Bareksa.com - Investor pemula atau investor yang baru pertama kali memulai investasi di reksadana terkadang bingung dan ragu untuk memulai investasi karena khawatir akan risiko yang ditimbulkan.

Padahal, dengan sedikit pemahaman, ada jenis instrumen yang memiliki risiko rendah, namun tetap bisa memberikan imbal hasil yang relatif tinggi dan lebih fleksibel, dari segi waktu maupun jumlah dana yang diinvestasikan. Instrumen tersebut adalah reksadana pasar uang.

Pada reksadana pasar uang, mayoritas investasi ditempatkan di deposito bank sehingga risiko yang ditimbulkan relatif lebih kecil. Bisa diibaratkan, berinvestasi di reksadana pasar uang sama seperti menyimpan dana di deposito bank. Kamu juga bisa menarik dana investasi di reksa dana pasar uang kapan pun dengan cara menjualnya.

Hingga 19 Agustus 2019, terdapat 5 Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dengan return terbaik 1 tahun terakhir dan tersedia di Bareksa, antara lain :

Sumber : Bareksa.com

Dari kelima RDPU tersebut yang tersedia di Bareksa, terlihat mampu memberikan return berkisar 6,78 - 6,97 persen net. Sedangkan suku bunga deposito tergantung lama penempatan dan jumlah dana yang ditempatkan. Secara rata-rata, penempatan 1 tahun bunganya sekitar 6,07 persen per tahun untuk minimum Rp50 juta.

Tapi nilai bunga itu yang belum dipotong pajak bunga deposito 20 persen. Alhasil bunga deposito setelah dipotong pajak jadi sekitar 4,86 persen setahun.

Jadi, Anda bisa lihat bahwa reksadana pasar uang punya keuntungan di atas deposito, apalagi jika Anda mampu untuk memilih produk reksadana pasar uang yang memiliki kinerja terbaik.

Simulasi Perbandingan Penghitungan

Kami mencoba melakukan simulasi, dengan deposito Rp100 Juta dan Bunga 8 persen maka bunga per tahun senilai Rp8 Juta (100 juta x 0,08).

Lalu Rp8 juta dikali 80 persen, karena dipotong pajak 20 persen, maka bunga bersih Rp6,4 Juta (8 juta x 0,8), atau hasil perhitungan dari Rp8 juta (gross return 8 persen) dikurangi Rp1,6 juta (pajak 20 persen dari bunga).

Dengan kata lain, jika kita ingin mengetahui bunga deposito sebelum pajak (gross) dengan dasar perhitungan bunga deposito setelah pajak, maka didapatkan rumus 6,4 peren/ 0,8 persen atau setara dengan 8 persen.

Maka dapat dikatakan jika Sucorinvest Money Market Fund mampu menghasilkan return 6,97 persen net per tahun, atau setara dengan pendapatan deposito 8,71 persen (dari perhitungan 6,97 persen/0,8 persen). Nilai itu lebih tinggi dari bunga deposito.

Jika kita menempatkan dana Rp100 juta di reksadana Sucorinvest Money Market Fund setahun lalu, maka imbal hasil yang bisa didapatkan Rp6,97 juta.

Investasi sangat terjangkau

Untuk menempatkan uang di deposito, Anda harus minimal mempunyai uang Rp5 juta, di bawah itu tidak akan diterima oleh bank. Itu pun bunganya paling rendah. Supaya bunganya lumayan, Anda harus menaruh uang Rp50 juta keatas.

Hal itu tentu sangat memberatkan bagi sebagian besar pemodal. Padahal di reksadana, Anda cukup mulai dari Rp100 atau bahkan beberapa produk reksadana pasar uang bisa dibeli mulai Rp10.000 dan Rp50.000.

Tidak ada perbedaan return antara yang menempatkan Rp10.000, Rp50.000, Rp100.000 bahkan Rp5 juta. Artinya secara persentase imbal hasilnya sama. Jadi, akses investasi di reksadana sangat terjangkau, dan bisa untuk semua kalangan.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA02/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.