Bareksa.com - Situasi pandemi telah membatasi pelaksanaan ibadah umroh di Tanah Suci. Setelah ditutup selama 8 bulan, ibadah haji kecil diperbolehkan bagi jemaah luar negeri oleh pemerintah Arab Saudi mulai 1 November 2020.
Saat ini, kapasitas Masjidil Haram saat ini masih dibatasi maksimal 75 persen dari sebelumnya hanya 50 persen. Pada awal Januari 2021, Masjidil Haram diperkirakan akan kembali dibuka kapasitas 100 persen untuk jemaah dari seluruh dunia.
Sembari menunggu pembukaan kembali kapasitas Masjidil Haram di Mekah, calon jemaah umroh bisa menyiapkan biaya umroh yang diperkirakan naik karena ada berbagai tambahan biaya paket umroh di masa pandemi.
Untuk mempersiapkan biaya umroh, kita bisa menggunakan reksadana syariah yang lebih dari sekedar tabungan umroh di bank atau deposito. Sebab, imbal hasil reksadana syariah pasar uang bisa lebih tinggi daripada deposito.
Reksadana adalah kumpulan dana dari masyarakat investor yang dikelola oleh manajer investasi (MI) untuk dimasukkan ke berbagai aset keuangan, seperti saham, obligasi, atau pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Dalam reksadana syariah, asetnya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Reksadana syariah juga sudah mendapatkan opini syariah berdasarkan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), sehingga bisa disebut investasi halal.
Selain itu, reksadana syariah menggunakan perjanjian atau kesepakatan (akad) sesuai syariah. Salah satu akad yang dipakai adalah akad wakalah bil ujrah, yaitu akad dari investor yang menguasakan kepada manajer investasi (MI) dan bank kustodian (BK) untuk mengelola investasinya, dan atas pengelolaan tersebut, MI dan BK akan mendapatkan imbalan atau ujrah.
Dana investasi reksadana syariah ini disimpan di bank kustodian, yang terpisah dari aset-aset bank lainnya. Tidak sembarangan pihak bisa mengambil dana tersebut, bahkan manajer investasi pun tidak bisa memegangnya langsung. Segala pembelian dan pencairan langsung ke rekening investor reksadana.
Bila tertarik membuat tabungan umroh dengan reksadana syariah, kita bisa memulainya di platform Bareksa Umroh. Terdapat berbagai rencana biaya umroh sesuai dengan paket umroh yang berlaku sekarang, yang bisa dijadikan acuan untuk mengumpulkan biaya umroh.
Rencana umroh di platform Bareksa Umroh tidak mengikat, sangat fleksibel, karena bisa diatur dengan kemampuan dan jangka waktu masing-masing. Sebagai contoh, rencana Umroh Exclusive 10 Hari dari Dream Tour mengacu pada harga paket umroh Rp34,75 juta per 6 Desember 2020.
Kita bisa menabung reksadana syariah Rp2,89 juta per bulan selama 12 bulan untuk mendapat perkiraan target harga umroh itu. Rincian paket umroh dengan fasilitasnya dan pilihan travel umroh lainnya bisa dilihat di halaman Bareksa Umroh.
Bila kita lebih lama dari rencana tersebut, atau justru lebih awal sudah bisa mengumpulkan uang, tidak akan terkena penalti. Justru, ada imbal hasil yang potensinya lebih tinggi daripada tabungan bank. Ayo bulatkan niat untuk ibadah umroh dengan menabung reksadana syariah di Bareksa Umroh.
* * *
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.