Bareksa Insight : Upah Buruh RI Naik Tanda Ekonomi Solid, Cuan Reksadana Ini Melejit Hingga 16%
BPS melaporkan hingga Agustus 2022 rata-rata upah buruh di Tanah Air naik 12,22%
BPS melaporkan hingga Agustus 2022 rata-rata upah buruh di Tanah Air naik 12,22%
Bareksa.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga Agustus 2022 rata-rata upah buruh di Tanah Air mencapai Rp3 juta per bulan, atau naik 12,22% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kenaikan upah ini hampir terjadi di seluruh provinsi yang ada di Indonesia, dengan kenaikan terbesar pada Provinsi DKI Jakarta dengan peningkatan 30,46% dan yang terendah di provinsi Maluku Utara kenaikan 1,49%. Kenaikan upah buruh tertinggi di sektor jasa keuangan/asuransi dengan pertumbuhan 25,27% dan kenaikan terendah di lapangan pekerjaan administrasi pemerintahan 1,58%.
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Pemilihan AS, Ini Jurus Cuan Investasi Reksadana dan Emas
Promo Terbaru di Bareksa
Di sisi lain, pelaku pasar sedang menantikan rilis data ekonomi penting pekan ini, seperti angka inflasi dan jumlah tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada Kamis.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Selasa (8/11/2022) melemah 0,74% di level 7.050. Yield (imbal hasil) acuan Obligasi Negara juga bergerak terbatas dengan kembali ditutup di level 7,46%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Ekonomi RI Kuartal III Diprediksi Tetap Kuat, Cuan Reksadana Ini Bisa Melesat
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Di tengah sentimen positif kenaikan upah buruh RI dan pelaku pasar yang sedang wait and see data ekonomi AS, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investasi menerapkan 3 jurus cuan investasi berikut ini :
1. Kenaikan jumlah upah buruh di Indonesia pada 2022, dinilai akan membuat konsumsi masyarakat tetap tinggi dan solid. Tim Analis Bareksa memperkirakan kenaikan upah buruh tahun depan juga akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun ini, seiring dengan pulihnya ekonomi nasional.
2. Smart Investor disarankan untuk mempertimbangkan investasi di reksadana saham dan reksadana indeks yang memiliki portofolio investasi di saham sektor keuangan, ritel, konsumen primer dan energi yang cukup besar. Hal ini mempertimbangkan sentimen upah yang meningkat akan berkorelasi positif terhadap kuatnya permintaan dalam negeri.
3. Smart Investor juga disarankan untuk bisa masuk investasi secara bertahap di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, hingga yield Obligasi Negara menyentuh 7,6-7,7% kembali.
Simak juga : Bareksa Insight : Kenaikan Agresif Bunga Acuan AS Berpotensi Belum Mereda, Terapkan 2 Jurus Cuan Ini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana pasar uang yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat, agresif dan konservatif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 8 November 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 6,46%
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 5,63%
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 16,16%
Bahana Dana Prima : 16,37%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 8 November 2022)
Reksadana Pasar Uang
Sucorinvest Money Market Fund : 4,51%
Syailendra Sharia Money Market Fund : 3,94%
Baca juga : Bareksa Insight : Suku Bunga AS Kembali Naik 0,75%, Ini Imbasnya ke IHSG, SBN dan Reksadana
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.