Bareksa.com - Mulai hari ini, Senin (26/9/2022), Pemerintah membuka masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022 yang menawarkan imbalan tertinggi sepanjang tahun berjalan di 2022, yakni 5,95%.
Menurut Tim Analis Bareksa, ORI022 sangat tepat untuk diversifikasi investasi di tengah era kenaikan suku bunga, serta potensi perlambatan ekonomi global yang dapat menyebabkan fluktuasi tinggi di pasar modal.
Smart Investor bisa memesan ORI022 dengan nilai minimal mulai Rp1 juta hingga maksimal Rp5 miliar. Selain itu, imbal hasil ORI022 akan langsung ditransfer ke rekening Smart Investor setiap bulannya.
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Saham Hijau Pasca BI Rate Naik 0,5%, Reksadana Ini Cuan hingga 23%
Sementara itu, akhir pekan lalu, pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun pasar obligasi melemah pasca keputusan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia.
Nilai tukar rupiah menembus Rp15.000 per dolar AS dan imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara melemah ke level 7,27%. Investor asing juga cenderung melakukan aksi ambil untung di IHSG sekitar Rp1.22 triliun selama sepekan terakhir.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga AS Kembali Naik 0,75%, Apa Dampaknya ke Reksadana?
Menurut Tim Analis Bareksa, potensi perlambatan hingga resesi ekonomi global masih akan membayangi pergerakan pasar saham dan obligasi dalam negeri untuk pekan ini.
IHSG pada Jumat (23/9/2022) turun 0,56% ke level 7.178,58. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 23/09/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7,2%.
Simak juga : Bareksa Insight : Jelang Musim Dingin Eropa, Reksadana Beraset Saham Batu Bara Bisa Membara
Mempertimbangkan pasar saham dan obligasi yang masih dibayangi sentimen potensi perlambatan hingga resesi ekonomi global, Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan dua strategi ini agar kinerja investasinya tetap maksimal :
1. Smart Investor dapat berinvestasi di instrumen yang aman dengan imbal hasil menarik yakni ORI022. Selain itu, Smart Investor juga tetap bisa melakukan diversifikasi investasi di reksadana pasar uang, ketika risiko global meningkat seperti saat ini.
2. Smart Investor juga tetap perlu mencermati pergerakan pasar saham dan obligasi hingga berada di level yang lebih stabil. Jika IHSG dapat turun di bawah level 7.100, maka Smart Investor dengan profil agresif bisa mempertimbangkan akumulasi investasi bertahap di reksadana saham. Sementara reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN) akan lebih menarik, jika yield acuan bergerak ke arah level 7,5%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Pasar Menanti Putusan The Fed dan BI, Investor Bisa Terapkan Strategi Ini
Beberapa produk reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko konservatif, moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 23 September 2022)
Capital Money Market Fund : 17,26%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 17,31%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 23 September 2022)
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 22,43%
Avrist IDX30 : 19,63%
Batavia Dana Saham Optimal : 14,09%
BNP Paribas Pesona Syariah : 8,7%
Imbal Hasil Tahun Berjalan (YTD per 23 September 2022)
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 6,27%
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 4,98%
Lihat juga : Bareksa Insight : Harga BBM Naik, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : Asing Masuk ke Obligasi Rp8 Triliun, Cuan Reksadana Ini Meroket
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra
distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.