BeritaArrow iconSBNArrow iconArtikel

Kuota Pemesanan Rp15 Triliun Ludes Terjual, Goodbye ST010, Wellcome ORI023

Abdul Malik06 Juni 2023
Tags:
Kuota Pemesanan Rp15 Triliun Ludes Terjual, Goodbye ST010, Wellcome ORI023
Ilustrasi investasi di Surat Berharga Negara (SBN), termasuk Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan (ST), Savings Bond Ritel (SBR) dan Obligasi Negara Ritel (ORI). (Shutterstock)

Rencananya ORI023 akan ditawarkan dalam 2 tenor. Masa penawaran dijadwalkan pada 26 Juni hingga 20 Juli 2023

Bareksa.com - Minat investor untuk berinvestasi di Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 memang luar biasa. Sebab, meskipun kuota pemesanan dibatasi pemerintah per jam, sehingga mengakibat war, namun investor tetap gigih berjuang melakukan pemesanan.

Tak ayal kuota pemesanan ST010 Rp15 triliun ludes terjual pada Selasa pagi (6/6/2023) atau sehari sebelum jadwal masa penawaran ditutup. Rencananya pemerintah menawarkan ST010 dalam 27 hari masa penawaran sejak 12 Mei hingga 7 Juni 2023, namun ternyata hanya dalam 26 hari masa penawaran, kuota pemesanan habis diborong investor.

Rinciannya untuk pemesanan ST010 tenor 2 tahun atau ST010T2 senilai Rp11,7 triliun dan ST010 tenor 4 tahun atau ST010T4 senilai Rp3,3 triliun. Realisasi pemesanan Rp15 triliun tersebut 50% di atas target awal pemerintah yang senilai Rp10 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Kuota pemesanan dibatasi hanya untuk ST010T2 yang sebesar Rp20 miliar per jam. Kuota ini berlaku sejak 31 Mei pukul 08.00 WIB pagi hingga 6 Juni 2023 pukul 07.00 WIB. Kuota itu naik dari sebelumnya sejak 24 Mei, di mana kuota pemesanan ST010T2 dibatasi hanya Rp8 miliar per jam.

Adapun kuota pemesanan ST010T4 tak ditambah alias sudah ludes terjual sejak nilai pemesanan menembus Rp3,3 triliun pada 24 Mei 2023.

Siap-siap Beli ORI023 di Sini

Jika Kamu berhasil memesan ST010, perhatikan tanggal-tanggal penting dan pokok-pokok ketentuan sebagai berikut:

1

Penerbit

Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia

2

Masa Penawaran

Pembukaan: 12 Mei 2023 pkl 09.00 WIB
Penutupan: 7 Juni 2023 pkl 10.00 WIB

3

Jenis akad

Wakalah

4

Tanggal Setelmen

14 Juni 2023

5

Bentuk

Tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), kepemilikan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption



ST010T2

Green Sukuk ST010T4

6

Tenor

2 (dua) tahun

4 (empat) tahun

7

Jatuh Tempo

10 Juni 2025

10 Juni 2027

8

Nilai Nominal Per Unit

Rp1 juta

Rp1 juta

9

Minimum Pemesanan

Rp1 juta

Rp1 juta

10

Maksimum Pemesanan

Rp5 Miliar

Rp10 Miliar

11

Imbalan

6,25%

6,40%


Periode Early Redemption

24 Mei – 3 Juni 2024

26 Mei – 3 Juni 2025

12

Tanggal Pembayaran Kupon

Tanggal 10 setiap bulan. Dalam hal tanggal 10 jatuh pada bukan hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

13

Tanggal Pembayaran Kupon Pertama

Tanggal 10 Juli 2023 (Short Coupon)

14

Penetapan Hasil Penjualan

12 Juni 2023

16​

Underlying Aset

BMN dan Proyek/Kegiatan Kementerian/Lembaga pada APBN 2023

17

Jenis Imbalan/Kupon

Mengambang dengan Imbalan/Kupon minimal (floating with floor) dengan Tingkat Imbalan Acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate

18

Nominal pengajuan early redemption

Rp 1 juta dan kelipatannya

19

Nilai Maksimal Early Redemption

50% dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing Mitra Distribusi

20

Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon

Setiap tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran Imbalan/Kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi Imbalan/Kupon. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Sumber : DJPPR Kemenkeu​

Beli SBN Ritel di Sini

Goodbye ST010, Wellcome ORI023

Namun jika Kamu nggak berhasil memesan dan nggak kebagian kuota pemesanan ST010, nggak perlu kecewa. Sebab, rencananya 20 hari lagi atau pada 26 Juni pemerintah kembali menawarkan SBN Ritel seri berikutnya yakni Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023.

Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 adalah SBN Ritel jenis konvensional yang memiliki fitur bisa diperdagangkan (tradable). Rencananya ORI023 akan ditawarkan dalam 2 tenor. Masa penawaran ORI023 dijadwalkan pada 26 Juni hingga 20 Juli 2023.

Apa bedanya ORI023 dan ST010? Biasanya, ada empat jenis SBN Ritel yang ditawarkan pemerintah secara online, yaitu Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST) dan Sukuk Ritel (SR).

Menurut sifat pengelolaannya, SBN Ritel dibagi menjadi dua tipe yaitu konvensional dan syariah. SBN Ritel konvensional adalah ORI dan SBR, sementara yang syariah adalah SR dan ST.

Grafik Jenis-jenis SBN Ritel

Illustration

Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan

Berdasarkan sifat untuk perdagangan di pasar sekunder, obligasi negara ini dibagi menjadi tradable dan non-tradable. SBN tradable bisa diperdagangkan di pasar sekunder sehingga tidak perlu tunggu jatuh tempo. Contohnya adalah ORI dan SR.

Sementara itu, SBN non-tradable tidak bisa dijual di pasar sekunder, sehingga investor harus menunggu hingga jatuh tempo biasanya 2 tahun. Namun, ada fasilitas early redemption, yaitu pencairan awal sebagian sebelum jatuh tempo.

Daftar Akun SBN Ritel di Sini

Penjelasan mengenai perbedaan antara ORI, SBR, ST dan SR :

1. Tenor

Jangka waktu ORI dan SR memiliki tenor 3 tahun tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Hal ini berbeda dengan SBR dan ST yang memiliki tenor hanya 2 tahun. Meski jangka waktu lebih pendek daripada ORI dan SR, namun SBR dan ST tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.

Meski begitu, mulai tahun 2023 ini pemerintah berinovasi dengan menawarkan 2 pilihan tenor investasi untuk setiap seri SBN Ritel. Misalnya SBN Ritel seri SBR012 yang diterbitkan pada 19 Januari 2023, pemerintah menawarkan tenor 2 tahun (SBR012-T2) dan tenor 4 tahun (SBR012-T4).

Kemudian, Sukuk Negara Ritel atau SR seri SR018 yang terbit 3 Maret 2023 juga menawarkan dua pilihan jangka waktu (tenor), yakni tenor 3 tahun atau SR018-T3 dan tenor 5 tahun atau SR018-T5. Sukuk Tabungan seri ST010 yang terbit pada 12 Mei 2023, pemerintah juga menerbitkan dengan 2 pilihan tenor investasi yakni 2 tahun atau ST010T2 dan tenor 4 tahun atau ST010T4.

2. Kupon

Keuntungan (kupon) ORI dan imbal hasil SR besarannya tetap hingga jatuh tempo. Makanya, kalau ada kenaikan atau penurunan suku bunga, kupon ORI tidak akan menyesuaikan. Sementara SBR dan ST memiliki kupon bersifat floating with floor atau mengambang dengan batas minimal. Kupon atau imbal hasil SBR dan ST bisa naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak bisa turun lebih rendah daripada batas minimal.

Siap-siap Beli ORI023 di Sini

3. Perdagangan di Pasar Sekunder

ORI dan SR setelah diterbitkan di pasar perdana, bisa dijual kembali sebelum jatuh tempo dan bisa diperdagangkan di pasar sekunder (tradable). Tapi, perdagangan di pasar sekunder dibuka setelah minimum holding period selesai, yakni dua kali pembayaran kupon.

Di sisi lain SBR dan ST tidak bisa diperdangkan di pasar sekunder (non-tradable), sehingga investor harus memegang hingga jatuh tempo. Meski demikian, ada fasilitas early redemption atau pelunasan sebagian sebelum jatuh tempo setelah 1 tahun investasi dan dengan syarat misalnya pada seri SBR dan ST sebelumnya, minimal kepemilikan awal Rp2 juta dalam 1 transaksi dan maksimal yang bisa dicairkan 50%.

4. Potensi Capital Gain

Harga ORI dan SR bisa naik dan turun tergantung permintaan di pasar. Misalnya, ketika investor membeli Rp1 juta, dia bisa menjual kembali seharga Rp1,3 juta dengan mempertimbangkan besaran kupon yang bisa diterima. Sebaliknya SBR dan ST tidak punya potensi kenaikan harga (capital gain). Bila investor membeli Rp1 juta, maka pada saat jatuh tempo dia akan menerima pembayaran pokok Rp1 juta.

5. Pernyataan Halal

ORI dan SBR dikelola dengan sistem konvensional karena merupakan pernyataan Surat Utang Negara. Tidak ada pernyataan halal (syariah) dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Sementara ST dan SR, merupakan bukti penyertaan terhadap aset negara dan bukan surat utang. ST dan SR dijamin sesuai syariah karena sudah mendapatkan fatwa halal dari DSN-MUI. Dalam pengelolaan ST dan SR, terdapat akad wakalah (perwakilan) yang memberikan mandat dari investor kepada Perusahaan Penerbit Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Daftar Akun SBN Ritel di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua