Bareksa Insight : Harga BBM Turun dan Rilis Inflasi, Ini Dampaknya ke Reksadana
Pada 1 Oktober 2022, Pemerintah kembali menurunkan harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo karena menyesuaikan pelemahan harga minyak mentah dunia di kuartal III 2022
Pada 1 Oktober 2022, Pemerintah kembali menurunkan harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo karena menyesuaikan pelemahan harga minyak mentah dunia di kuartal III 2022
Bareksa.com - Awal pekan ini (3/10/2022), pelaku pasar menanti rilis inflasi Indonesia bulan September 2022 yang diproyeksikan bisa naik mencapai 6% secara tahunan dan 1,26% secara bulanan. Prediksi itu mempertimbangkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax yang cukup signifikan pada awal September (3/9).
Namun sebaliknya pada 1 Oktober 2022, Pemerintah kembali menurunkan harga BBM Pertamax dan Pertamax Turbo karena menyesuaikan pelemahan harga minyak mentah dunia di kuartal III 2022. Menurut Tim Analis Bareksa, kedua hal tersebut dapat mendorong pergerakan pasar modal dan kinerja reksadana hari ini cenderung mendatar.
Baca juga : Bareksa Insight : Ancaman Resesi Global Menghantui, Ini Instrumen Investasi yang Aman dan Cuan
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati data upah tenaga kerja (non farm payroll) Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini, yang juga akan jadi pertimbangan kebijakan Bank Sentral Negara Paman Sam terkait kenaikan suku bunga acuan.
Tim Analis Bareksa memperkirakan kinerja pasar obligasi dan reksadana pendapatan tetap akan bergerak terbatas di mana yield (imbal hasil) acuan Obligasi Negara diperkirakan berada di level 7,35-7,45%.
Pelaku pasar masih mencari titik yield baru dalam menyesuaikan semakin tingginya suku bunga acuan bank sentral dunia maupun Bank Indonesia saat ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (30/9) naik 0,07% ke level 7.040,8. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 30/09/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7,4%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Inggris Terapkan Pelonggaran Kuantitatif, Angin Segar Bagi Reksadana Ini
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Mempertimbangkan beberapa sentimen pasar yakni rilis inflasi RI September, penurunan harga BBM hingga data ketenagakerjaan AS, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan dua strategi ini agar investasinya mencatat kinerja maksimal :
1. Smart Investor dengan profil risiko agresif bisa mencermati pergerakan IHSG pekan ini. Jika IHSG terlihat sudah lebih stabil di level saat ini, maka dapat mempertimbangkan untuk akumulasi investasi secara bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks untuk tujuan jangka pendek, hingga menengah.
2. Sementara itu, Smart Investor dengan profil risiko moderat dan konservatif dapat menyesuaikan alokasi portofolio di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi yang memiliki tenor pendek, serta diversifikasi investasi di reksadana pasar uang. Smart Investor juga bisa mempertimbangkan berinvestasi di instrumen aman, cuan dan stabil di Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022.
Masa penawaran ORI022 berlangsung sejak 26 September hingga 20 Oktober 2022, atau selama 25 hari. Cukup dengan berinvestasi mulai Rp1 juta dan kelipatannya hingga maksimal Rp5 miliar, maka Smart Investor bisa membantu Negara sekaligus mendapatkan cuan 5,95% tetap (fixed) per tahun dengan tenor selama 3 tahun.
Simak juga : Bareksa Insight : Jurus Agar Investasi Cuan Terus, Saat Tekanan Pasar Global Makin Berat
Beberapa produk reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks, yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko konservatif, moderat, hingga agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 30 September 2022)
Reksadana Pasar Uang
Capital Money Market Fund : 17,2%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 17,21%
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 17,36%
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 31,04%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 30 September 2022)
Reksadana Indeks
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 23,01%
BNP Paribas Sri Kehati : 23,07%
Reksadana Saham
TRIM Kapital Plus : 12,19%
Bahana Dana Prima : 18,77%
Baca juga : Bareksa Insight : Kupon Tinggi, ORI022 Investasi Tepat Saat Era Kenaikan Suku Bunga
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : Harga BBM Naik, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra
distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.