 Januari 2015. Padahal, pemerintah baru saja menurunkan harga BBM menjadi Rp7.600 per liter sejak 1 Januari 2015 dari sebelumnya Rp8.500 per liter.

Di sisi lain, BPS mencatat bahwa harga kelompok pengeluaran lainnya seperti bahan makanan, makanan jadi, sandang, dan utilitas mengalami kenaikan tipis kurang dari 1 persen. Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah daging ayam ras, ikan segar, beras, serta bahan bakar rumah tangga. (hm)

Grafik Tingkat Inflasi Bulanan

Sumber: Bareksa.com