Investasi SBR012 Terbilang Risk Free, Kok Bisa? Ini Cara Mitigasi Risiko SBN Ritel
Pemerintah menjamin pembayaran pokok dan kupon Surat Berharga Negara Ritel termasuk SBR012
Pemerintah menjamin pembayaran pokok dan kupon Surat Berharga Negara Ritel termasuk SBR012
Bareksa.com - Pemerintah saat ini tengah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pertama di 2023 yakni Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012. SBR012 merupakan instrumen investasi yang aman karena dijamin negara sekaligus memberikan imbal hasil menarik. Risiko investasi di SBR012 sangat kecil dan bisa dibilang risk free, kok bisa?
Berbeda dengan SBN Ritel seri-seri sebelumnya, SBR012 ditawarkan dengan dua jangka waktu (tenor) yakni tenor 2 tahun yakni SBR012-T2 dan tenor 4 tahun yakni SBR012-T4. Meski demikian, pemerintah menetapkan minimum pembelian yang sama yakni Rp1 juta per orang baik untuk SBR012-T2 maupun SBR012-T4.
Pemerintah hanya membedakan pada batas maksimum pembelian yakni pada SBR012-T2 paling tinggi Rp5 miliar per orang dan untuk SBR012-T4 paling besar Rp10 miliar. Selain itu, besaran imbal hasil atau kupon SBR012-T2 dan SBR012-T4 juga berbeda, dengan kupon 6,15% per tahun untuk tenor 2 tahun dan kupon 6,35% per tahun untuk tenor 4 tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Kamu ingin berinvestasi di SBR012? Jika iya, ada baiknya memahami tiga risiko berinvestasi di SBR012 karena seperti halnya instrumen investasi di pasar keuangan, SBR012 juga memiliki risiko.
Risiko Investasi SBR012
SBR012 adalah salah satu jenis SBN rtiel yang dijamin negara. Namun, namanya investasi tentu memiliki risiko pun demikian SBR012. Lantas bagaimana dengan risiko SBR012?
Memorandum Informasi SBR012 yang diterbitkan Kementerian Keuangan menyebutkan secara umum ada tiga risiko berinvestasi, yakni:
1. Risiko gagal bayar (default risk), yaitu risiko ketika Investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana (pokok dan kupon) yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo Kupon dan pokok.
2. Risiko tingkat bunga (interest rate risk), yaitu risiko terjadinya perubahan tingkat bunga di pasar yang berpotensi menyebabkan kerugian bagi Investor.
3. Risiko likuiditas (liquidity risk), yaitu risiko dimana Investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar.
Kementerian Keuangan menyebutkan tiga risiko di atas merupakan jenis risiko utama yang perlu diperhatikan pada setiap instrumen investasi di pasar keuangan. Walau demikian, risiko di Surat Berharga Negara Ritel khususnya SBR012 dalam hal ini sangat kecil. Bahkan dapat dikatakan bahwa berinvestasi di SBN Ritel termasuk SBR012, risk free alias nyaris bebas risiko!
Berikut penjelasan risiko berinvestasi di SBR012 :
a. Risiko gagal bayar (default risk)
Ada dua undang-undang yang menjamin pembayaran kupon SBN termasuk SBR012, yaitu UU Surat Utang Negara dan UU APBN. SBR tidak mempunyai risiko gagal bayar mengingat berdasarkan Undang-Undang SUN, negara menjamin pembayaran Kupon dan pokok SUN, termasuk SBR012T2 dan SBR012T4 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
b. Risiko tingkat bunga (interest rate risk)
SBR012 yakni SBR012T2 dan SBR012T4 tidak memiliki risiko tingkat bunga karena tingkat Kupon SBR012T2 dan SBR012T4 mengikuti pergerakan Suku Bunga Acuan dengan jaminan tingkat Kupon minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo serta Investor tidak dapat menjual/mencairkan investasinya sampai dengan tanggal jatuh tempo, kecuali pada masa penawaran pelunasan sebelum jatuh tempo (Early Redemption).
c. Risiko likuiditas (liquidity risk)
SBR012 yakni SBR012T2 dan SBR012T4 memiliki risiko likuiditas karena tidak dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder. Namun demikian Investor dapat mencairkan SBR012T2 dan SBR012T4 yang dimilikinya sebelum jatuh tempo dengan memanfaatkan fasilitas Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption) sesuai ketentuan.
Di samping itu, Investor dapat menjaminkan SBR kepada pihak lain, antara lain sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman pada bank umum sesuai dengan ketentuan pada masing-masing bank umum tersebut, lembaga keuangan lainnya, atau jaminan dalam rangka transaksi Efek dengan mengikuti ketentuan dan persyaratan yang berlaku pada masing-masing pihak. Investor diharapkan melakukan diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko ini.
Bagaimana, siap berinvestasi di SBR012? SBR012 bisa dipesan melalui mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah, salah satunya Bareksa.
Siap-Siap Investasi di SBN Ritel, Daftar Sekarang, Klik di Sini
Imbal Hasil SBR012
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menetapkan imbal hasil atau kupon SBR012-T2 yang memiliki tenor 2 tahun ialah 6,15% per tahun dan SBR012-T4 yang bertenor 4 tahun menawarkan kupon 6,35% per tahun, yang merupakan kupon minimal. Sebab imbal hasil SBR012 bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor).
Dibandingkan suku bunga acuan Bank Indonesia, yakni BI 7 Days Reverse Repo Rate pada saat penetapan kupon yakni 5,5%, maka selisih (spread) imbal hasilnya 0,65% untuk SBR012-T2 dan 0,85% untuk SBR012-T4. Artinya imbal hasil atau kupon SBR012 bisa naik saat suku bunga BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal, saat suku bunga BI turun.
Setelah dipotong pajak 10%, maka kupon atau imbal hasil bersih SBR012-T2 jadi 5,535% dan kupon bersih SBR012-T4 jadi 5,715% per tahun.
Imbal hasil SBR012 ini jauh lebih tinggi dari bunga deposito bank-bank besar nasional yang pada awal Januari 2023 di kisaran 2-3% per tahun untuk nilai deposito hingga Rp100 miliar dengan tenor 1 tahun. Setelah dipotong pajak 20%, maka bunga bersih deposito bank di kisaran 1,6% hingga 2,4% per tahun.
Kupon Bersih SBR012 vs Deposito
Instrumen | Kupon/bunga per tahun | Pajak | Kupon/bunga bersih per tahun |
SBR012-T2 | 6,15% | 10% | 5,535% |
SBR012-T4 | 6,35% | 10% | 5,715% |
Deposito bank-bank besar | 2-3% | 20% | 1,6% - 2,4% |
Sumber : Kemenkeu, berbagai sumber diolah Bareksa
Besaran kupon SBR012 tersebut berlaku sebagai kupon minimal untuk periode 3 bulan pertama yakni pada 15 Februari - 10 Mei 2023. Untuk selanjutnya, pemerintah akan melakukan evaluasi imbal hasil setiap periode 3 bulan.
Siap-Siap Investasi di SBN Ritel, Daftar Sekarang, Klik di Sini
Promo Investasi SBR012 di Bareksa
Selain mendapatkan imbal hasil, Smart Investor juga bisa meraih hadiah menarik jika berinvestasi SBN Ritel online seri SBR012 di Bareksa. Tersedia hadiah 1 iPhone 12, 1 Smart TV Xiaomi 32inch, 1 HP Redmi Note 10 Pro, 3 voucher Reksadana @ Rp750.000 dan 30 Voucher Reksadana @ Rp100.000 untuk pembelian terbesar sesuai kode promo.
Catat kode promo dan minimal pembelian SBR012 di Bareksa berikut ini :
Hadiah 1 iPhone 12
Minimal pembelian SBR012 Rp50 juta
Kode promo: SBR12PHONE
Hadiah 1 Smart TV Xiaomi 32inch
Minimal pembelian SBR012 Rp30 juta
Kode promo: SBR12TV
Hadiah 1 HP Redmi Note 10 Pro
Minimal pembelian SBR012 Rp10 juta
Kode promo: SBR12HP
Hadiah 3 Voucher Reksadana @Rp 750.000
Minimal pembelian SBR012 Rp5 juta
Kode promo: SBR12RD750
Hadiah 30 Voucher Reksadana Rp 100.000
Minimal pembelian SBR012 Rp2 juta
Kode promo: SBR12RD100
Baca juga syarat dan ketentuannya berikut ini :
Syarat dan Ketentuan Promo SBR012 di Bareksa
1. Periode promo 19 Januari pukul 09.00 WIB - 9 Februari 2023 pukul 10.00 WIB
2. Pembelian berlaku untuk produk SBN seri SBR012 dengan memasukkan kode promo yang dipilih
3. Program promo tidak berlaku untuk karyawan Bareksa
4. Pembeli dengan nominal terbesar berhak memenangkan hadiah
5. Satu investor hanya berhak memenangkan 1 (satu) jenis hadiah pada program promo dalam satu periode selama kuota tersedia
6. Bareksa akan mengumumkan pemenang pada tanggal 2 Maret 2023 melalui media sosial Bareksa dan email
7. Hadiah tidak dapat diuangkan dan dipindahtangankan
8. Keputusan Bareksa menentukan pemenang bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
9. Seluruh pajak hadiah ditanggung Bareksa
10. Bareksa dapat membatalkan pemenang jika investor terbukti melakukan kecurangan, atau tidak dapat dihubungi
Ayo beli SBR012-T2 dan SBR012-T4 di Bareksa, mitra distribusi terbaik yang meraih penghargaan dari Kemenkeu. Investasi sambil bantu negara sekaligus bisa dapat hadiah di Bareksa.
Investasi di SBN Ritel di Bareksa, Midis Terbaik, Klik di Sini
(Martina Priyanti/hm)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.