ST007 Berhasil Terjual Rp5,42 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah Sukuk Tabungan
Tidak hanya dari sisi nilai penjualan, jumlah investor ST007 juga terbanyak sepanjang sejarah Sukuk Tabungan
Tidak hanya dari sisi nilai penjualan, jumlah investor ST007 juga terbanyak sepanjang sejarah Sukuk Tabungan
Bareksa.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mengumumkan pada hari ini (30/11/2020), menetapkan hasil penjualan Green Sukuk Ritel seri ST007. Total volume pemesanan pembelian ST007 yang telah ditetapkan adalah Rp5,42 triliun (Rp5.421.257.000.000) dengan jumlah investor sebanyak 16.992 orang.
"Nilai itu merupakan jumlah penjualan dan investor terbanyak sepanjang penerbitan Sukuk Tabungan," ungkap DJPPR Kemenkeu dalam keterangannya.
ST007 ditawarkan pada 4-25 November 2020 dengan tingkat imbalan 5,5 persen (floating with floor) dengan tanggal setelmen pada 2 Desember 2020. Penerbitan ST007 ini bekerja sama dengan 31 mitra distribusi yang terdiri dari 4 bank umum syariah, 16 bank umum, 5 perusahaan efek, 3 perusahaan efek khusus dan 3 perusahaan financial technology, salah satunya Bareksa.
Promo Terbaru di Bareksa
Kemenkeu menyatakan ST007 ini diterbitkan dengan format Green, yang merupakan Green Sukuk Retail kedua yang diterbitkan oleh pemerintah setelah yang pertama dengan ST006 yang diterbitkan bulan November 2019. Seluruh hasil penerbitan Green Sukuk Retail -Sukuk Tabungan ST007 ini digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan baik refinancing maupun new financing.
"Proyek-proyek hijau yang dibiayai dari hasil penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST007 berada di Kementerian Perhubungan (layanan bandar udara, kenavigasian, dan pelabuhan), dan Kementerian PUPR (embung, jaringan irigasi, dan unit air baku). Penerbitan Green Sukuk Ritel ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam mengatasi dampak dari perubahan iklim," ujar Kemenkeu.
Capaian atas penjualan ST007
1. ST007 merupakan seri Sukuk Tabungan dengan nominal penjualan terbesar dan jumlah investor terbanyak sepanjang sejarah penerbitan Sukuk Tabungan.
2. Investor baru ST007 sebanyak 4.276 investor dan didominasi oleh generasi millenial sebanyak 56,71 persen. Hal ini sesuai dengan tujuan Pemerintah untuk mendorong investor milenial menjadi smart investor sekaligus peduli lingkungan.
3. Seperti halnya pada ST005 dan ST006, volume pemesanan terbesar di ST007 (43,34 persen) berada pada generasi baby boomers, sejumlah Rp2,349 triliun. Angka ini secara persentase tidak jauh berbeda dengan ST005 (42,76 persen) dan ST006 (43,2 persen).
4. WilayahIndonesia Barat (selain DKI Jakarta) menjadi wilayah dengan jumlah investor dan volume pemesanan terbesar, dengan porsi volume pemesanan 45,78 persen atau Rp2,48 triliun dan porsi jumlah investor 56,30 persen atau 9.566 orang.
5. Provinsi dengan capaian penjualan terbesar adalah DKI Jakarta dengan nominal pemesanan (Rp2,4 triliun) dan investor terbanyak (5.908 investor). Dominasi DKI Jakarta ini sama seperti seri-seri Sukuk Tabungan sebelumnya.
6. Pegawai swasta sebanyak 6.221 (36,61 persen) mendominasi dari sisi jumlah investor.wiraswasta mendominasi dari sisi volume Rp1,89 triliun (34,91 persen).
7. Channel pembayaran yang paling diminati investor adalah mobile banking (45,9 persen)
8. Volume pemesanan terbesar sejumlah Rp2,591 triliun (47,8 persen) pada nominal pemesanan di atas Rp1 miliar. Mayoritas investor berada pada range pembelian antara Rp5 juta hingga Rp100 juta, yaitu sebanyak 7.253 orang (42,68 persen).
9. Investor sukuk yang setia membeli ST002 s.d. ST007 berjumlah 168 investor.
10. Mitra Distribusi dengan capaian penjualan terbesar adalah Bank Central Asia (Rp1,73 triliun) untuk kategori bank umum, Bank Syariah Mandiri (Rp133,62 miliar) untuk kategori bank umum syariah, Mandiri Sekuritas (Rp11,6 miliar) untuk kategori perusahaan sekuritas, dan Bareksa (Rp43,3 miliar) untuk kategori fintech. Sementara dari sisi tingkat keritelan, midis perusahaan fintech dan perusahaan efek relatif lebih baik dibandingkan midis perbankan.
"Salah satu wujud nyata manfaat dari penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST007 dapat kita lihat dari pembangunan jaringan irigasi baru. Dampak pembangunan jaringan irigasi ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan ketahanan air di beberapa daerah yang rentan terhadap kekeringan, dan pada akhirnya akan mendukung peningkatan ketahanan pangan dan ekonomi produktif," papar Kemenkeu.
Kemenkeu menjelaskan penerbitan Green Sukuk Ritel ST007 ini tetap mengacu pada ROI Green Sukuk/Bond Framework yang sudah dimiliki oleh pemerintah termasuk untuk kewajiban laporan yang akan digabungkan ke dalam Annual Green Sukuk Impact Report. Pemerintah sudah menerbitkan Green Sukuk Impact Report sebanyak 2 kali, yaitu 2019 dan 2020, yang berisi perhitungan berapa kontribusi dari pembiayaan Green Project ini terhadap penurunan emisi karbon.
"Laporan pertama telah diaudit oleh international independent auditor KPMG dan telah dipublikasikan pada bulan Februari 2019 dan laporan Kedua sudah diaudit oleh Price Waterhouse Coper (PWC) dan dipublikasikan bulan Maret 2020. Dalam pembiayaan APBN, pemerintah akan terus mengembangkan creative and innovative financing salah satunya melalui penerbitan SBN ritel yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat seperti Green Sukuk Ritel," Kemenkeu menjelaskan.
Historikal Penjualan Sukuk Tabungan Secara Online
SBN Ritel | Penjualan Total (Rp triliun) |
ST002 | 4,95 |
ST003 | 3,13 |
ST004 | 2,63 |
ST005 | 1,96 |
ST006 | 1,46 |
Sumber : Kemenkeu, diolah Bareksa
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Dengan berinvestasi di SBN Ritel kita tidak hanya mendapatkan imbal hasil namun juga membantu pembiayaan APBN untuk pembangunan negara. Tunggu penerbitan SBN Ritel berikutnya di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).
Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.