ORI020 Segera Terbit, Ini Bedanya Investasi Obligasi di Pasar Primer dan Pasar Sekunder
Transaksi obligasi pasar perdana memiliki keterbatasan waktu, yang hanya bisa dibeli dalam periode waktu tertentu
Transaksi obligasi pasar perdana memiliki keterbatasan waktu, yang hanya bisa dibeli dalam periode waktu tertentu
Bareksa.com - Surat Berharga Negara (SBN) Ritel menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak diminati investor pada saat ini. Hal tersebut nampak pada realisasi hasil penjualan empat dari enam SBN Ritel yang akan diterbitkan pemerintah di tahun ini.
Pemerintah menargetkan bisa meraih dana Rp80 triliun dari rencana penerbitan enam SBN Ritel pada tahun ini. Nah, dari target itu, sekitar Rp77 triliun telah terelisasi dari hasil penjualan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR014, Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019, Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010, dan SR015.
Pada Januari-Februari 2021, pemerintah telah menerbitkan ORI019. Kemudian, SR014 pada Februari - Maret 2021, SBR010 pada Juni-Juli 2021, dan SR015 pada Agustus-September 2021.
Promo Terbaru di Bareksa
Rencananya, pemerintah akan membuka masa penawaran SBN Ritel kelima yakni ORI020 pada 4 Oktober 2021. Rencananya, masa penawaran ORI020 akan berlangsung hingga 21 Oktober 2021. Apa sebenarnya obligasi?
Melansir laman DBS, obligasi adalah sebuah istilah di dalam pasar modal yang memiliki arti surat pernyataan utang terhadap pemegang obligasi. Selain oleh pemerintah, obligasi bisa diterbitkan oleh korporasi.Investasi obligasi terlebih obligasi yang diterbitkan pemerintah, makin banyak diminati lantaran dipercaya memberi keuntungan yang cukup besar dibanding instrumen investasi lain.
Pemegang obligasi bisa mendapatkan cuan dari imbal hasil yang diperoleh berupa kupon yang diberikan secara berkala serta dari capital gain yang bisa didapat dari selisih harga saat transaksi di pasar obligasi.Investasi obligasi juga relatif aman dan terjamin.
Soal keamanan berinvestasi, obligasi pemerintah (government bonds) digadang-gadang jauh lebih aman karena adanya jaminan pengembalian dana investor pada saat jatuh tempo obligasi tiba. Iya, Anda sebagai investor tidak perlu mengkhawatirkan risiko gagal bayar.
Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Untuk bisa berinvestasi obligasi Anda bisa membeli obligasi melalui dua jalur yaitu lewat pasar perdana dan lewat pasar sekunder. Apa saja perbedaan investasi obligasi pasar perdana dan investasi obligasi pasar sekunder?
Berikut penjelasan perbedaan investasi obligasi pasar perdana dan investasi obligasi di pasar sekunder :
Obligasi Pasar Perdana
1. Nilai Pari (par value)
Sama halnya seperti pembelian saham, investasi obligasi bisa dilakukan pada kesempatan pertama saat obligasi dilepas ke publik (initial public offering). Saat membeli obligasi di pasar perdana, Anda akan mendapatkan harga 100 persen atau nilai par sesuai dengan nilai yang ditawarkan kepada publik.
2. Transaksi terbatas
Membeli obligasi negara lewat pasar perdana akan memberi kesempatan Anda mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi seiring banyaknya peminat obligasi. Seri yang bisa ditemukan di pasar perdana antara lain seri SBR, ORI, ST dan SR.
Transaksi obligasi pasar perdana juga memiliki keterbatasan waktu. Obligasi ini hanya bisa dibeli dalam periode waktu tertentu. Rencana penerbitan ORI020 misalnya, masa penawarannya dari tanggal 4 Oktober 2021 hingga 21 Oktober 2021.
Selain itu, juga tidak semua obligasi yang dibeli di pasar perdana bisa diperjualbelikan kembali di pasar sekunder. Beberapa obligasi yang memiliki rentang waktu jatuh tempo singkat hingga 3 tahun biasanya tidak bisa diperjualbelikan di pasar sekunder.
Sumber: Kementerian Keuangan
Obligasi Pasar Sekunder
1. Fleksibel
Sementara itu investasi obligasi di pasar sekunder bisa dibilang menawarkan fleksibilitas bagi para investor. Selain bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja, transaksi obligasi di pasar sekunder juga menyediakan fleksibilitas dalam penentuan jumlah transaksi mulai dari Rp1 juta
Dari segi jangka waktu, jatuh tempo obligasi yang diperjualbelikan di pasar sekunder biasanya lebih panjang yaitu antara 5-10 tahun bahkan lebih.
2. Terjangkau
Lebih lanjut, di pasar sekunder, terdapat dua seri obligasi negara yang biasa diperjualbelikan yaitu obligasi negara dengan mata uang IDR konvensional (FR), dan obligasi negara dengan mata uang USD (INDON, INDOIS). Obligasi FR dapat dibeli mulai dari Rp1 juta, dan obligasi seri INDON dan INDOIS bisa dibeli mulai dari USD1.000.
Tapi, obligasi negara atau SBN Ritel yang dijual di pasar perdana juga dimulai dari Rp1 juta.
Apakah Anda siap investasi obligasi di pasar primer atau pasar sekunder? Apapun jenis SBN Ritel yang Anda pilih, pastikan sesuai dengan profil risiko Anda ya.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
ORI020 merupakan salah satu jenis SBN Ritel yang memiliki fitur bisa diperdagangkan dengan tenor 3 tahun. Nilai investasi minimal Rp1 juta dan maksimal Rp3 miliar.
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.