Bareksa.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berimbas pada naiknya beban produksi industri keramik, sehingga harga jual keramik akan naik 2 persen ungkap Ketua Asosiasi Keramik Indonesia Elisa Sinaga.
"Kenaikan harga untuk menutupi beban produksi yang terus meningkat. Biaya distribusi meningkat akibat naiknya harga BBM."
Elisa menjelaskan kenaikan 2 persen tersebut sebenarnya belum bisa menutup keseluruhan lonjakan biaya operasional.
Namun, pelaku industri keramik mempertimbangkan juga daya beli konsumen yang akan menyusut jika harga naik lebih tinggi.
"Kenaikan harga BBM menyebabkan kenaikan tarif untuk beban distribusi minimal 15-20 persen," ungkap Elisa (np).
Kontan, Hal. 15