Ini Rekomendasi Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik Buat Investor Institusi
Cerahnya pasar surat utang di tengah lesunya pasar saham, tentu jadi peluang menarik bagi investor institusi untuk investasi
Cerahnya pasar surat utang di tengah lesunya pasar saham, tentu jadi peluang menarik bagi investor institusi untuk investasi
Bareksa.com - Kinerja pasar saham Tanah Air lesu di semester I 2023 dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus 2,76% menjadi 6.662. Meski begitu, pasar obligasi Indonesia mencatkan performa positif, yakni Indonesia Composite Bond Index (ICBI) naik 6,48% ke level 367,1162 sepanjang tahun berjalan hingga akhir Juni 2023.
Positifnya kinerja pasar obligasi itu turut menopang kinerja fixed income fund, reksadana yang mayoritas asetnya berinvestasi di obligasi. Menurut Tim Analis Bareksa, pada semester I 2023, sejumlah reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) menjadi juara dalam daftar top 10 reksadana pendapatan tetap terbaik di Bareksa.
Hal ini karena pelaku pasar meyakini tingkat suku bunga acuan global akan mencapai puncaknya tahun ini. Apalagi sejak awal 2023, Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan BI 7DRRR konstan di level 5,75%.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, kondisi makro ekonomi Indonesia semakin membaik, ditandai dengan inflasi yang terus melandai, nilai tukar rupiah terjaga di bawah Rp15.500 per dolar AS, serta yield (ekspektasi imbal hasil) SBN acuan yang semakin menguat. Sejumlah hal itu mendorong kinerja pasar obligasi, terutama SBN.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
Kinerja makro ekonomi Indonesia
Data Ekonomi | Jan 23 | Feb 23 | Mar 23 | Apr 23 | May 23 | Jun 23 |
Inflasi (% YoY) | 5.28 | 5.47 | 4.97 | 4.33 | 4 | 3.52 |
BI 7DRR Rate (%) | 5.75 | 5.75 | 5.75 | 5.75 | 5.75 | 5.75 |
Kurs Tengah BI (Rp/USD) | 15,053 | 15,274 | 15,062 | 14,751 | 14,969 | 15,026 |
Indeks Keyakinan Konsumen | 123.0 | 122.4 | 123.3 | 126.1 | 128.3 | 127.1 |
Yield Acuan Obligasi (%) | 6,7 | 6.8 | 6.8 | 6.5 | 6.4 | 6.2 |
Sumber: Bank Indonesia, BPS
Tak hanya itu, investor asing juga terus memborong Obligasi Pemerintah Indonesia. Tercatat sejak akhir 2022 hingga 27 Juni 2023, total dana asing masuk ke SBN mencapai Rp84,7 triliun. Porsi asing di SBN juga naik menjadi 15,51%. Hingga 3 Agustus 2023, inflow asing di SBN bahkan mencapai Rp93,62 triliun.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
Daftar 10 reksadana pendapatan tetap terbaik di semester I 2023
No | Reksadana Pendapatan Tetap | Imbal hasil YTD (%) | Imbal Hasil 1 Tahun (%) | Dana kelolaan (AUM) |
1 | TRAM Strategic Plus | 5,82 | 10,57 | Rp157 M |
2 | Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A | 5,68 | 10,01 | Rp2,6 T |
3 | Reksa Dana Allianz Fixed Income Fund 2 | 5,64 | 10,05 | Rp135 M |
4 | Bahana Obligasi Kehati Lestari Kelas G | 5,62 | 9,72 | Rp177 M |
5 | Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia | 5,59 | 7,16 | Rp362 M |
6 | KISI Fixed Income Fund | 5,45 | 9,6 | Rp208 M |
7 | Syailendra Fixed Income Fund | 5,39 | 9,91 | Rp243 M |
8 | Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II | 5,36 | 9,65 | Rp612 M |
9 | Avrist Prime Bond Fund | 5,28 | 9,96 | Rp102 M |
10 | Eastspring IDR Fixed Income Fund Kelas A | 5,14 | 9,96 | Rp131 M |
Sumber: Tim Analis Bareksa, Return NAV per 27 Juni 2023
Kesepuluh reksadana pendapatan tetap terbaik di Bareksa tersebut, mencatatkan imbal hasil antara 7,1% hingga 10,57%. Moncernya kinerja 10 reksadana obligasi tersebut bisa jadi pertimbangan bagi investor institusi untuk menempatkan dananya. Sebab cerahnya pasar surat utang di tengah lesunya pasar saham, tentu jadi peluang menarik bagi investor institusi dalam memilih produk investasi.
Menurut Tim Analis Bareksa, selain karena mencatatkan kinerja moncer di semester I 2023, daftar reksadana pendapatan tetap terbaik tersebut diseleksi berdasarkan penilaian Bareksa Barometer dengan skor minimal 3, dana kelolaan (AUM) minimal Rp50 miliar, serta penilaian GCG atau tata kelola perusahaan yang baik.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
Prediksi Semester II 2023
Tim Analis Bareksa memprediksi kinerja top 10 reksadana pendapatan tetap tersebut, kemungkinan akan mengalami koreksi terbatas pada semester II tahun ini. Hal itu akibat kuatnya data perekonomian AS dan kembali melemahnya rupiah, sehingga mendorong yield SBN ke atas level 6,3%.
Investor disarankan bisa kembali berinvestasi di reksadana-reksadana tersebut yang mayoritas berbasis Obligasi Negara, di saat yield acuan SBN 10 tahun menyentuh level 6,35-6,4%. Tim Analis Bareksa memproyeksi yield SBN acuan bisa turun ke level 5,9-6% pada awal 2024 nanti, seiring potensi pemangkasan suku bunga acuan.
Tim Analis Bareksa juga memprediksi rata-rata imbal hasil reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara akan berada di level 5-7% pada tahun depan.
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang berinvestasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolionya dalam bentuk efek bersifat utang. Risiko investasi yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang membuat potensi return reksadana pendapatan tetap juga lebih tinggi, tetapi tetap lebih rendah jika dibandingkan dengan reksadana campuran atau reksadana saham.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
Investasi di Bareksa Bisnis Buat Investor Institusi
Super app investasi Bareksa kini menyediakan solusi investasi khusus usaha, untuk membantu berbagai jenis bisnis baik berupa UMKM atau investor institusi seperti yayasan, dana pensiun hingga korporasi besar dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan keuntungan usaha, melalui investasi reksadana dengan memanfaatkan platform Bareksa Bisnis.
Semua jenis bisnis dapat membuka akun di layanan ini, baik yang sudah berbadan hukum berupa CV maupun PT, ataupun yang masih dimiliki perseorangan. Bagi yang sudah berbadan hukum, syaratnya harus mendaftarkan NPWP badan usaha mereka.
Pemilik bisnis atau institusi yang mendaftar menjadi investor di Bareksa akan mendapat pendampingan investasi oleh Relationship Manager yang berpengalaman dari Bareksa. Platform Bareksa Bisnis juga menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan, antara lain: otorisasi berlapis sebagai mekanisme kontrol perusahaan, notifikasi pengingat hasil investasi, serta laporan investasi yang lengkap untuk memudahkan pengelolaan manajemen kas perusahaan.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
Apa saja fitur di Bareksa Bisnis?
1. Multiple User Access
Beberapa stakeholder dapat masuk ke dalam akun institusi yang terdaftar.
2. Investment Report
Menyajikan laporan data investasi bagi para stakeholder.
3. Document Approval
Mendukung alur kerja institusi dalam bertransaksi.
4. Order Reminder
Sebagai pengingat untuk investasi secara rutin.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
Keuntungan Berinvestasi di Bareksa Bisnis
1. Terdaftar dan Diawasi OJK
Bareksa Bisnis memiliki lisensi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di website OJK.
2. Sistem yang Aman
Bareksa Bisnis memiliki keamanan berlapis dengan tim support khusus jika terjadi kendala.
3. Lengkap & Mudah Diakses
Hanya dengan mengakses website tanpa perlu install aplikasi, dapatkan tampilan portfolio yang komprehensif.
4. Relationship Manager Berpengalaman
Dapatkan rekomendasi reksadana untuk perjalanan dan hasil investasi yang lebih optimal.
5. Gratis Biaya Transaksi
Investor
Institusional tidak dibebankan biaya pembelian maupun penjualan.
Kecuali produk reksadana dari manajer investasi Schroders dan Sinarmas.
Ayo segera daftar di Bareksa Bisnis sebagai pemilik usaha dan kelola dana kas usaha lebih baik dengan reksadana.
Daftar Bareksa Bisnis Sekarang
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
- Download super app investasi Bareksa di App Store
- Download super app investasi Bareksa di Google Play Store
- Daftar akun di Bareksa sebagai pelaku usaha di sini
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.