Begini Kemegahan Bandara Baru King Abdulaziz Sambut Jemaah Umroh
Bandara ini ditargetkan bisa menjadi hub global untuk fleksibilitas operasional
Bandara ini ditargetkan bisa menjadi hub global untuk fleksibilitas operasional
Bareksa.com - Bandar Udara Internasional King Abdulaziz yang baru (The new King Abdulaziz International Airport/KAIA), Jeddah, Arab Saudi memang benar-benar bersolek. Bandara ini ditargetkan bisa menjadi hub global untuk fleksibilitas operasional melalui koneksinya terhadap jaringan bandara-bandara internasional.
Bandara tersebut telah menjadi salah satu yang tersibuk di Kawasan Timur Tengah dan Teluk, baik untuk lalu lintas domestik maupun internasional. Lalu lintas penumpang di bandara ini terbesar di Arab Saudi, atau mencapai 35,8 juta penumpang di 2018.
Bandara King Abdulaziz menjadi gerbang utama bagi jemaah haji dan umroh yang ingin masuk ke kota suci Makkah. Seperti dilansir Saudi Gazette (15/10/2019), bandara baru King Abdulaziz, Terminal 1, digadang-gadang bisa mencapai target Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) setempat untuk meraih pertumbuhan sektor penerbangan di kawasan. Bandara ini menargetkan semakin memperbaiki fleksibilitas operasionalnya sepanjang tahun dan memberikan pengalaman unik bagi penumpang.
Promo Terbaru di Bareksa
Bandara baru ini akan menjadi pusat ekonomi mutakhir Kerajaan Arab di kawasan, terintegrasi dengan target pembangunan ambisius Arab Saudi dalam memenuhi rencana GACA guna memperkuat Jeddah sebagai hub global. Bandara ini merupakan bandara terpenting di Arab Saudi, pusat operasional maskapai Saudi Arabian Airlines dan gerbang udara Makkah, di mana jutaan jemaah haji dan umroh berkunjung.
Bandara ini dilengkapi kompleks Terminal Haji dan Umroh di area seluas 230.000 meter persegi. Kompleks ini termasuk area check in, penanganan bagasi, kesehatan, transportasi publik dan lainnya.
Di dalam bandara ini terdapat empat terminal penumpang, di antaranya Terminal 1 yang mampu menampung 30 juta penumpang per tahun. Selain itu, terminal selatan, utara, dan Kompleks Terminal Haji dan Umroh. GACA menargetkan Bandara Baru King Abdulaziz akan menghubungkan Timur dan Barat. Total area Terminal 1 mencapai 810.000 meter persegi, yang memungkinkan semua operator maskapai beroperasi di bawah satu atap.
Komplek terminal ini memiliki 220 kounter check in dan 80 kounter penumpang swalayan. Komplek bandara ini juga diisi ruang investasi komersial di atas lahan 27.987 meter persegi. Ada hotel tiga lantai bagi penumpang transit internasional yang baru tiba yang berisi 120 kamar, ditambah beragam kemegahan lainnya. Bandara baru ini juga memiliki 46 gerbang penerbangan domestik dan internasional, yang mampu menampung pesawat besar seperti A380. Bandara ini juga memiliki menara kontrol, yang merupakan salah satu tertinggi di dunia yang dilengkapi teknologi navigasi terkini.
Untuk kompleks Terminal Haji dan Umroh didesain unik dalam bentuk tenda (lima tenda A-B-J-D-H) dilapisi fiberglass bercampur teflon. Pada setiap tenda berisi 15 kubah dengan luas 465.000 meter persegi. Hal itu membuatnya jadi bandara terbesar keempat di dunia dan terdiri dari dua lokasi terpisah yang dipisahkan jalan selebar 160 meter. Landasan pacu juga dirancang untuk melayani 10 pesawat besar, serta disiapkan landasan pacu lainnya jika jumlah jemaah haji dan umroh semakin meningkat di masa mendatang.
Bandara Baru King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi (gaca.gov.sa)
Upaya mempercantik bandara tersebut seiring dengan target Pemerintah Arab Saudi yang ingin bisa melayani 30 juta jemaah umroh per tahun pada 2030 dari 8 juta di 2015. Target itu merupakan bagian dari visi Pemerintah Arab Saudi 2030.
Dilansir dalam laporan Umrah Statistics Bulletin yang dirilis Badan Pusat Statistik Pemerintah Arab Saudi, umroh adalah salah satu kunci pembangunan ekonomi riil dan komprehensif pemerintah Arab Saudi. Umroh menjadi kunci sumber finansial khusus, termasuk manfaatnya dalam mendorong pertukaran budaya dan ekonomi negara kerajaan itu.
"Jadi umroh adalah salah satu pilar kunci dalam Visi Kerajaan Arab Saudi 2030 untuk merealisasikan target jumlah jemaah menjadi 30 juta per tahun pada 2030," ungkap laporan tersebut seperti dikutip Bareksa.
Dengan meningkatnya jumlah jemaah umroh maka akan menghasilkan pendapatan cukup besar bagi Pemerintah Arab Saudi. Sebab faktanya secara geografis, lokasi Arab Saudi strategis di antara benua-benua di dunia, sehingga menawarkan akses tanpa batas kepada lebih dari 1,2 miliar penduduk Muslim seluruh dunia yang ingin melakukan ibadah umroh.
Seiring visi tersebut, pemerintah Saudi ingin memulihkan ekonominya di berbagai bidang, termasuk upaya mereka dalam pengembangan dan perluasan bandara dan pelabuhan, pembangunan perkotaan, serta menciptakan ribuan lapangan kerja dan peluang investasi.
Laporan Saudi Vision 2030 menyebut, Pemerintah Arab Saudi telah memperluas kapasitas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna melipatgandakan jumlah jemaah umroh. Dengan pembangunan ini, Pemerintah Saudi ingin memperbaiki kualitas pelayanan terhadap jemaah umroh.
Pada 2020, mereka menargetkan 15 juta jemaah umroh per tahun dan para jemaah bisa mendapatkan pengalaman umroh yang memuaskan.
Punya impian untuk segera beribadah umroh ke Tanah Suci dan melihat langsung kemegahan Bandara Baru King Abdulaziz namun terkendala biaya? Tenang, kamu bisa melakukan trik sederhana untuk mengumpulkan uang dengan imbal hasil optimal namun tetap sesuai syariah dan halal.
Kamu bisa menyiapkan tabungan umrohmu dengan berinvestasi di reksadana syariah.
Cara Siapkan Tabungan Umroh
Di platform Bareksa Umroh tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.
Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :
-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
- Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan
Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.
Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000. Dana itu kemudian kita tempatkan di reksadana syariah yang berpotensi memperoleh imbal hasil di atas 5 persen per tahun.
Saat ini di Bareksa Umroh tersedia tiga produk reksadana pasar uang syariah yang bisa dipilih. Yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.
Ketiga reksadana tersebut dalam sebulan terakhir memberikan imbal hasil 0,43-0,5 persen dalam sebulan terakhir (per 9 Oktober 2019). Artinya jika disetahunkan, maka ketiga reksadana tersebut berpeluang memberikan imbal hasil antara 5,16 persen hingga 6 persen.
Sumber : Bareksa
Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.
Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.
Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito.
Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.
Tertarik untuk mencoba?
Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.