Mau Investasi Tapi Penghasilan Tak Tetap? Kenali Strategi Lump Sum
Strategi investasi ini bisa digunakan antara lain oleh freelance dan pemilik toko
Strategi investasi ini bisa digunakan antara lain oleh freelance dan pemilik toko
Bareksa.com
- Siapa bilang investasi hanya bisa dilakukan oleh mereka yang berpenghasilan tetap seperti pegawai negeri atau pekerja kantoran? Investasi juga bisa dilakukan oleh seorang pekerja lepas atau freelance sekalipun.
Ada strategi investasi yang bisa digunakan oleh mereka yang menerima penghasilan tidak tetap setiap bulan, seperti freelancer ataupun pemilik toko. Strategi lump sum atau menyetor sekaligus, inilah yang dapat dimanfaatkan bagi yang merasa berpenghasilan tidak tetap.
Promo Terbaru di Bareksa
Investasi lump sum adalah menyetor sejumlah dana besar di awal investasi dan membiarkan uang investasi tersebut bergerak naik turun mengikuti perkembangan pasar, tanpa melakukan tambahan investasi (top up) sampai investor memutuskan untuk mencairkannya.
Pilihan strategi ini efektif memberikan hasil investasi yang baik, jika dilakukan dengan timing yang tepat yaitu saat harga-harga NAB (nilai aktiva bersih) sedang turun pada posisi terendah sehingga memungkinkan investor memperoleh lebih banyak unit investasi pada harga yang lebih murah.
Nah, karena sedang turun, secara logika investasi akan naik kembali (swing) lagi ke posisi sebelumnya bahkan lebih tinggi sehingga memberi hasil yang lebih maksimal. Akan tetapi, posisi terendah tidak selalu dapat diprediksi dengan baik.
Selain itu, investasi dengan model lump sum memerlukan modal yang cukup besar sehingga bisa menyulitkan sebagian calon investor, terutama yang memiliki alokasi investasi pas-pasan.
Sementara itu kelemahan investasi dengan cara ini adalah jika waktu yang digunakan untuk melakukan investasi kurang tepat dan investor tidak berorientasi jangka panjang. Makanya, ketika harga reksadana mengalami penurunan, kerugian yang dialaminya bisa lebih besar.
Karena sulitnya mengetahui waktu yang tepat itu, manajer investasi (MI) yang sudah berpengalaman puluhan tahun sekalipun sulit melakukannya secara konsisten. Makanya, cara investasi ini sebaiknya dilakukan oleh investor yang berorientasi jangka menengah dan panjang serta siap menghadapi risiko penurunan harga.
Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda ya sebelum memilih strategi investasi pun jenis serta produk reksadana yang akan dipilih.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.