Bareksa - Kementerian Keuangan menetapkan kuota nasional pemesanan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 senilai Rp25 triliun. Hingga Rabu pagi (2/10) atau memasuki hari ketiga masa penawaran, nilai pemesanan SBN Ritel seri keenam di 2024 itu sudah hampir menembus Rp1 triliun, atau tepatnya Rp950 miliar, atau 3,8% dari total kuota. Tingginya nilai pemesanan seiring besarnya minat investor terhadap ORI026 karena menawarkan imbal hasil menarik di tengah penurunan suku bunga.
Nilai pemesanan itu yakni senilai Rp801 miliar dari ORI026 tenor 3 tahun atau ORI026T3 dan Rp149 miliar dari ORI026 tenor 6 tahun atau ORI026T6. Tampak minat investor lebih tinggi di ORI026 tenor pendek atau menyumbang 84% dari nilai pemesanan dan sisanya 16% disumbang oleh tenor panjang. Kuota nasional pemesanan ORI026T3 senilai Rp15 triliun, sehingga kuota masih tersisa Rp14,19 triliun atau 94,66%. Adapun kuota nasional pemesanan ORI026T6 senilai Rp10 triliun, sehingga kuota masih tersisa Rp9,85 triliun atau 98,5%.
Kementerian Keuangan menetapkan kupon atau imbal hasil ORI026 yang ditawarkan pada 30 September hingga 24 Oktober 2024 ialah fixed 6,3% untuk tenor 3 tahun atau ORI026T3 dan 6,4% untuk tenor 6 tahun atau ORI026T6. Besaran imbal hasil itu menyala di tengah tren penurunan suku bunga. Bank Indonesia pekan lalu (18/9) memotong bunga acuan dari 6,25% menjadi 6%. Dengan begitu, selisih (spread) imbal hasil antara kupon ORI026 dengan bunga acuan BI yakni 0,3% untuk ORI026T3 dan 0,4% untuk ORI026T6.
Besaran kupon ORI026 juga jauh lebih menarik dari bunga deposito, di mana suku bunga penjaminan simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) bank umum saat ini di level 4,25%. Setelah dipotong pajak 20% bunga bersih deposito jadi 3,4%. Sedangkan kupon ORI026 hanya dipotong pajak 10%, sehingga imbal hasil bersihnya menjadi 5,67% untuk ORI026T3 dan 5,76% untuk ORI026T6. Apalagi rata-rata bunga deposito tenor 12 bulan bank-bank besar nasional (big banks) saat ini mulai turun menjadi di kisaran 2,5-3%, seiring pemangkasan BI Rate. Hal itu membuat kupon ORI026 semakin menyala.
Setelah dikurangi inflasi per September 2024, maka kupon riil ORI026T3 menjadi 3,83% dan ORI026T6 imbal hasil riilnya 3,92%. Adapun deposito bunga bersihnya setelah dikurangi inflasi menjadi 1,56%. Artinya kupon atau imbal hasil riil ORI026 lebih dari dua kali lipat dibandingkan bunga riil deposito. Dengan begitu, investasi ORI026 bisa mengalahkan inflasi, sehingga jika kamu menyimpan danamu di ORI026, maka nilainya tidak akan semakin tergerus inflasi, karena imbal hasilnya jauh di atas inflasi. Real yield merupakan tingkat keuntungan yang sebenarnya atau selisih dari suku bunga atau imbal hasil obligasi dikurangi dengan besaran inflasi di suatu negara secara tahunan.
Instrumen | Kupon/bunga | Pajak | Kupon/bunga bersih | Inflasi September 2024 (YOY) | Kupon/bunga riil |
ORI026T3 | 6,3% | 10% | 5,67% | 1,84% | 3,83% |
ORI026T6 | 6,4% | 10% | 5,76% | 1,84% | 3,92% |
Deposito | 4,25% | 20% | 3,4% | 1,84% | 1,56% |
Sumber : Kemenkeu, LPS, BPS, diolah Bareksa
Kupon ORI026 juga lebih tinggi dari ekspektasi imbal hasil (yield) SBN tenor yang sama di pasar. Menurut data PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) (per 1/10), yield SBN tenor 3 tahun di pasar 6,18% atau lebih rendah 0,12% dari kupon ORI026T3 dan yield SBN tenor 6 tahun di 6,32% atau 0,08% dari kupon ORI026T6. Hal ini menandakan pemerintah ingin menjaga daya tarik ORI026 agar menarik minat lebih banyak investor.
Sumber : PHEI, data per 1/10/2024
Untuk diketahui, dalam menentukan kupon SBN Ritel, pemerintah mempertimbangkan 5 faktor. Yakni, BI Rate, bunga deposito perbankan, suku bunga penjaminan LPS, yield SBN tenor yang sama di pasar, hingga kondisi makro ekonomi terkini. Pekan lalu (18/9), tidak hanya BI, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve juga mulai menurunkan suku bunga acuan bahkan lebih agresif yakni 0,5% menjadi 4,75-5%. Ini menandai tren penurunan agresif suku bunga oleh bank sentral. Sehingga di masa mendatang, seiring tren penurunan suku bunga, maka imbal hasil SBN Ritel seri berikutnya dan bunga deposito perbankan juga berpotensi lebih rendah.
Apalagi kupon ORI026 bersifat pasti (fixed) hingga jatuh tempo. Sehingga meskipun BI Rate dan bunga deposito di masa mendatang turun, maka kupon ORI026 akan tetap sama seperti saat ini dan pasti cuan.
ORI026 yang merupakan SBN Ritel seri keenam di 2024 juga istimewa. Sebab ORI026T6 akan terbit dalam format SDG Bond Ritel, atau merupakan SDG Bond ritel pertama di Indonesia. Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menyatakan ORI026T6 merupakan SDG bond ritel untuk investor individu WNI. “SDG bond ritel ini merupakan SBN Ritel pertama yang diterbitkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ungkap Deni kepada Bareksa (19/9).
Menurut Deni, penerbitan ORI026T6 dilakukan sesuai dengan Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework). Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework) sejalan dengan standar internasional yakni International Capital Market Association (ICMA) principles. “Hasil penerbitan ORI026 digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2024 dan perubahannya (jika ada), serta dapat dimanfaatkan untuk membiayai program yang sesuai Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals,” Deni menambahkan.
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015. Mengutip laporan Republic of Indonesia SDG Bond Allocation and Impact Report 2023, setidaknya ada tiga sasaran utama dalam target SDGs yakni memberantas angka kelaparan jadi nol, peningkatan kualitas pendidikan bagi semua warga negara dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi ORI026 yang kuponnya masih menyala di tengah penurunan suku bunga, segeralah bersiap investasi di ORI026 melalui super app investasi Bareksa. Sebab Kamu nggak hanya meraih cuan tinggi dan pasti, namun juga berpartisipasi dalam membiayai proyek-proyek untuk pembangunan berkelanjutan Tanah Air, seperti memerangi angka kemiskinan dan kelaparan.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
(AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.