Bareksa.com - Anak usaha produsen batubara, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yakni PT Adaro Indonesia, memperoleh pinjaman sebesar USD1 miliar dari 14 bank internasional. Pinjaman bertenor tujuh tahun tersebut akan dipakai untuk membiayai kembali (refinancing) obligasi dan utang bank.

Adaro akan memanfaatkan pinjaman baru dan kas internal untuk melunasi obligasi sebesar USD800 juta dan pembiayaan kembali pinjaman senilai USD750 juta.

“Meskipun kondisi pasar batubara yang belum kondusif, kami tetap memperoleh minat dan dukungan yang kuat dari para kreditor,” tutur Direktur dan CFO Adaro Energy David Tendian dalam Investor Daily.

Hingga akhir semester I-2014, total utang Adaro turun satu persen menjadi USD3,59 miliar. Liabilitas jangka pendek naik 5 persen menjadi USD15 juta, yang disebabkan oleh peningkatan utang pajak. (NP)