Suku Bunga Naik, Bagaimana Prospek Reksadana Pendapatan Tetap?
Kelas Bareksa X Syailendra akan membahas kaitan suku bunga dengan investasi di reksadana
Kelas Bareksa X Syailendra akan membahas kaitan suku bunga dengan investasi di reksadana
Bareksa.com - Situasi global bisa menjadi sentimen atau faktor pendorong pergerakan pasar keuangan di dalam negeri. Satu peristiwa global yang patut dicermati adalah kebijakan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, yaitu The Federal Reserve alias The Fed.
The Fed mengumumkan akan menaikkan suku bunganya pada bulan Maret 2022 serta menurunkan stimulus untuk menjaga neraca mereka. Kenaikan suku bunga adalah upaya The Fed menahan laju inflasi, yang pada Januari 2022 sempat mencapai level mengkhawatirkan di 7,5 persen, dan mengembalikan ekonomi Amerika seperti masa sebelum pandemi.
Sementara itu, Bank Indonesia juga diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) hingga ke 4 persen tahun ini, untuk menyeimbangkan kenaikan yang dilakukan oleh The Fed. Tingkat inflasi, atau kenaikan harga barang-barang, di dalam negeri diprediksi juga akan semakin tinggi sehingga mendesak BI untuk segera menaikkan suku bunga.
Promo Terbaru di Bareksa
Baca juga Ketidakpastian Meningkat, Bagaimana Strategi Investasi yang Tepat?
Kenaikan suku bunga acuan tentu bisa berpengaruh terhadap imbal hasil atau yield obligasi negara Amerika Serikat, yang disebut dengan US Treasury. Dampaknya, yield obligasi negara Indonesia juga ikut menyesuaikan naik.
Di samping suku bunga, perkembangan ekonomi Indonesia juga perlu diperhatikan, termasuk berkaitan dengan aktivitas ekspor-impor yang bisa menjadi indikasi pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Per Januari 2022, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar US$932,9 juta dengan kenaikan impor yang signifikan secara tahunan.
Di tengah kondisi ini, reksadana pendapatan tetap, khususnya yang berbasis obligasi korporasi bisa menjadi alternatif investasi yang relatif stabil dan cocok untuk investasi jangka pendek menengah 1-3 tahun.
Bagaimana penjelasan mengenai kenaikan suku bunga dan dampaknya ke pasar keuangan? Bagaimana reksadana pendapatan tetap bisa menjadi alternatif investasi dan diversifikasi? Produk reksadana mana yang menjadi rekomendasi?
Untuk menjelaskan kondisi ekonomi dan kaitannya dengan investasi di reksadana serta menjawab pertanyaan smart investor Bareksa, Syailendra Capital bersama dengan Bareksa akan mengadakan acara Webinar Kelas Bareksa X Syailendra bertajuk "Suku Bunga Naik, Reksadana Pendapatan Tetap Prospektif".
Acara ini akan diselenggarakan secara online melalui Zoom Bareksa pada
Hari, Tanggal: Jumat, 11 Maret 2022
Pukul: 19.00 - 20.30 WIB
Link pendaftaran: bit.ly/KelasBareksa3
Kelas ini akan menghadirkan narasumber yang sudah ahli dan berpengalaman di bidangnya, yaitu
Raymond Chin (CEO dan Co-Founder Ternak Uang)
Mardiana Wirasmi Marnoto (Head of Fixed Income Syailendra)
Host/Moderator: Ni Putu Kurniasari (COO Bareksa)
Ayo daftar sekarang dan pastikan tempatmu di Kelas Bareksa agar bisa mendapat wawasan yang berguna untuk investasi dan tujuan keuangan smart investor!
Baca juga Beli Reksadana Syailendra, Raih Hadiah iPad dan Voucher Rp100 Ribu
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.