Rencana Rilis Obligasi Korporasi Rp41,29 Triliun, SBN Ritel Masih Ada 4 Seri Lagi
Jika dilihat berdasarkan industri, sektor konstruksi terbanyak memiliki rencana penerbitan surat utang
Jika dilihat berdasarkan industri, sektor konstruksi terbanyak memiliki rencana penerbitan surat utang
Bareksa.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengantongi mandat penerbitan surat utang korporasi dari 33 perusahaan senilai Rp41,29 triliun.
Berdasarkan data Pefindo per 28 Februari 2021, dari jumlah itu terbanyak merupakan rencana penerbitan berbentuk obligasi penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan target emisi Rp17,03 triliun, diikuti penerbitan PUB baru Rp6,75 triliun.
Selanjutnya, rencana penerbitan berbentuk medium term notes (MTN) senilai Rp6,45 triliun, obligasi Rp4,95 triliun, sukuk Rp4,54 triliun, dan sekuritisasi Rp1,55 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Dilansir Bisnis.com (23/3/2021), jika dilihat berdasarkan industri, sektor konstruksi terbanyak memiliki rencana penerbitan surat utang, yakni 4 perusahaan dengan total rencana emisi Rp7,5 triliun. Kemudian, sektor pembiayaan 3 perusahaan dengan rencana emisi Rp4,8 triliun.
Selanjutnya, 2 perusahaan sektor industri pembiayaan dengan rencana emisi Rp4,91 triliun, 1 perusahaan industri bubur kertas dan tissue senilai Rp4 triliun, dan 1 perusahaan pulp & paper senilai Rp3,25 triliun.
Tidak hanya itu ada masing-masing ada 3 perusahaan dari sektor properti, manufaktur, dan multifinance, dengan akumulasi rencana emisi masing-masing sektor senilai Rp2,7 triliun, Rp2,3 triliun dan Rp2,3 triliun. Ada juga 1 perusahaan perkebunan dengan rencana emisi Rp2,07 triliun.
Selain itu, ada 11 perusahaan dari berbagai sektor di antaranya kelistrikan, pertambangan, perbankan, industri jasa teknologi, dan sekuritas dengan nilai rencana emisi beragam, mulai dari Rp100 miliar hingga Rp1,5 triliun.
Berdasarkan kelompok institusi, sebanyak 14 perusahaan merupakan badan usaha milik negara (BUMN) dengan nilai rencana emisi Rp19,56 triliun, sedangkan 19 perusahaan berasal dari kalangan non BUMN dengan nilai rencana emisi Rp21,72 triliun.
SBN Ritel
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan guna meningkatkan kemandirian pembiayaan serta untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam membangun negeri, pemerintah telah menerbitkan dua seri obligasi negara atau Surat Berharga Negara (SBN) Ritel sepanjang 2021 ini. Dua SBN Ritel tersebut ialah Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 dan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR014.
"Meski diterbitkan di masa pandemi, kedua seri ini mampu menarik minat yang cukup tinggi dari masyarakat Indonesia. Terutama, generasi milenial yang selalu menjadi investor dominan sehingga pemerintah perlu melakukan penambahan kuota," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Maret 2021, Selasa (23/3/2021).
Ia menyampaikan total penjualan ORI019 yang telah ditetapkan pada Februari 2021 sebesar Rp26 triilun berasal dari 48.731 orang investor. "Di mana, 37,5 persen di antaranya adalah generasi milenial," imbuh menteri keuangan.
Menurut Sri Mulyani sebanyak 35.626 orang investor telah berkontribusi dalam penerbitan SR014 dengan total nominal penjualan Rp16,7 triliun. "Pembeliannya juga masih didominasi oleh generasi milenial, yaitu sebanyak 36,4 persen dari total investor," kata Sri Mulyani.
Tercatat hasil penjualan SR014 dan ORI019 jika digabungkan jadi sekitar Rp42,7 triliun atau merealisasi lebih dari 50 persen target pembiayaan SBN Ritel yang dicanangkan pemerintah tahun ini yang ditarget senilai Rp80 triliun.
Dengan begitu, pemerintah hanya tinggal mencari pembiayaan dari SBN Ritel sekitar Rp32,75 triliun untuk penerbitan selanjutnya hingga akhir 2021. Total SBN Ritel yang akan diterbitkan tahun ini direncanakan sebanyak 6 seri. Dengan begitu masih ada 4 seri SBN Ritel lagi yang akan diterbitkan pemerintah.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil tetapi juga membantu pembiayaan anggaran untuk pembangunan negara. SBN ritel bisa dipesan di sejumlah mitra distribusi yang ditunjuk Kemenkeu, termasuk Bareksa.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SBN ritel seri berikutnya.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritelsecara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.