Bareksa Insight : Pasar Saham Fluktuatif, Cermati Reksadana Berbasis Saham Big Caps dan Energi
IHSG masih rawan aksi ambil untung jangka pendek setelah mengalami kenaikan signifikan pekan ini
IHSG masih rawan aksi ambil untung jangka pendek setelah mengalami kenaikan signifikan pekan ini
Bareksa.com - Pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan sekitar 2,24 persen pada perdagangan kemarin. Penguatan dipimpin sektor teknologi yang naik hingga 5,57 persen dan menopang penguatan reksadana saham basis sektor tersebut.
Namun, menurut analisis Bareksa, karena sektor teknologi cukup sensitif terhadap isu terkait kenaikan suku bunga, maka fluktuasinya lebih tinggi. Karena itu, investor bisa mencermati reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham kapitalisasi besar (big caps) dan sektor energi yang memiliki potensi menarik seiring dengan pemulihan ekonomi dalam negeri.
IHSG pada 18 Mei 2022 kembali naik 2,24 persen ke level 6.793,41. Pasar saham menghijau dua hari terakhir pada Senin - Selasa, setelah selama sepekan sebelumnya memerah dalam 5 hari beruntun dengan akumulasi penurunan 8,7 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, pasar obligasi masih melanjutkan kenaikan tipis dan menopang penguatan mayoritas reksadana pendapatan tetap. Tingginya surplus neraca dagang RI menjadi sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan harga obligasi. Imbal hasil (yield) acuan Obligasi Pemerintah Indonesia masih bertahan di level 7,3 persen.
Namun, menurut analisis Bareksa, investor masih tetap perlu mewaspadai risiko kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed. Sebab The Fed berencana kembali menaikkan Fed Fund Rate guna menekan angka inflasi Negara Paman Sam ke kisaran 2 persen secara tahunan, dari level saat ini di 8,3 persen.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Analisis Bareksa melihat, reksadana saham dan reksadana indeks diprediksi bergerak terbatas hari ini mengikuti Bursa Saham AS yang ditutup melemah semalam, dengan angka penurunan terdalam sejak 2020.
Karena itu, IHSG masih rawan aksi ambil untung jangka pendek setelah mengalami kenaikan signifikan pekan ini. Investor disarankan dapat pertimbangkan akumulasi bertahap di reksadana berbasis saham kapitalisasi besar dan sektor energi.
Sementara imbal hasil (yield) acuan Surat Berharga Negara (SBN) diproyeksikan masih akan bergerak di level 7,3 - 7,5 persen. Investor dapat mempertimbangkan akumulasi investasi di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara secara bertahap, jika yield mendekati level 8 persen.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 18 Mei 2022)
Reksadana Indeks
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 21,08 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 18,93 persen
Reksadana Saham
Manulife Saham Andalan : 17,03 persen
Eastspring Investments Value Discovery Kelas A : 13,73 persen
Imbal Hasil 3 Tahun (per 18 Mei 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 : 19,41 persen
Eastspring Investments IDR High Grade Kelas A : 17,58 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.