Strategi Alokasi Investasi 2023 Buat Investor Institusi, Perhatikan 5 Faktor Penting Ini
Investor institusi perlu menerapkan jurus jitu dalam berinvestasi agar bisa meraih potensi cuan maksimal tahun ini
Investor institusi perlu menerapkan jurus jitu dalam berinvestasi agar bisa meraih potensi cuan maksimal tahun ini
Bareksa.com - Gejolak pasar modal terus berlangsung hingga memasuki bulan kedua 2023, akibat potensi perlambatan ekonomi dunia tahun ini. Hal itu seiring kebijakan agresif kenaikan suku bunga acuan bank sentral guna meredam lonjakan inflasi.
Meskipun pasar mulai optimistis negara-negara di dunia bisa terhindar dari ancaman resesi, namun investor institusi perlu menerapkan jurus jitu dalam berinvestasi agar bisa meraih potensi cuan maksimal tahun ini.
Menurut Tim Analis Bareksa, reksadana saham dan reksadana indeks bisa dipertimbangkan investor institusi untuk mengoptimalikan kinerja portofolio investasinya di 2023. Selain itu, penempatan investasi di aset yang lebih minim fluktuasi seperti reksadana pendapatan tetap basis obligasi korporasi juga diperlukan agar portofolio investasi lebih stabil.
Promo Terbaru di Bareksa
Berikut simulasi alokasi portofolio investasi reksadana yang bisa dipertimbangkan oleh investor institusi sepanjang tahun 2023 :
Jenis Reksadana | Alokasi |
25% | |
40% | |
25% | |
10% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Dalam setahun terakhir, top 30 reksadana saham dan reksadana indeks di Bareksa menghasilkan rata-rata imbal hasil hingga 8,5%. Sementara, rata-rata imbal hasil dari top 5 reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi mencapai 7%.
Sepanjang tahun berjalan (YTD) hingga 3 Februari 2023 atau dalam kurun waktu sekitar sebulan, rata-rata top 20 reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN) telah menghasilkan return 1,5%. Sementara top 5 reksadana pasar uang mencetak imbal hasil rata-rata sekitar 4% per tahun.
Sehingga, menurut Tim Analis Bareksa, dengan kombinasi alokasi investasi sebagaimana tertera pada tabel tersebut, serta melihat potensi imbal hasil dari masing-masing instrumen, maka diproyeksikan bisa mengoptimalkan kinerja portofolio investasi investor institusi.
Perhatikan 5 Faktor Penting
Tim Analis Bareksa menyatakan 5 faktor penting yang perlu diperhatikan investor institusi dalam mengelola alokasi investasi di 2023 ialah sebagai berikut :
1. Dalam 3 pekan terakhir (11 Januari – 3 Februari 2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kinerja positif sekitar 5%. Meski aliran dana asing sempat keluar (outflow) dari pasar saham di awal 2023, namun karena data makro ekonomi Indonesia terus menunjukkan perbaikan, akhirnya IHSG cukup kuat menahan risiko outflow tersebut.
2. Apalagi, menjelang tahun Pemilu 2024 biasanya akan mendorong konsumsi masyarakat dan kegiatan ekonomi juga meningkat. Hal ini bisa jadi sentimen positif bagi pasar saham. Sebab jika kinerja keuangan perusahaan atau emiten membaik akibat Pemilu, maka harga saham juga akan ikut terdorong naik.
3. Sepanjang 2022, suku bunga acuan bank sentral negara-negara di dunia maupun Indonesia naik agresif seiring target untuk meredam lonjakan inflasi. Namun untuk tahun 2023, tren kenaikan agresif kenaikan suku bunga acuan diprediksi mereda karena inflasi diperkirakan telah mencapai puncaknya. Hal ini bisa menjadi sentimen positif bagi pasar obligasi.
4. Tidak hanya itu, terlihat sejak awal tahun hingga 2 Februari 2023, investor asing telah memborong SBN hingga Rp50,15 triliun. Kepemilikan asing di SBN juga kembali meningkat jadi sekitar 15,05% dari posisi akhir tahun 2022 yang sebesar 14,36%.
5. Lalu untuk bunga deposito yang umumnya menjadi alokasi dari reksadana pasar uang juga diperkirakan dapat lebih tinggi, menyesuaikan dengan kenaikan tingkat suku bunga acuan BI selama tahun 2022.
Mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, investor institusi dapat mempertimbangkan sejumlah produk reksadana di Bareksa berikut ini :
Daftar Reksadana | Imbal Hasil (Return) | |
Reksadana saham & indeks | 1 tahun | 3 tahun |
13,70% | 12,83% | |
11,87% | 8,26% | |
11,59% | 8,10% | |
Reksadana pendapatan tetap basis obligasi korporasi | 1 tahun | 3 tahun |
7,79% | 29,75% | |
6,70% | 21,40% | |
6,30% | - | |
Reksadana pendapatan tetap basis SBN | 1 tahun | 3 tahun |
4,10% | 15,84% | |
3,61% | 16,77% | |
3,94% | 13,76% | |
Reksadana pasar uang | 1 tahun | 3 tahun |
4,59% | 15,92% | |
4,00% | 12,10% | |
3,82% | 14,24% |
Sumber: Tim Analis Bareksa, data per 3 Feb 2023
Investasi di Bareksa Bisnis
Super app investasi Bareksa kini menyediakan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu berbagai jenis bisnis baik berupa UMKM atau investor institusi seperti yayasan, dana pensiun hingga korporasi besar dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan usaha, melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis.
Semua jenis bisnis dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka.
Pemilik bisnis atau institusi yang mendaftar menjadi investor di Bareksa akan mendapat pendampingan investasi oleh Relationship Manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Bareksa Bisnis juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain: otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan.
Apa saja fitur di Bareksa Bisnis?
1. Multiple User Access
Beberapa stakeholder dapat masuk ke dalam akun institusi yang terdaftar.
2. Investment Report
Menyajikan laporan data investasi bagi para stakeholder.
3. Document Approval
Mendukung alur kerja institusi dalam bertransaksi.
4. Order Reminder
Sebagai pengingat untuk investasi secara rutin.
Keuntungan Berinvestasi di Bareksa Bisnis
1. Terdaftar dan Diawasi OJK
Bareksa Bisnis memiliki lisensi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di website OJK.
2. Sistem yang Aman
Bareksa Bisnis memiliki keamanan berlapis dengan tim support khusus jika terjadi kendala.
3. Lengkap & Mudah Diakses
Hanya dengan mengakses website tanpa perlu install aplikasi, dapatkan tampilan portfolio yang komprehensif.
4. Relationship Manager Berpengalaman
Dapatkan rekomendasi reksadana untuk perjalanan dan hasil investasi yang lebih optimal.
5. Gratis Biaya Transaksi
Investor Institusional tidak dibebankan biaya pembelian maupun penjualan. Kecuali produk reksadana dari manajer investasi Schroders dan Sinarmas.
Ayo segera daftar di Bareksa Bisnis sebagai pemilik usaha dan kelola dana kas usaha lebih baik dengan reksadana.
(Sigma Kinasih/AM)
* * *
- Download super app investasi Bareksa di App Store
- Download super app investasi Bareksa di Google Play Store
- Daftar akun di Bareksa sebagai pelaku usaha di sini
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,82 | 0,23% | 4,09% | 7,79% | 8,03% | 19,38% | 38,35% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,66 | 0,21% | 4,11% | 7,21% | 7,45% | 2,88% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,69 | 0,58% | 3,99% | 7,68% | 7,82% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,91 | 0,57% | 3,86% | 7,26% | 7,40% | 17,49% | 40,87% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.289,21 | 0,83% | 4,10% | 7,42% | 7,55% | 19,87% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.