Bareksa.com - Prospek sektor peternakan diperkirakan masih baik walaupun pemerintah kembali meminta penurunan supply Day Old Chicken (DOC) sebesar 7,5 persen menjelang bulan Ramadhan.
Sebelumnya juga sudah diminta pengurangan 15 persen di bulan April-Mei 2014 lalu. Jadi total pengurangan supply akan menjadi 22,5 persen.
"Pertama kalinya sektor peternakan di regulasi dengan adanya pembatasan pada DOC dan grandparent stock (GP) yang diperoleh dari impor", menurut laporan perusahaan sekuritas yang kami pelajari
Hal itu membuat sektor ini menjadi lebih diwaspadai. Namun dalam jangka panjang outlook sektor ini masih positif di dorong konsumsi ayam per kapita di indonesia masih rendah serta peningkatan jumlah golongan masyarakat berpenghasilan menengah.
Dari tiga emiten di sektor peternakan yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dapat meng-offset penurunan pertumbuhan penjualan DOC dengan kenaikan harga disisi penjualan pakan ternak.
Adanya regulasi di sektor peternakan membuat sektor ini underperform dibandingkan IHSG. Berdasarkan data Bareksa.com, dalam setahun terakhir return dari tiga emiten tersebut rata-rata negatif.
CPIN memperoleh return minus 10,45 persen, JPFA memperoleh return minus 29,21 persen dan MAIN memperoleh return minus 11 persen. Dalam periode yang sama, IHSG telah memperoleh return sebesar 7,09 persen.
Grafik Return Harga Saham CPIN, MAIN, dan JPFA Periode 1 Tahun
Sumber: Bareksa.com
Menteri Perdagangan akan meminta 26 perusahaan peternakan kembali mengurangi supply DOC untuk mengurangi tingkat volatilitas dari harga ayam broiler, terutama ketika musim Ramadhan serta mendorong petani skala kecil agar membeli DOC dan membesarkannya. (NP)