SBN Syariah ST012 Terus Diserbu Investor, Kuota Pemesanan Hanya Sisa 12,6%
Memasuki hari ke-22 masa penawarannya, nilai pemesanan ST012 mencapai Rp11,36 triliun atau 87,4% dari kuota nasional Rp13 triliun
Memasuki hari ke-22 masa penawarannya, nilai pemesanan ST012 mencapai Rp11,36 triliun atau 87,4% dari kuota nasional Rp13 triliun
Bareksa.com - Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis syariah Sukuk Tabungan (ST) seri ST012 terus diborong investor. Hingga Jumat siang (17/5) atau memasuki hari ke-22 masa penawarannya, nilai pemesanan ST012 mencapai Rp11,36 triliun atau 87,4% dari kuota nasional Rp13 triliun. Dengan begitu sisa kuota nasional pemesanan ST012 tinggal tersisa Rp1,64 triliun atau hanya tinggal 12,6%.
Rinciannya untuk nilai pemesanan ST012 tenor 2 tahun (ST012T2) senilai Rp8,4 triliun atau mencapai 93,4% dari kuota Rp9 triliun. Sehingga sisa kuota pemesanan ST012T2 tinggal Rp593 miliar. Adapun nilai pemesanan ST012 tenor 4 tahun (ST012T4) mencapai Rp2,95 triliun atau merealisasi 74% dari kuota Rp4 triliun. Sehingga kuota pemesanan ST012T4 tersisa Rp1 triliun. Masa penawaran ST012 yang dibuka sejak 26 April masih akan berlangsung 12 hari lagi hingga ditutup pada 29 Mei.
Tingginya minat investor dalam berinvestasi di ST012 karena menawarkan imbal hasil jauh lebih menarik dari deposito syariah, dan kuponnnya merupakan tertinggi dalam penerbitan SBN Ritel sejak akhir 2019, atau dalam 4 tahun terakhir. ST012
menawarkan imbal hasil minimal 6,4% untuk ST012T2 dan
minimum 6,55% untuk ST012T4, kupon bersifat mengambang dengan
batas miniml (floating with floor). Artinya kupon ST012 bisa
naik saat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, namun tidak bisa turun
lebih rendah dari batas minimal.
Promo Terbaru di Bareksa
Pokok- pokok ketentuan dan persyaratan ST012 sebagai berikut:
Penerbit | Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia | |
Jenis Akad | Wakalah | |
Masa Penawaran | Pembukaan: 26 April 2024 pukul 09.00 WIB Penutupan : 29 Mei 2024 pukul 10.00 WIB | |
Tanggal Setelmen (Penerbitan) | 5 Juni 2024 | |
Bentuk dan Jenis SBSN | Tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), kepemilkan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption. | |
ST012T2 | Green Sukuk ST012T4 | |
Tenor | 2 (dua) tahun | 4 (empat) tahun |
Jatuh Tempo | 10 Mei 2026 | 10 Mei 2028 |
Minimum Pemesanan | Rp1 juta dan kelipatannya | |
Maksimum Pemesanan | Rp5 miliar | Rp10 miiar |
Imbalan | 6,4% p.a. | 6,55% p.a. |
Jenis Imbalan | Mengambang dengan imbalan/kupon minimal (floating with floor) dengan tingkat imbalan acuan BI Rate | |
Periode Penyampaian Minat Early Redemption | 25 April 2025 (09.00 WIB) s.d. 5 Mei 2025 (10.00 WIB) | 24 April 2026 (09.00 WIB) s.d. 4 Mei 2026 (10.00 WIB) |
Nominal Pengajuan Early Redemption | Rp1 juta dan kelipatannya | |
Nilai Maksimal Early Redemption | 50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi | |
Setelmen Early Redemption | 10 Mei 2025 | 10 Mei 2026 |
Tanggal Pembayaran Imbalan | Tanggal 10 setiap bulan. Dalam hal tanggal 10 jatuh bukan pada hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia. | |
Tanggal Pembayaran Imbalan Pertama | 10 Juli 2024 (Long Coupon) | |
Penetapan Hasil Penjualan | 3 Juni 2024 | |
Underlying Aset | BMN dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2024 |
Sumber : Kemenkeu
Minimum investasi di ST012 senilai Rp1 juta dan kelipatannya, dengan maksimal pembeliannya Rp5 miliar untuk ST012T2 dan Rp10 miliar untuk ST012T4. ST012 tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder (non tradable), namun memiliki fasilitas pencarian awal sebagian sebelum jatuh tempo (early redemption). Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), indeks harga konsumen (IHK) inflasi atau naik 3% pada April 2024 secara tahunan (YOY). Dengan begitu, setelah dipotong pajak 10% dan inflasi, maka imbal hasil riil ST012T2 menjadi 2,76% dan ST012T4 cuan riilnya 2,895%.
Angka itu jauh lebih menarik dari bagi hasil deposito syariah. Menurut laporan terbaru Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2024, ekuivalen tingkat imbalan/bagi hasil bank umum syariah dan unit usaha syariah untuk deposito mudharabah rupiah tenor di atas 12 bulan di 6,02%. Setelah dipotong pajak 20% dan inflasi, maka imbal hasil riil deposito syariah 1,816%.
Imbal Hasil Riil ST012 vs Deposito Syariah
Instrumen | Imbal Hasil | Pajak | Imbal Hasil Bersih | Inflasi | Real Yield | Jaminan |
ST012T2 | 6,4% | 10% | 5,760% | 3% | 2,76% | Dijamin negara 100% |
ST012T4 | 6,55% | 10% | 5,895% | 3% | 2,895% | Dijamin negara 100% |
Deposito Syariah | 6,02% | 20% | 4,816% | 3% | 1,816% | Dijamin LPS maks Rp2 miliar dan bunga maks 4,25% |
Sumber : Kemenkeu, OJK, diolah Bareksa, inflasi YOY per April 2024
Perlu dicatat, tingkat bunga penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
untuk deposito atau simpanan rupiah di bank umum saat ini 4,25% untuk
periode 1 Februari - 31 Mei 2024. Maksimum nilai simpanan atau deposito
yang dijamin LPS ialah Rp2 miliar. Karena itu, jika tabungan atau
deposito menawarkan bunga atau imbal hasil di atas 4,25% dan nilai di
atas Rp2 miliar, maka tidak dijamin oleh LPS. Selain itu, bunga atau
imbal hasil deposito dikenai pajak 20%. Adapun pajak imbal hasil ST012
hanya 10%.
Bareksa Midis SBN Terbaik
Sebagai informasi, Bareksa adalah mitra distribusi yang telah membantu penawaran SBN Ritel sejak pertama kali ditawarkan secara online pada 2018. Selain itu, Bareksa meraih penghargaan sebagai mitra distribusi terbaik sejak 2018, atau dalam 5 tahun beruntun.
Bareksa meraih penghargaan sebagai Midis SUN Terbaik Tahun 2022 bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa dari Kementerian Keuangan yakni:
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SUN Ritel Terbaik 2022
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Ayo segera investasi di SBN Syariah ST012 di Bareksa, jangan sampai kamu kehabisan kuota pemesanan!
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2022 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.