Bareksa.com - Pemerintah melaksanakan lelang Surat Utang Negara pada 17 November 2020 untuk seri SPN03210218 (new issuance), SPN12210812 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
"Total penawaran yang masuk Rp104,68 triliun (tepatnya Rp104.685.700.000.000)," ungkap Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangannya (17/11/2020).
Rincian dari penawaran masuk untuk 7 seri SUN tersebut ialah sebagai berikut :
Keterangan | Surat Utang Negara | ||||||
SPN03210218 | SPN12210812 | FR0086 | FR0087 | FR0080 | FR0083 | FR0076 | |
Jumlah penawaran yang masuk (Rp triliun) | 1,46 | 3,36 | 23,417 | 29,3571 | 24,337 | 14,1278 | 8,6268 |
Yield tertinggi yang masuk (%) | 3,05 | 3,25 | 5,55 | 6,34 | 7 | 7,19 | 7,41 |
Yield terendah yang masuk (%) | 2,95 | 3,14 | 5,18 | 6,15 | 6,7 | 7,07 | 7,25 |
Sumber : DJPPR Kemenkeu
Kemenkeu menyatakan sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang sebagai berikut :
Keterangan | Surat Utang Negara | ||||||
SPN03210218 | SPN12210812 | FR0086 | FR0087 | FR0080 | FR0083 | FR0076 | |
Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan (%) | 2,99923 | 3,15 | 5,1963 | 6,19896 | 6,7 | 7,09977 | 7,28992 |
Yield tertinggi dimenangkan (%) | 3 | 3,16 | 5,21 | 6,21 | 6,7 | 7,11 | 7,3 |
Tingkat kupon (%) | Diskonto | Diskonto | 5,5 | 6,5 | 7,5 | 7,5 | 7,375 |
Tanggal jatuh tempo | 18 Februari 2021 | 12 Agustus 2021 | 15 April 2026 | 15 Februari 2031 | 15 Juni 2035 | 15 April 2040 | 15 Mei 2048 |
Jumlah nominal dimenangkan | Rp1 triliun | Rp1 triliun | Rp6 triliun | Rp8,45 triliun | Rp5,75 triliun | Rp1,45 triliun | Rp0,95 triliun |
Nominal kompetitif yang dimenangkan | Rp0,65 triliun | Rp0,5 triliun | Rp4,2 triliun | Rp5,915 triliun | Rp4,025 triliun | Rp1,015 triliun | Rp0,665 triliun |
Nominal non-kompetitif yang dimenangkan | Rp0,35 triliun | Rp0,5 triliun | Rp1,8 triliun | Rp2,535 triliun | Rp1,725 triliun | Rp0,435 triliun | Rp0,285 triliun |
Bid-to-cover-ratio | 1,46 | 3,36 | 3,90 | 3,47 | 4,23 | 9,74 | 9,08 |
Tanggal setelmen/penerbitan | 19 November 2020 |
Sumber : DJPPR Kemenkeu
"Total nominal yang dimenangkan dari tujuh seri yang ditawarkan tersebut adalah Rp24.6 triliun," ungkap Kemenkeu.
Direktur Surat Utang Negara Kemenkeu, Deni Ridwan menyatakan ada enam catatan penting dari lelang 7 seri SUN tersebut. Yakni :
1. Euforia pasar keuangan global dan domestik terkait keberhasilan ujicoba vaksin serta hasil pemilihan presiden di Amerika Serikat, berdampak positif pada lelang SUN hari ini. "Tercatat bids yang masuk Rp104,7 triliun atau merupakan incoming bids tertinggi ke-4 sepanjang tahun 2020," ungkapnya.
2. Permintaan investor mengalami kenaikan yang sangat pesat yaitu 57,6 persen, apabila dibandingan dengan permintaan pada lelang SUN sebelumnya. Bid to cover ratio juga meningkat secara signifikan dari 2,24 kali pada lelang sebelumnya menjadi 4,26 kali di lelang hari ini.
3. Investor asing membanjiri lelang SUN hari ini yang merupakan lelang kedua terakhir pada tahun 2020. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan bid asing yang cukup signifikan terutama pada tenor panjang, sehingga total bids asing naik hampir 2 kali lipat dari 11,5 persen pada lelang sebelumnya, menjadi 20,7 persen.
4. Masuknya investor asing berdampak pada semakin kompetitifnya imbal hasil yang ditawarkan oleh investor pada lelang pada hari ini. Hal ini tercermin dari penurunan yield tertimbang rata-rata atau weighted average yield (WAY) untuk seluruh tenor, khususnya untuk SUN tenor 5-20 tahun dengan penurunan mencapai 15-45 bps dibandingkan dengan lelang SUN sebelumnya.
5. Dengan mempertimbangkan yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder, serta rencana kebutuhan pembiayaan sampai dengan akhir tahun, termasuk untuk pembiayaan program Pemulihan Ekonomi Nasional, pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan Rp24,6 triliun.
6. Sesuai dengan kalender penerbitan SBN melalui lelang, terdapat satu kali lagi lelang penerbitan SUN di tahun 2020 yang akan dilaksanakan pada 1 Desember 2020.
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pemerintah membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan seri ST007 pada 4-25 November 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.