Bareksa Insight : Pekan Terakhir Window Dressing 2022, Ini Potensi Cuan Investasi Emas dan Reksadana
Pasar saham telah melemah 3,13% sepanjang bulan berjalan hingga 23 Desember tahun ini
Pasar saham telah melemah 3,13% sepanjang bulan berjalan hingga 23 Desember tahun ini
Bareksa.com - Pekan ini (26-30 Desember) atau jelang tutup tahun 2022, merupakan minggu penentuan apakah window dressing akan terjadi atau tidak pada tahun ini. Sebab pasar saham telah melemah 3,13% sepanjang bulan berjalan hingga 23 Desember 2022. Padahal, biasanya pasar saham menghijau pada Desember ditopang sentimen fenomena window dressing atau Santa Claus rally.
Pada akhir pekan lalu (23/12), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,35% di level 6.800,67, atau dalam sepekan terakhir tertekan 0,05%. Menurut data CNBC Indonesia, imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara acuan 10 tahun pada Jumat (23/12) pukul 14.44 WIB di 6,924% atau naik 0,007%.
Baca juga : Bareksa Insight: PPKM Akan Berakhir, Reksadana Ini Bisa Kena Imbas Positif
Promo Terbaru di Bareksa
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Menurut Tim Analis Bareksa, ada 2 sentimen utama yang membayangi pasar. Yakni pembukaan kembali (reopening) ekonomi China pasca penguncian wilayah (lockdown) selama berbulan-bulan, akibat kembali naiknya kasus Covid-19 dan implementasi kebijakan zero Covid policy.
Selain itu, pelaku pasar juga khawatir akan potensi resesi ringan di Amerika Serikat (AS) akibat kebijakan agresif kenaikan suku bunga acuan dan tingginya inflasi di negara Paman Sam. Hal itu, membuat dana investor asing yang keluar dari pasar modal nasional terus bertambah dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga : Bareksa Insight: Investor Nantikan Suku Bunga Acuan BI, Reksadana Ini Bisa Berpotensi
Ingin Raih Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Jelang tutup tahun 2022 atau menyambut tahun baru 2023 pekan depan, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan 3 strategi ini agar kinerja investasinya tetap maksimal :
1. Smart Investor direkomendasikan untuk mendiversifikasi asetnya di reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, guna menjaga stabilitas nilai portofolio investasi.
2. Smart investor juga bisa mengakumulasi invetasi di reksadana saham dan reksadana indeks dengan fokus jangka menengah. Reksadana saham dinilai akan kembali atraktif di semester II 2023 dan target IHSG berada di level 7.700-7.900.
3. Smart Investor juga bisa berinvestasi emas dengan outlook harga diperkirakan akan lebih baik lagi, akibat potensi pelemahan dolar AS di 2023 mendatang seiring ancaman resesi di Negara Paman Sam.
Lihat juga : Bareksa Insight: Defisit APBN Terjaga, Ini Dampaknya ke Reksadana
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana pasar uang yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat, agresif dan konservatif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 23 Desember 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 29,93%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 23 Desember 2022)
Reksadana Saham
Mandiri Investa Atraktif Syariah : 10,89%
Reksadana Pasar Uang
Sucorinvest Money Market Fund : 4,28%
Harga Emas Hari Ini
Harga Emas spot (26/12) pukul 06.41 WIB : US$1.807,29
Harga Emas Antam (25/12) : Rp1.006.000 per gram
Harga Emas Pegadaian (25/12) : Rp938.000 per gram
Harga Emas Treasury (25/12) : Rp932.274 per gram
Lihat juga : Harga Emas Makin Kinclong, Ini 7 Negara Pembeli Logam Mulia Terbesar di Dunia
Mau Potensi Cuan dari Invetasi Emas, Klik di Sini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.