BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Syailendra Optimistis Rilis Reksa Dana ESG ETF di Tengah Pandemi

05 Mei 2020
Tags:
 Syailendra Optimistis Rilis Reksa Dana ESG ETF di Tengah Pandemi
Komisaris Syailendra Jos Parengkuan (tengah) dan CEO Fajar R Hidajat memegang simbol peluncuran reksadana ETF ESG secara virtual didampingi jajaran direksi Syailendra Harnugama (kiri), Gunanta Afrima (kedua kiri) dan Ahmad Solihin (kanan). (Dok. Syailendra)

Total dana kelolaan investasi berbasis ESG secara global meningkat 138 persen sejak 2012

Bareksa.com - Syailendra meluncurkan Reksa Dana Indeks Syailendra ETF MSCI Indonesia ESG Universal Index pada tanggal 5 Mei 2020. Reksa dana dengan kode ticker XSMU ini diluncurkan melalui virtual ceremony di kanal YouTube IDX Channel.

Reksa dana ETF XSMU ini adalah reksadana indeks yang berisi saham-saham perusahaan dengan bobot berbasis tata kelola lingkungan dan sosial atau ESG (environment, social & good governance). Pemeringkatan emiten yang terpilih mengacu pada indeks MSCI Indonesia ESG Universal.

CEO dari Syailendra Capital, Fajar R Hidajat, optimistis peluncuran ini dapat menjadi alternatif investasi yang menarik. "Investasi berbasis ESG diminati karena kebijakan berbasis ESG memiliki manajemen risiko yang baik, sehingga menghasilkan valuasi yang bersaing dengan struktur keuangan yang sehat," ungkap Fajar R Hidajat dalam virtual ceremony pada kanal YouTube UDX Channel tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

Secara global, tren investasi berbasis ESG terus meningkat. Sejak tahun 2012, total dana kelolaan untuk investasi berbasis ESG telah meningkat 138 persen atau US$13 triliun. Jika mengacu pada historis, total dana kelolaan global untuk ESG fund bisa mencapai US$41 triliun pada 2020.

Lantas, mengapa reksadana indeks ETF yang dipilih Syailendra?

Berdasarkan data Syailendra, hanya 31,83 persen dari reksadana saham Indonesia yang berhasil mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di 2019. Tren ini telah muncul sejak 2010, di mana reksadana yang dikelola secara aktif ternyata menunjukkan performa di bawah (underperform) IHSG yang menjadi acuan pasar modal Indonesia.

Secara global, Syailendra menilai ETF atau exchange tranded fund sedang diminati karena terjadi peningkatan 35,39 persen secara rata-rata dari Desember 2014 hingga Desember 2019. Tingginya angka CAGR tersebut bukannya tanpa alasan.

Reksadana ETF memiliki beberapa keuntungan yaitu harga yang transparan, sehingga menjadi tradeable tanpa harus diperjualbelikan. Investor tidak perlu menunggu NAB hari berikutnya untuk memutuskan penjualan. Ketentuan mengenai ETF pun sudah diregulasi oleh POJK nomor 49 tahun 2015.

Reksadana ini menggunakan indeks acuan dari MSCI, sebagai penyedia indeks terkemuka di dunia. Sampai saat ini, MSCI memiliki lebih dari 220 dedicated staff untuk ESG secara global dengan lebih dari 230 underlying data points yang terstandarisasi.

"Indeks yang dipilih adalah MSCI Indonesia ESG Universal Index yang berisi 26 saham dari 10 sektor, sehingga secara keseluruhan cukup terdiversifikasi," pungkas Fajar R Hidajat dalam menutup pembicaraan.

Menurut profilnya, jumlah unit penyertaan awal reksadana ini sebanyak 53,3 juta unit dan jumlah maksimum unit penyertaan sebanak 5 miliar unit. Nilai aktiva bersih awal (NAB) sebesar Rp95 per unit penyertaan. Satuan unit kreasi sebanyak 100.000 unit penyertaan.

Berdasarkan data per 31 Maret 2020, saat ini Syailendra mengelola dana Rp20,5 triliun tidak termasuk reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan kontrak pengelolaan dana (KPD), yang merupakan urutan ke-8 di industri aset manajemen Indonesia. Jika termasuk semua jenis reksadana, total dana kelolaan Syailendra adalah Rp22,4 triliun.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua