Berita / SBN / Artikel

Masa Penawaran Resmi Ditutup, Nilai Pemesanan SBN ORI026 Capai Rp19,35 Triliun

Abdul Malik • 24 Oct 2024

an image
Seremoni pembukaan masa penawaran ORI026. (dok. Kemenkeu)

ORI026 tenor pendek atau ORI026T3 terbanyak diborong investor dengan menyumbang 84,28% dari total nilai pemesanan

Bareksa.com - Masa penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis konvensional Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 resmi berakhir pada Kamis pagi (24/10) pukul 10.00 WIB, setelah ditawarkan sejak 30 September lalu. Hingga penutupan ORI026 mencatat nilai pemesanan Rp19,35 triliun dari target kuota nasional Rp25 triliun. Rinciannya nilai pemesanan ORI026 tenor 3 tahun atau ORI026T3 senilai Rp16,31 triliun dan ORI026 tenor 6 tahun atau ORI026T6 senilai Rp3,04 triliun. 

Catatan itu menunjukkan ORI026 tenor pendek atau ORI026T3 terbanyak diborong atau menyumbang 84,28%, sisanya 15,7% disumbang oleh ORI026T6 yang bertenor panjang. Meskipun investor cukup antusias memborong ORI026 di tengah gejolak pasar dan tren penurunan suku bunga acuan, namun nilai pemesanannya lebih rendah dari seri sebelumnya yakni ORI025 yang terbit pada Februari 2024 senilai Rp23,92 triliun. 

Meski begitu, realisasi penjualan ORI026 lebih tinggi dari ORI024 yang terbit pada November 2023 senilai Rp14,5 triliun. Sama seperti ORI026, penjualan ORI025 dan ORI024 juga mayoritas didominasi tenor pendek masing-masing menyumbang sekitar 81%. Tren ini menunjukkan animo investor untuk berinvestasi di SBN Ritel tenor pendek lebih besar, di tengah ketidakpastian ekonomi global, gejolak pasar modal, hingga memanasnya konflik geopolitik. 

Siap-siap Investasi ST013 di Sini

Tingginya minat investor terhadap ORI026 seiring kupon atau imbal hasil yang ditawarkan SBN Ritel seri keenam di 2024 itu. ORI026 menawarkan kupon atau imbal hasil fixed 6,3% untuk ORI026T3 dan 6,4% untuk ORI026T6. Besaran imbal hasil itu menyala di tengah tren penurunan suku bunga. Bank Indonesia (18/9) memotong bunga acuan dari 6,25% jadi 6%. Dengan begitu, selisih (spread) imbal hasil antara kupon ORI026 dengan bunga acuan BI yakni 0,3% untuk ORI026T3 dan 0,4% untuk ORI026T6.

Syarat dan Ketentuan Investasi ORI026

No

Keterangan

ORI026T3

ORI026T6

1

Periode Registrasi

Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan

2

Masa Penawaran

Pembukaan: 30 September 2024 pukul 09.00 WIB

Penutupan: 24 Oktober 2024 pukul 10.00 WIB

3

Bentuk dan Karakteristik Obligasi

Obligasi Negara tanpa warkat; dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID)

4

Tanggal Penetapan Hasil Penjualan

28 Oktober 2024

5

Tanggal Setelmen

30 Oktober 2024

6

Tanggal Jatuh Tempo

15 Oktober 2027

15 Oktober 2030

7

Minimum Pemesanan

Rp1.000.000 (satu juta rupiah)

8

Maksimum Pemesanan

Rp5.000.000.000

(lima miliar rupiah)

Rp10.000.000.000

(sepuluh miliar rupiah)

9

Jenis Kupon

Kupon tetap (fixed rate)

10

Tingkat Kupon

6,3% per tahun

6,4% per tahun

11

Minimum Holding Period

Satu periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai tanggal 16 Desember 2024

12

Pembayaran Kupon

Tanggal 15 setiap bulan

13

Pembayaran Kupon Pertama Kali

15 Desember 2024

Sumber : DJPPR Kemenkeu​​​

Siap-siap Investasi ST013 di Sini

Masa Penawaran ST013 Menjelang

Seiring penutupan masa penawaran ORI026, Kemenkeu segera menawarkan SBN jenis syariah Sukuk Tabungan (SR) seri ST013. Menurut jadwal Kemenkeu, ST013 yang merupakan SBN Ritel seri terakhir di 2024 itu akan ditawarkan pada 8 November hingga 4 Desember 2024, atau dalam 27 hari masa penawaran. Punya fitur kupon floating with floor (mengambang dengan batas minimal), secara historis imbal hasil Sukuk Tabungan pernah tembus 7,65% pada Juli 2024 lalu. 

Menurut penelusuran Tim Riset Bareksa, imbal hasil Sukuk Tabungan seri sebelumnya sempat naik jadi 7,65% untuk ST009. Besaran kupon itu meningkat 1,5% atau 150 basis poin dari sebelumnya 6,15% saat masa penawaran pada November 2022. Kenaikan imbal hasil ST009 seiring suku bunga acuan Bank Indonesia yang meningkat dari sebelumnya 4,75% pada November 2022, menjadi 6,25% pada April 2024. 

Dengan selisih (spread) tetap 1,4% dengan BI Rate, maka imbal hasil ST009 ikut naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal 6,15%. Dengan begitu, investor ST009 berhasil meraih cuan maksimal menjelang jatuh tempo pada 10 November 2024. 

Siap-siap Investasi ST013 di Sini

Sumber : Tim Riset Bareksa

Siap-siap Investasi ST013 di Sini

Bareksa Midis SBN Terbaik

Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.

Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:

- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021

Investasi SBN Ritel di Sini

(Rahmat Hidayat/AM)

​​***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.