DAVO incar pendapatan Rp700 miliar tahun depan
PT Davomas Abadi Tbk akan terus berupaya memperbaiki kinerjanya pada tahun depan
PT Davomas Abadi Tbk akan terus berupaya memperbaiki kinerjanya pada tahun depan
IQPlus - Emiten pengolahan kakao, PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) kembali bangkit paska permasalahan utangnya selesai. DAVO akan terus berupaya memperbaiki kinerjanya pada tahun depan.
"Kami menargetkan pendapatan mencapai Rp 700 miliar pada tahun depan," kata Hasiem Willy, Corporate Secretary DAVO, dalam paparan publiknya, di Jakarta, Jumat.
Sementara, hingga kuartal III 2013, DAVO membukukan pendapatan Rp 452,1 miliar. Jika mengacu pada pendapatan ini, artinya pendapatan DAVO pada tahun depan diproyeksikan dapat meningkat sebesar 50%. Hasiem mengangku, pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksinya dengan utilisasi pabrik yang selama ini baru terpakai 14%.
Promo Terbaru di Bareksa
"Akan kami tingkatkan menjadi 20% tahun depan dan terus akan ditingkatkan secara bertahap," pungkas Hasiem.
Sebagai informasi saja, volume produksi DAVO di sembilan bulan pertama tahun ini hanya sebanyak 23.792 ton, atau turun sebesar 73,12% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 88.664 ton. Sementara volume penjualannya turun 40,12% menjadi 15.850 ton dari sebelumnya 26.472 ton.
"Produk utama kami adalah olahan kakao yang juga merupakan barang dagangan komoditas. Karena komoditas, maka harganya pun mengikuti fluktuasi harga komoditas global yang bisa saja harganya menyentuh level terendah," ujar Hasiem.
Namun DAVO berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 278,12 miliar per kuartal III 2013. Hal ini lebih dipicu oleh laba selisih kurs senilai Rp 432,3 miliar. Sementara, laba kotor murni dari hasil penjualan hanya Rp 5,6 miliar.
Lebih lanjut Hasiem mengungkapkan, bahwa Manajemen DAVO akan menjalankan beberapa strategi khusus yang selama ini belum pernah dijalankan. Pertama, manajemen akan memberlakukan down payment (DP). DAVO juga akan menerapkan Longterm Contract dan Secured Payment. Terakhir dan yang paling krusial untuk menghadapi fluktuasi harga, manajemen akan menerapkan lindung nilai atau hedge. Sayang, Hasiem masih enggan merinci mekanisme hedging -nya nanti.
"Masih kami kaji, ya. Soalnya, biaya yang diperlukan untuk hedging cukup tinggi," pungkas Hasiem.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.