Apa yang mau kamu cari?

Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.

BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Kemenkeu bantah ada pengenaan PPnBM ponsel

Bareksa04 Juni 2014
Tags:
Kemenkeu bantah ada pengenaan PPnBM ponsel
Wakil Menkeu Bambang Soemantri Brodjonegoro (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)

Telepon seluler menjadi komoditas dengan nilai impor terbesar kedua setelah komponen migas

Bareksa.com - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro membantah bahwa pemerintah akan segera menerapkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terhadap telepon seluler impor, karena hal tersebut tidak pernah menjadi pembicaraan serius.

"Itu suratnya tidak pernah ada, karena hanya wacana. Kenapa itu diangkat seolah-olah jadi kebijakan," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Bambang mengatakan wacana pengenaan pajak tersebut, telah menyebabkan nilai impor telepon seluler meningkat tajam pada April sehingga neraca perdagangan tercatat defisit mencapai sebesar 1,96 miliar dolar AS.

Promo Terbaru di Bareksa

"Itu yang bikin defisit trade balance kita dan rupiah jadi lemah," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama April 2014 defisit 1,96 miliar dolar AS, yang merupakan selisih nilai total ekspor sebesar 14,29 miliar dolar AS, dan total impor senilai 16,29 miliar dolar AS.

Impor nonmigas terbesar disumbangkan oleh mesin dan peralatan mekanik sebesar 2,34 miliar dolar AS serta mesin dan peralatan listrik senilai 1,64 miliar dolar AS, yang utamanya berasal dari Jepang, Korea Selatan dan Singapura.

"Tingginya impor didorong melonjaknya permintaan terhadap mesin dan peralatan mekanik. Peralatan elektronik seperti ponsel dan tablet menjadi pemicunya," kata Kepala BPS Suryamin.

Suryamin menduga tingginya permintaan telepon seluler dan tablet, terkait dengan rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), terhadap komoditas yang selama ini dominan menjadi salah satu penyumbang impor terbesar Indonesia itu.

Telepon seluler menjadi komoditas dengan nilai impor terbesar kedua setelah komponen minyak dan gas bumi (migas). Sedangkan dalam kelompok nonmigas, telepon seluler yang merupakan barang konsumsi ini, berada di urutan teratas.

Secara akumulatif Januari-April 2014, total nilai impor mesin dan peralatan mekanik telah mencapai sebesar 8,58 miliar dolar AS serta mesin dan peralatan listrik tercatat senilai 6,08 miliar dolar AS, atau tertinggi diantara komoditas nonmigas lainnya. (Sumber : ANTARA News)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.124,59

Up0,74%
Up3,27%
Up2,52%
Up8,74%
Up12,81%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.111,51

Up0,53%
Up3,53%
Up2,28%
Up7,55%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.896,77

Up0,57%
Up3,33%
Up2,15%
Up7,36%
Up20,89%
Up45,09%

Syailendra Sharia Fixed Income Fund

1.088,21

Up0,75%
Up5,40%
Up3,47%
Up7,98%
--

Capital Regular Income Fund

Dividen

1.030,5

Up0,57%
-
Up2,22%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua
info
Bareksa Community
close
Community illustration

Gabung komunitas investor eksklusif.
Ikuti kelas pembelajaran tentang investasi secara online gratis via Aplikasi Telegram

checkAkses gratis
checkKonten edukasi tiap minggu
checkDiskusi dengan investor lain
checkUpdate promo & event terbaru
Bagikan Artikel
Kemenkeu bantah ada pengenaan PPnBM ponsel

Kemenkeu bantah ada pengenaan PPnBM ponsel

Telepon seluler menjadi komoditas dengan nilai impor terbesar kedua setelah komponen migas

Bareksa