Bareksa Insight : China Siap Buka Lockdown, Potensi Cuan Reksadana Berbasis Saham Energi
Pencabutan kebijakan pembatasan wilayah di China memicu harapan impor kebutuhan energi di Negara Panda akan meningkat
Pencabutan kebijakan pembatasan wilayah di China memicu harapan impor kebutuhan energi di Negara Panda akan meningkat
Bareksa.com - Sentimen positif bagi pasar modal datang dari China yang akan melonggarkan lockdown (pengendalian aktivitas masyarakat) di Shanghai dan Beijing akibat Covid-19, mulai 1 Juni 2022.
Menurut analisis Bareksa, pencabutan kebijakan pembatasan wilayah di China memicu harapan impor kebutuhan energi di Negara Panda akan meningkat. Kondisi itu diproyeksikan akan mendongkrak kinerja saham sektor komoditas energi di pasar saham nasional. Hal tersebut berpotensi menopang kinerja reksadana saham dan reksadana indeks berbasis sektor komoditas energi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 30 Mei 2022 kembali naik 0,16 persen ke level 7.037,56
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, pasar obligasi nasional melanjutkan tren penguatan pada awal pekan ini dan mendorong imbal hasil (yield) acuan menguat hingga ke level 7 persen pada perdagangan kemarin.
Tercatat selama 2 pekan terakhir yakni periode 13 - 27 Mei 2022, investor asing cenderung melakukan aksi beli di Obligasi Pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN) mencapai Rp2,6 triliun. Aksi borong asing turut menopang penguatan pasar obligasi dan reksadana pendapatan tetap.
Meski begitu, investor juga masih mencermati rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada pertengahan Juni 2022.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Analisis Bareksa memprediksi reksadana saham dan reksadana indeks akan bergerak terbatas setelah 2 pekan terakhir IHSG naik signifikan. Optimisme investor global sedikit meningkat karena harapan pemulihan ekonomi China setelah pelonggaran lockdown. Investor disarankan terus mencermati reksadana saham maupun reksadana indeks berbasis komoditas.
Untuk reksadana pendapatan tetap diprediksikan masih memiliki potensi penguatan, namun terbatas setelah kemarin pasar obligasi bergerak ditutup menguat signifikan. Analisis Bareksa melihat yield obligasi acuan Pemerintah Indonesia akan bergerak di rentang 7 - 7,15 persen pada pekan ini.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana indeks, reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 30 Mei 2022)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 22,83 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 19,33 persen
Reksadana Saham
Manulife Saham SMC Plus : 9 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 11,38 persen
Imbal Hasil 3 Tahun (per 30 Mei 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,09 persen
TRAM Strategic Plus : 22,96 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,92 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,59 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.080,08 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.845,41 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.272,15 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.