Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Akibat kebijakan tersebut, laba BBTN diperkirakan turun 29 persen pada tahun 2015
Akibat kebijakan tersebut, laba BBTN diperkirakan turun 29 persen pada tahun 2015
Bareksa.com – Rencana pemerintah untuk menurunkan bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk rumah bersubsidi langsung direspon negatif oleh pelaku pasar. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) pun telah turun telah turun 17,2 persen menjadi Rp1.000 per saham dari harga penutupan tanggal 9 Januari 2015.
Sebelumnya, pemerintah dalam RAPBN-P 2015 berencana menurunkan suku bunga kredit KPR Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 5 persen dari sebelumnya 7,25 persen. (Baca Juga: Belajar Dari Semen, Penurunan Bunga Rumah Murah Jadi 5% Akan Pukul Perbankan)
Dalam laporan yang telah dibagikan kepada nasabahnya, analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja menilai penurunan harga saham BBTN disebabkan karena pelaku pasar telah memperkirakan adanya penurunan pendapatan BBTN.
Tjandra pun membuat lima skenario untuk melihat pengaruh kebijakan tersebut kepada laba BBTN. Hasil terbaik untuk simulasi tersebut mengungkapkan laba BBTN akan meningkat 6 persen menjadi Rp1,74 triliun dari estimasi sebelumnya yang diperkirakan mencapai Rp1,63 triliun. Kenaikan tersebut terjadi seiring dengan peningkatan Net Interest Margin (NIM) BBTN sebesar 9 bps menjadi 4,75 persen.
Sementara, untuk hasil terburuk, diperkirakan keuntungan BBTN akan mengalami penurunan laba bersih 29 persen menjadi Rp1,16 triliun akibat menurunnya NIM BBTN hingga 43 bps menjadi 4,65 persen.
Berdasarkan laporan tersebut, BBTN beserta 20 bank umum lainnya telah menyalurkan lebih dari 90 persen kredit FLPP sejak tahun 2012. Untuk BBTN sendiri, nilai penyaluran KPR setara dengan 29 persen dari total kredit yang disalurkan BBTN. (hm)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.124,59 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.111,51 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.896,77 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.088,21 | - | - | ||||
Capital Regular Income Fund Dividen | 1.030,5 | - | - | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang