Suku Bunga The Fed dan BI Turun, Prospek Kupon SDG Bond Ritel SBN ORI026 Masih Menarik
Selama kupon SBN Ritel masih dipertahankan di atas 6%, maka masih menarik karena di atas suku bunga penjaminan LPS 4,25%
Selama kupon SBN Ritel masih dipertahankan di atas 6%, maka masih menarik karena di atas suku bunga penjaminan LPS 4,25%
Bareksa.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau biasa disebut The Federal Reserve (The Fed), akhirnya memutuskan pemotongan suku bunga acuan 50 basis poin atau 0,5% menjadi 4,75-5% dalam rapat (FOMC) yang berakhir pada Rabu (18/9) waktu setempat, atau Kamis pagi WIB. Langkah itu seiring target untuk memperkuat ekonomi Negara Paman Sam, menggairahkan pasar tenaga kerja, seiring meredanya laju inflasi.
Ini merupakan penurunan suku bunga pertama kalinya oleh The Fed dalam 4 tahun terakhir dan menandai berakhirnya era suku bunga tinggi, setelah sebelumnya di 5,25-5,5% yang merupakan level tertinggi dalam 2 dekade. Sebelumnya Bank Indonesia justru dinilai mendahului The Fed dengan menurunkan bunga acuan (BI Rate) 0,25% dari 6,25% menjadi 6% dalam hasil Rapat Dewan Gubernur Rabu (18/9). Langkah itu seiring tetap rendahnya perkiraan inflasi di 2024 dan 2025 yang diramal sesuai target 2,5 +/- 1%, serta mendorong stabilitas rupiah.
Menurut Tim Analis Bareksa, pemangkasan Fed Rate yang direspons penurunan pasar saham AS dan Eropa masih dalam tahap wajar karena konsolidasi, seiring pelaku pasar mencerna keputusan bank pimpinan Jerome Powell. Selain itu, Powell sudah menjamin pemangkasan 50 bps bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi negaranya, meski pasar menilai The Fed terlambat menurunkan suku bunga sehingga berdampak ke perlambatan ekonomi Negeri Uncle Sam itu.
Promo Terbaru di Bareksa
Tim Analis Bareksa menilai pemotongan Fed Rate dan BI Rate yang menandai era penurunan agresif suku bunga justru bisa jadi sentimen positif untuk pasar saham Asia, termasuk Indonesia karena spread (selisih) suku bunga AS dan Indonesia semakin lebar jadi 1% dari sebelumnya hanya 0,75%. Kondisi ini bisa mendorong aliran dana asing semakin deras masuk ke pasar saham maupun obligasi Tanah Air. Dalam 3 bulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibanjiri foreign net inflow Rp25 triliun, sementara dana asing masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp44 triliun.
Prospek imbal hasil SBN seri berikutnya memang berpotensi menyesuaikan dengan penurunan BI Rate. Meski begitu, Tim Analis Bareksa menilai selama kupon SBN Ritel masih dipertahankan di atas 6%, maka masih berpeluang menarik minat investor, karena di atas suku bunga penjaminan simpanan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di 4,25%. Apalagi, dengan fitur SBN Ritel jenis tradable (bisa diperdagangkan), kupon bersifat fixed (tetap) hingga jatuh tempo, meskipun pasar sedang bergejolak.
Selain itu, untuk SBN Ritel non tradable (tidak bisa diperdagangkan) justru tidak terdampak penurunan BI Rate, sebab memiliki fitur floating with floor (imbal hasil mengambang dengan batas kupon minimal). Sehingga saat BI Rate naik, kupon SBN Ritel jenis ini bisa naik, namun saat suku bunga BI turun, imbal hasilnya tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimalnya. Karena itu, Tim Analis Bareksa menilai, meskipun ada tren penurunan suku bunga acuan, investasi di SBN Ritel masih tetap menarik, karena aman 100% dijamin negara, serta imbal hasilnya jauh di atas bunga deposito atau imbal deposito syariah Tanah Air.
SDG Bond Ritel ORI026 Segera Terbit
Kementerian Keuangan kembali melakukan inovasi baru dalam penerbitan SBN Ritel. Langkah itu untuk memperdalam basis investor domestik di SBN, serta memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung pembiayaan pembangunan negara. Inovasi baru itu yakni penerbitan SDG Bond Ritel melalui Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 yang akan mulai ditawarkan pada 30 September hingga 24 Oktober 2024.
Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu menyatakan rencana penerbitan ORI026 yang merupakan SBN Ritel seri kelima di 2024, akan tersedia dalam dua seri, yaitu ORI026T3 dengan tenor 3 tahun dan ORI026T6 dengan tenor 6 tahun.
“ORI026T6 merupakan SDG bond ritel untuk investor individu WNI. SDG bond ritel ini merupakan SBN Ritel pertama yang diterbitkan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ungkap Deni kepada Bareksa (19/9).
Sebagai informasi, pemerintah pertama kali menerbitkan SDG bond pada 2021 dalam bentuk SUN Valas Euro, dan juga menawarkan SDG bond pada lelang reguler SUN dengan seri FRSDG001. “Penerbitan ORI026T6 yang juga merupakan SDG bond ritel ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam pembiayaan berkelanjutan, sekaligus sebagai upaya pengembangan pasar keuangan dan memperluas basis investor domestik,” Deni menjelaskan.
Menurut Deni, penerbitan ORI026T6 dilakukan sesuai dengan Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework). Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals (SDGs Government Securities Framework) sejalan dengan standar internasional yakni International Capital Market Association (ICMA) principles.
“Hasil penerbitan ORI026 digunakan untuk pembiayaan APBN tahun 2024 dan perubahannya (jika ada), serta dapat dimanfaatkan untuk membiayai program yang sesuai Kerangka Surat Berharga Negara Sustainable Development Goals,” Deni menambahkan.
Menurut jadwal Kemenkeu, penetapan kupon ORI026 akan diumumkan pada 26 September 2024, kemudian masa penawaran ORI026 pada 30 September pukul 09.00 dan berakhir pada 24 Oktober pukul 10.WIB. Penetapan hasil penjualan ORI026 akan diumumkan pada 28 Oktober 2024 dan setelmen pada 30 Oktober 2024.
Jadwal Penerbitan ORI206
Sumber : Kemenkeu
Selengkapnya jadwal SBN Ritel 2024 sebagai berikut :
SBN Ritel | Masa Penawaran |
0RI025 | 29 Januari - 22 Februari 2024 |
SR020 | 4-27 Maret 2024 |
ST012 | 26 April - 29 Mei 2024 |
SBR013 | 10 Juni - 4 Juli 2024 |
SR021 | 23 Agustus - 18 September 2024 |
ORI026 | 30 September - 24 Oktober 2024 |
ST013 | 8 November - 4 Desember 2024 |
Sumber : Kemenkeu
Seiring masih menariknya potensi cuan SBN Ritel, maka kamu bisa segera bersiap investasi di SDG Bond Ritel ORI026 dengan mendaftar akun SBN di super app investasi Bareksa. Selain SBN Ritel, di Bareksa juga tersedia reksadana, saham hingga emas. Sehingga kamu tidak perlu repot mencari produk-produk investasi tersebut di berbagai aplikasi terpisah. Hanya dengan sentuhan jari di ponselmu, kamu bisa mengelola semua instrumen investasi yang aman dan diawasi otoritas tersebut dalam satu aplikasi. Yuk segera investasi di Bareksa!
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
(Rahmat Hidayat/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.