Bareksa.com - Investor terus berbondong-bondong memborong Sukuk Tabungan (ST) seri ST012. Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis syariah itu sudah diborong investor Rp10,27 triliun hingga Kamis pagi (16/5). Kuota nasional pemesanan ST012 kembali ditambah Rp1 triliun dari sebelumnya Rp12 triliun menjadi Rp13 triliun. Sehingga kuota nasional pemesanan ST012 masih tersisa sekitar 21%.
Kuota ditambah Rp1 triliun untuk ST012 tenor 2 tahun atau ST012T2 dari sebelumnya Rp8 triliun jadi Rp9 triliun, seiring tingginya minat investor berinvestasi di tenor pendek. Sementara ST012 tenor 4 tahun atau ST012T4, kuotanya masih tetap Rp4 triliun hingga Kamis pagi.
Rincian nilai pemesanan ST012 hingga Kamis pagi atau memasuki di hari ke-21 masa penwarannya yakni ST012T2 senilai Rp7,57 triliun dan ST012T4 senilai Rp2,7 triliun. Kuota nasional pemesanan ST012T2 masih tersisa Rp1,43 triliun dan ST012T4 masih Rp1,3 triliun. Masa penawaran ST012 yang dibuka sejak 26 April masih akan berlangsung 13 hari lagi hingga ditutup pada 29 Mei.
Tingginya minat investor karena ST012 menawarkan imbal hasil menarik, yakni minimal 6,4% untuk ST012T2 dan minimum 6,55% untuk ST012T4, dengan kupon bersifat mengambang dengan batas miniml (floating with floor). Artinya kupon ST012 bisa naik saat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal. Imbal hasil ST012 merupakan yang kupon SBN Ritel tertinggi sejak akhir 2019, atau dalam 4 tahun terkahir.
Penerbit | Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia | |
Jenis Akad | Wakalah | |
Masa Penawaran | Pembukaan: 26 April 2024 pukul 09.00 WIB Penutupan : 29 Mei 2024 pukul 10.00 WIB | |
Tanggal Setelmen (Penerbitan) | 5 Juni 2024 | |
Bentuk dan Jenis SBSN | Tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), kepemilkan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption. | |
ST012T2 | Green Sukuk ST012T4 | |
Tenor | 2 (dua) tahun | 4 (empat) tahun |
Jatuh Tempo | 10 Mei 2026 | 10 Mei 2028 |
Minimum Pemesanan | Rp1 juta dan kelipatannya | |
Maksimum Pemesanan | Rp5 miliar | Rp10 miiar |
Imbalan | 6,4% p.a. | 6,55% p.a. |
Jenis Imbalan | Mengambang dengan imbalan/kupon minimal (floating with floor) dengan tingkat imbalan acuan BI Rate | |
Periode Penyampaian Minat Early Redemption | 25 April 2025 (09.00 WIB) s.d. 5 Mei 2025 (10.00 WIB) | 24 April 2026 (09.00 WIB) s.d. 4 Mei 2026 (10.00 WIB) |
Nominal Pengajuan Early Redemption | Rp1 juta dan kelipatannya | |
Nilai Maksimal Early Redemption | 50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi | |
Setelmen Early Redemption | 10 Mei 2025 | 10 Mei 2026 |
Tanggal Pembayaran Imbalan | Tanggal 10 setiap bulan. Dalam hal tanggal 10 jatuh bukan pada hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia. | |
Tanggal Pembayaran Imbalan Pertama | 10 Juli 2024 (Long Coupon) | |
Penetapan Hasil Penjualan | 3 Juni 2024 | |
Underlying Aset | BMN dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2024 |
Sumber : Kemenkeu
Minimum investasi di ST012 senilai Rp1 juta dan kelipatannya, dengan maksimal pembeliannya Rp5 miliar untuk ST012T2 dan Rp10 miliar untuk ST012T4. ST012 tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non tradable), namun memiliki fasilitas pencarian awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) inflasi atau naik 3% pada April 2024 secara tahunan (YOY). Dengan begitu, setelah dipotong pajak 10% dan inflasi, maka imbal hasil riil ST012T2 menjadi 2,76% dan ST012T4 cuan riilnya 2,895%.
Angka itu jauh lebih menarik dari bagi hasil deposito syariah. Menurut laporan terbaru Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2024, ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil bank umum syariah dan unit usaha syariah untuk deposito mudharabah rupiah tenor di atas 12 bulan di 6,02%. Setelah dipotong pajak 20% dan inflasi, maka imbal hasil riil deposito syariah 1,816%.
Instrumen | Imbal Hasil | Pajak | Imbal Hasil Bersih | Inflasi | Real Yield | Jaminan |
ST012T2 | 6,4% | 10% | 5,760% | 3% | 2,76% | Dijamin negara 100% |
ST012T4 | 6,55% | 10% | 5,895% | 3% | 2,895% | Dijamin negara 100% |
Deposito Syariah | 6,02% | 20% | 4,816% | 3% | 1,816% | Dijamin LPS maks Rp2 miliar dan bunga maks 4,25% |
Sumber : Kemenkeu, OJK, diolah Bareksa, inflasi YOY per April 2024
Perlu dicatat, tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk deposito atau simpanan rupiah di bank umum saat ini 4,25% untuk periode 1 Februari - 31 Mei 2024. Maksimum nilai simpanan atau deposito yang dijamin LPS ialah Rp2 miliar. Karena itu, jika tabungan atau deposito menawarkan bunga atau imbal hasil di atas 4,25% dan nilai di atas Rp2 miliar, maka tidak dijamin oleh LPS. Selain itu, bunga atau imbal hasil deposito dikenai pajak 20%. Adapun pajak imbal hasil ST012 hanya 10%.
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Ayo segera investasi di SBN Syariah ST012 di Bareksa, jangan sampai kamu kehabisan kuota pemesanan!
(AM)
***
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.