Sri Mulyani Terbitkan Sukuk Ritel Hijau hingga Rp21,8 Triliun, Termasuk ST011
Selain Sukuk Ritel, Indonesia juga menerbitkan sukuk hijau global mencapai US$5 miliar sejak 2018 hingga 2022
Selain Sukuk Ritel, Indonesia juga menerbitkan sukuk hijau global mencapai US$5 miliar sejak 2018 hingga 2022
Bareksa.com - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah Indonesia menerbitkan sukuk ritel hijau (retail-domestic green sukuk) senilai Rp21,8 triliun sejak 2019 hingga 2022 dalam rangka mengatasi dampak perubahan iklim. Selain Sukuk Ritel, Indonesia juga menerbitkan sukuk hijau global mencapai US$5 miliar sejak 2018 hingga 2022.
"Kita juga mengembangkan instrumen fiskal dan keuangan di dalam rangka mengatasi isu climate change, salah satunya adalah dalam bentuk instrumen green bond atau juga yang kita combine dengan sukuk atau syariah based instrument," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (27/11).
Dalam acara World Bank yang bertemakan Climate Change and Indonesia's Future: An Intergenerational Dialogue itu, Menkeu Sri Mulyani menuturkan penerbitan sukuk hijau (green sukuk) tersebut mampu mengurangi emisi hingga sekitar 10,5 juta ton CO2e. Rinciannya yakni 5,7 juta ton setara karbon dioksida (CO2e) pada 2018, 3,2 juta ton CO2e pada 2019, 1,4 juta ton CO2e pada 2020 dan 202.674 ton CO2e pada 2021, sehingga total mencapai sekitar 10,5 juta ton CO2e.
Promo Terbaru di Bareksa
Selain itu, Indonesia juga meluncurkan SDG Indonesia One sebagai sebuah platform kerja sama pendanaan terintegrasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur beriorientasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Nilai komitmen pendanaan dalam platform pendanaan terintegrasi SDG Indonesia One (SIO) sampai Oktober 2019 tercatat US$3,05 miliar atau setara Rp42,8 triliun.
Selanjutnya, Indonesia juga bekerja dan mendapatkan Green Climate Fund (GCF), dana khusus terbesar di dunia yang membantu negara-negara berkembang mengurangi emisi rumah kaca dan meningkatkan kemampuan untuk menanggapi perubahan iklim, sampai US$486.314 juta. Dalam postur Green Climate Fund, equity financing mencapai sekitar 23%, pinjaman (loan) 26% dan hibah 35%.
"Ada instrumen-instrumen yang akan terus di-develop (dikembangkan) sesuai dengan kebutuhan climate change," ujarnya.
Menurut Sri Mulyani, upaya-upaya tersebut menunjukkan betapa Indonesia sangat berkomitmen dan bertindak nyata mengatasi perubahan iklim dengan aktif melakukan aksi-aksi iklim baik dengan upaya sendiri maupun melalui kemitraan atau kolaborasi.
Bagaimana dengan ST011?
Untuk diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini juga tengah menawarkan Sukuk Tabungan (ST) seri ST011. Surat Berharga Negara (SBN) Ritel seri terakhir di 2023 itu diterbitkan dalam 2 tenor yakni tenor 2 tahun atau ST011T2 dan tenor 4 tahun atau Green Sukuk Ritel ST011T4.
\Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan imbal hasil minimal ST011 untuk tenor 2 tahun atau ST011T2 sebesar 6,3% per tahun dan ST011 tenor 4 tahun atau Green Sukuk Ritel ST011T4 sebesar 6,5% per tahun. Besaran kupon yang bersifat floating with floor itu itu cukup menarik di tengah gejolak pasar modal saat ini.
Alhamdulillah, Sukuk ST011 terus diserbu investor. Hingga Senin pagi (27/11/2023), nilai pemesanan ST011 telah
mencapai Rp14,01 triliun, atau sudah merealisasi hampir dua kali lipat
dari kuota awal Rp8 triliun. Rinciannya pemesanan ST011 tenor 2 tahun
atau ST011T2 mencapai Rp9,64 triliun dan ST011 tenor 4 tahun atau
ST011T4 senilai p4,38
triliun.
Tingginya minat masyarakat berinvestasi di ST011 karena imbal hasilnya menarik dan tertinggi di 2023. Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah beberapa kali menambah kuota pemesanan ST011 untuk merespons besarnya minat investor. Terakhir, pemerintah menambah kuota nasional pemesanan ST011 menjadi Rp15,5 triliun pada Jumat siang (24/11/2023), atau pemerintah sudah menambah Rp7,5 triliun kuota penerbitan ST011 dari target awalnya.
Bareksa Salah Satu Midis SBN Terbaik
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia Bareksa kembali mendapatkan penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
- Midis SUN Terbaik 2019
- Midis SUN Terbaik 2020
- Midis SUN Terbaik 2021
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
- Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Karena itu tak ingin ketinggalan investasi di ST011? Segera daftar akun SBN di Bareksa sekarang, agar Kamu tak kehabisan kuota pemesanan.
(IQPlus/33056309/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.