Bareksa.com - Pemerintah resmi meluncurkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR010 hari ini, Senin (21/6/2021) secara virtual di Jakarta. Peluncuran SBR010 tersebut mengusung tema “Pilihan Berharga Untuk Tumbuh Bersama”.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman menyampaikan pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman yang cukup besar dengan lonjakan kasus yang terus meningkat di Indonesia saat ini. Upaya percepatan pemulihan terus dilakukan sebagai bagian dari kebijakan recovery dan reform yang dilaksanakan oleh pemerintah yang berfokus pada penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi.
"Penerbitan SBN Ritel pada 2021 dapat menjadi alternatif investasi yang aman dan menguntungkan bagi mayarakat di tengah kondisi pandemi ini," ungkap Luky dalam keterangannya (21/6/2021).
Menurut Luky, SBR010 sebagai bagian dari SBN Ritel diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan berharga bagi Warga Negara Indonesia dalam berinvestasi, yang manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh individu itu sendiri namun juga untuk masyarakat luas karena dananya akan langsung digunakan sebagai sumber pembiayaan APBN.
"SBR010 merupakan Surat Utang Negara (SUN) ritel kedua yang ditawarkan kepada masyarakat di tahun 2021 dari total tiga seri SUN ritel yang direncanakan untuk diterbitkan sepanjang tahun ini," Luky menjelaskan.
SBR010 memiliki jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate.
Tingkat Kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 22 Juli 2021 hingga 10 Oktober 2021) adalah 5,1 persen, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 3,5 persen ditambah spread tetap 160 basis poin/bps (1,6 persen).
Tingkat Kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 160 bps (1,6 persen).
Tingkat kupon 5,1 persen adalah berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan tanggal jatuh tempo.
Jika pada Oktober 2021 BI 7-DRRR naik menjadi 4 persen, maka pada periode Oktober 2021-Januari 2022 kupon yang berlaku adalah 5,6 persen per tahun. Angka itu berasal dari suku bunga acuan BI 4 persen ditambah selisih (spread) tetap 160 bps.
Dengan begitu, penghitungan kupon SBR010 adalah sebagai berikut :
Investor akan dikenakan Pph final 15 persen, maka kupon yang akan diterima adalah sebagai berikut :
Kupon bersih yang akan diterima invesror akan menjadi seperti berikut ini :
Sumber : Kemenkeu
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah membuka penawaran SBN Ritel jenis SBR010 mulai 21 Juni 2021 hingga 15 juli 2021. Dengan membeli SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara. SBN ritel bisa dipesan di sejumlah mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu, termasuk Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.